ASTALOG.COM – Padang lamun merupakan hamparan tumbuhan seperti rumput atau alang-alang yang terbenam di dalam laut yang dangkal, tenang, berpasir atau berlumpur. Tumbuhan lamun terdiri dari rhizoma, daun dan akar. Rhizoma adalah batang yang terbenam dan mendatar di atas permukaan dasar laut.
Apa Itu Padang Lamun?
Dilansir dari wikipedia, padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun, sekelompok tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang beradaptasi di air asin.
Padang lamun berasal dari kata Lamun (seagrass) yang berarti kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monokotil) yang mampu hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. Komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang-surut sampai kedalaman tertentu dimana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut.
Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung berbagai macam komunitas hewan. Padang lamun memiliki peranan ekologis yang sangat penting, yaitu sebagai tempat berlindung, tempat mencari makan, tempat tinggal atau tempat migrasi berbagai jenis hewan.
Ciri Tumbuhan Lamun
Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Ciri-ciri ekologis padang lamun antara lain adalah :
1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir
2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu karang
3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
5. Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam air termasuk daur generatif
6. Mampu hidup di media air asin
7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
Morfologi Lamun (Seagrass)
Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera lamun (Seagrass) memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong.
Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan dengan perbedaan ekologik lamun (den Hartog, 1977). Misalnya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai limpur yang lunak, mulai dari daerah dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka sampai estuari. Magnosterid dapat dijumpai pada berbagai substrat, tetapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah surut.
Habitat Padang Lamun
Lamun tumbuh subur terutama pada daerah terbuka pasang surut dan perairan pantai atau goba yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil dan patahan karang mati dengan kedalaman 4 meter. Padang lamun terbentuk di dasar laut yang masih ditembusi cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhannya. Pada perairan yang sangat jernih, beberapa jenis lamun ditemukan tumbuh dalam kedalaman 8 – 15 meter. Lamun biasanya terdapat dalam jumlah yang melimpah dan sering membentuk padang yang lebat dan luas diperairan tropis. Hampir semua substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai substrat berlumpur sampai berbatu. Namun padang lamun yang luas lebih sering ditemukan disubstrat Lumpur berpasir yang tebal antara hutan mangrove dan terumbu karang.
Fungsi Padang Lamun
Tak ada satupun jenis tumbuhan dan hewan di dunia ini yang diciptakan Allah tanpa memiliki fungsi dan peran. Begitu pula tanaman lamun atau padang lamun. Fungsi dan peran padang lamun dalam suatu perairan dapat ditinjau dari segi ekonomis maupun ekologis. Secara ekonomis lamun dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak bahan baku kertas, bahan kerajinan, pupuk dan bahan obat-obatan serta dapat dijadikan tempat rekreasi.
Selain itu, padang lamun juga dapat dijadikan tempat kegiatan budidaya laun berbagai jenis ikan(misalnya ikan beronang), kerang-kerangan dan tiram. Sedangkan secara ekologis lamun memainkan peran antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai habitat bagi berbagai biota laut.
2. Penghasil detritus dan zat hara yang berguna sebagai makanan bagi mahluk hidup lainnya.
3. Juntaian lamun juga berguna sebagai pelindung dari sengatan matahari bagi penghuni ekosistem lamun.
4. Sumber makanan bagi penyu hijau, penyu sisik, bulu babi, bintang laut, dan dugong.
5. Melindungi dasar perairan dari erosi.
6. Daun lamun yang lebat dapat memperlambat gerakan air yang disebabkan oleh ombak dan arus sehingga menyebabkan perairan disekitarnya menjadi tenang.