Setrika Berasal Dari?

ASTALOG.COM – Kata Setrika berasal dari Bahasa Belanda “Strijkijzer” yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan. Alat yang mirip seperti setrika sudah dikenal oleh masyarakat Cina Kuno,satu abad sebelum masehi.

Konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi batubara.

 

Awal Pengenalan Setrika
Setrika mulai dikenalkan oleh bangsa Yunani pada tahun 400 SM.Pada saat itu setrika digunakan untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk melakukan upacara maupun ritual tertentu. Bangsa Romawi juga tercatat pernah menggunakan setrika yang bentuknya sudah menerupai setrika modern. Setrika tersebut dinamakan prelum yang menggunakan teknik pressing (tekanan).

Di dunia barat, setrika mulai muncul pada abad ke-17. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron. Sadiron adalah sepotong besi yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan besi. Cara penggunaan sadiron adalah dengan dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Kelemahan dari sadiron ini adalah pegangannya yang terbuat dari besi, jadi selain bisa memanaskan baju juga memanaskan tangan si penyetrika.

PELAJARI:  Sejarah Sisha
 

Jenis-jenis Setrika
Ada beberapa jenis dari setrika yang saat ini bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan antara lain:

1. Setrika kuno
Setrika kuno adalah setrika yang terbuat dari logam tebal dengan gagang/pegangan yang terbuat dari kayu. Sumber panasnya didapat dari bara arang kayu yang dimasukkan ke dalam badan setrika. Bila kita akan menyetrika pakaian maka harus membuat bara dari arang kayu dulu setelah itu baru setrika dapat digunakan, yang perlu diperhatikan saat menggunakan jenis setrika ini adalah abu sisa arang atau percikan arang kecil yang kadang-kadang keluar dari celah yang ada pada sisi setrika yang dapat merusak pakaian yang sedang disetrika, selain itu hindari menyetrika pakaian yang berbahan tipis atau tidak
tahan panas karena panas dari bara api sangat tinggi sekali maka dikhawatirkan akan merusak kain tipis tersebut.

PELAJARI:  Penyakit Akibat Kurang Vitamin D

2. Setrika listrik, Setelah ditemukannya listrik maka manusiapun berfikir untuk dapat membuat setrika listrikyang dipanaskan oleh listrik, jenis setrika ini dibuat dengan sebuah lilitan kawat yang dialiri arus listrik, penggunaannya cukup praktis hanya tinggal memasukkan kabel penghubung ke stopkontak listrik selanjutnya tinggal menunggu beberapa menit maka sertikapun panas dan sudah dapat digunakan, tidak seperti setrika kuno yang harus membuat arang dulu baru dapat digunakan. kekurangan dari setrika ini adalah tidak dapat mengontrol suhu sehingga hanya memiliki panas pada derajat tertentu saja.

3. Setrika listrik otomatis, Setrika ini adalah perkembangan dari pendahulunya yang masih sederhana, kelebihan dari setrika ini adalah mempunyai alat pengontrol suhu yaitu thermostat, thermostat ini berfungsi mengatur kesetabilan suhu setrika yang tingkat derajat suhunya dapat diatur menurut keinginan kita.Selain itu pada lapisan bawah setrika sudah dilapisi dengan bahan anti lengket yang akan menambah kenyamanan saat digunakan.

PELAJARI:  Penyebab Kematian Ferdinand Magelhaens

4. Setrika uap, jenis setrika ini sama dengan jenis setrika generasi sebelumnya tetapi ada sedikit tambahan fitur yaitu selain dapat dipakai untuk menyetrika seperti biasa, setrika jenis ini juga dapat menyetrika dengan menggunakan uap panas yang disemprotkan dari bagian atas atau bawah setrika, jadi setrika tidak perlu menyentuh pakaian yang kita setrika. uap yang dihasilkan adalah berasal dari air yang ditambahkan pada bagian teeertentu pada setrika.