ASTALOG.COM – Kali ini kami akan membahas artikel tentang jamur protista dan Jamur oncom.
PROTISTA
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi.
Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda.
Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
CIRI-CIRI PROTISTA
Ciri-ciri protista mirip jamur yang termasuk filum jamur lendir (Mycomycota) adalah sebagai berikut:
1.Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa protoplasma tidak berdinding.
2.Berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak.
3.Struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir (plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai fungi.
4.Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perencanaan makan yang dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai Amoeba. Pada tingkat dewasa, plasmodium akan membentuk kotak spora seperti fungi. Setelah matang, kotak spora ini akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang menyerupai Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan singami atau peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan menghasilkan zigot.
5.Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.
Ciri-ciri protista mirip jamur yang termasuk filum jamur air (Oomycota) adalah sebagai berikut:
1.Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembap dan mempunyai oospora sebagai penghasil spora.
2.Spora yang dihasilkan oleh zigot berdinding tebal yang berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi tertentu, spora akan tumbuh menjadi hifa baru.
3.Dinding sel berupa selulosa.
4.Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat.
5.Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupa dua buah flagel.
ONCOM (Ascomycotina)
Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan Ascomycotina mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang. Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya. Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau uniseluler seperti pada ragi.
Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau saprofit. Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi. Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah.
Beberapa jenis jamur Ascomycotina yang bermanfaat bagi manusia adalah Saccharomyces sp, Penicillium sp, Aspergillus sp dan Neurospora sp.
a. Saccharomyces sp
Ciri umum Saccharomyces sp (ragi) tidak mempunyai hifa dan tubuh buah. Jenis ragi yang dimanfaatkan untuk pem-buatan tape atau pengembang adonan roti adalah Saccharo-myces cerevisiae. Jamur ini dapat memfermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut.
C6H12O6 –> 2C2H5OH + 2CO2 + energi
(gkukosa) (alkohol)
Saccharomyces cerevisiae sebagai pengembang roti atau kue akan berhenti tumbuh jika kadar alkohol mencapai 4-5%, sedangkan CO2 yang dihasilkan akan mengembangkan adonan roti. Alkohol akan menguap habis ketika roti dibakar. Saccharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan dalam minuman beralkohol baru berhenti tumbuh (berkembang biak) pada kadar alkohol mencapai 14-17%.
b. Penicillium sp
Jamur ini tumbuh di mana-mana dan tampak tumbuh sebagai noda hijau atau biru pada buah-buahan ranum atau penganan yang bergula. Selain itu, jamur ini dapat tumbuh baik pada roti dan nasi. Oleh karena itu, jika menyimpan roti dan nasi di tempat yang agak lembab, maka akan ditumbuhi jamur Penicillium sp. dengan konidia yang berwarna kehijauan.
CIRI-CIRI ONCOM (Ascomycotina)
a. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu. Hifa adalah benang seperti kapas yang yang terbentuk dari rangkaian sel pada jamur multiseluler
b. Bersel satu atau bersel banyak
c. Beberapa jenis Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau atau ganggang biru membentuk lumut kerak
d. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus. Askus yaitu Suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif
e. Dinding sel dari zat kitin
f. Reproduksi seksual dan aseksual