Pelabuhan Terbesar di Eropa

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Rotterdam (/iconˈrɒtərdæm/; Dutch [ˌrɔ.tər.ˈdɑm] ( dengarkan)) adalah sebuah gemeente Belanda yang terletak di provinsi Holland Selatan. Rotterdam merupakan kota terbesar kedua di Belanda dan salah satu pelabuhan terbesar di dunia. Berawal dari sebuah bendungan yang dibangun tahun 1270 di Sungai Rotte, Rotterdam telah tumbuh menjadi pusat komersial internasional. Lokasinya yang strategis di delta sungai Rhine-Meuse-Scheldt di Laut Utara dan di jantung sistem masif jalur kereta api, jalan, udara, dan air yang meluas melintasi Eropa adalah alasan bahwa Rotterdam sering disebut sebagai “Gerbang ke Eropa”.

Rotterdam berada di bagian barat dari Belanda dan bagian selatan dari Randstad. Pada tahun 2013 daerah ini memiliki penduduk sebanyak 618.279 jiwa. Populasi wilayah Rotterdam yang lebih besar, yang disebut “Rotterdam-Rijnmond” atau hanya “Rijnmond”, adalah sekitar 1,2 juta jiwa. Rotterdam terkenal dengan Universitas Erasmus Rotterdam, arsitektur mutakhir, budaya hidup, pengaturan tepi sungai yang menarik, dan warisan maritimnya.

PELAJARI:  Salatiga Terletak di Provinsi?
 

Pelabuhan Rotterdam adalah pelabuhan terbesar di Eropa dan merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia (pelabuhan Rotterdam adalah pelabuhan tersibuk di dunia pada kurun waktu tahun 1962 hingga 2004, sebelum akhirnya dilewati oleh Shanghai).

Rotterdam baru menjadi pelabuhan utama di Belanda pada Abad ke-19. Walaupun kota itu sudah ada sejak lama, namun belum diperhitungkan sebagai pelabuhan yang penting. Sekitar tahun 1250-an, sebuah bendungan dibangun di sekitar Sungai Rotte yang kecil untuk mencegah masuknya terlalu banyak garam ke sungai tersebut dari laut. Di bendungan, barang-barang dipindahkan dengan tangan dari perahu ke kapal-kapal laut – inilah awal dari pelabuhan Rotterdam. Pada Abad ke-16, Rotterdam berkembang menjadi pelabuhan perikanan yang penting dan kemudian kota tersebut berperan penting dalam berbagai ekspedisi kolonial. Namun demikian, Rotterdam tidak pernah menjadi pusat perdagangan kolonial : pelabuhan saat itu terlalu sulit untuk dicapai dari laut dan juga berbagai kantor keuangan dan usaha membuka kantor mereka di Amsterdam.

PELAJARI:  Keuntungan dan Kerugian Letak Geografis Indonesia
 

Pada paruh kedua Abad ke-19, pelabuhan tersebut berubah sangat dramatis. Pertambangan dan industri mulai berkembang di Ruhrgebiet Jerman. Selain itu, Rotterdam sudah sangat mudah dicapai melalui laut. Di bawah pimpinan seorang insinyur perairan bernama Pieter Caland bukit pasir di pesisir Hoek van Holland dipotong dan jalur baru digali menuju pelabuhan Rotterdam : Nieuwe Waterweg (Jalur air yang baru). Dipelabuhannya sendiri cekungan-cekungan yang baru digali. Alat angkut bertenaga uap dan mesin lainnya memfasilitasi keluar masuk barang, dan kereta api barang mengangkut barang-barang dengan cepat.

Pelabuhan Rotterdam telah tumbuh terus sepanjang empat puluh tahun, antara lain dengan pembangunan Europoort dan Maasvlakte. Pemerintah Belanda menganggap penting untuk membuat pelabuhan Rotterdam selalu kompetitif. Sebagaimana halnya Bandara Schiphol, Rotterdam adalah pelabuhan utama, penghubung bagi kegiatan dagang internasional Belanda. Globalisasi berarti bahwa barang-barang diangkut secara intensif dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya. Persaingan semakin meningkat – bahkan di antara berbagai pelabuhan. Dengan alasan ini, negara memberi perhatian ekstra terhadap desain dan aksesibilitas pelabuhan Rotterdam. Betuweroute, jalur kereta api barang yang baru antara Rotterdam dan Jerman, adalah salah satu proyek yang akan menjadi fondasi bagi masa depan pelabuhan itu.