ASTALOG.COM – Pada dasarnya manusia itu saling terhubung dengan manusia lainnya dan saling membutuhkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Yang biasa disebut makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain yang ada disekitarnya.
Dalam hal ini manusia saling keterikatan, manusia akan selalu hidup bersama dan berdampingan dengan manusia lainnya dari sejak lahir sampai tua mereka membentuk suatu kelompok yang disebut masyarakat. Hal ini dinamakan sebagai Homo Homini Socio Adapun ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama sesamanya dinamakan ilmu sosiologi.
Pengertian Homo Homini Lupus
Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya” atau juga disebut “Homo homini Lupus ” istilah ini pertama kali di kemukakan oleh plautus pada tahun 945,yang artinya sudah lebih dari 1500 tahun dan kita masih belum tersadar juga. di jaman sekarang ini sangat sulit Menjadikan Manusia seperti seorang manusia pada umumnya,sepertinya istilah ini masih tetap berlaku sampai sekarang.
Ungkapan “homo homini lupus” (manusia adalah serigala bagi manusia lain) dipopulerkan oleh Thomas Hobbes, seorang filsuf dari Inggris, untuk menggambarkan situasi masyarakat yang diwarnai oleh persaingan dan peperangan. Siapa pun bisa menjadi musuh. Manusia yang satu bisa “memakan” dan mengorbankan manusia lain demi tujuan yang ingin dicapai. “Bellum omnium contra omnes” (perang semua melawan semua).
Kebenaran pendapat Hobbes itu masih dapat kita jumpai dalam situasi kita saat ini. Kita merasakan bahwa situasi persaingan itu semakin menguat. Apalagi di era globalisasi yang ditopang oleh sistem pasar bebas. “Kalau mau tetap eksis, harus berani bersaing dengan yang lain” itulah jargon yang seringkali dimunculkan. Di antara negara-negara, persaingan itu sangat kentara. Perusahaanperusahaan trans-nasional bertebaran di mana-mana. Yang punya modal kuat bisa bertahan dan bahkan makin mendulang keuntungan. Sementara yang modalnya kecil kandas di tengah jalan. Situasi persaingan itu tidak hanya terjadi antar institusi. Persaingan antar individu pun terjadi.
Dilansir dari wikipedia, Homo Homini Lupus adalah sebuah kalimat bahasa latin yang berarti manusia adalah serigala bagi sesama manusianya. Istilah tersebut pertama kali dicetuskan dalam karya Plautus berjudul Asinaria (195 SM lupus est homo homini). Istilah tersebut juga dapat diterjemahkan sebagai manusia adalah serigalanya manusai yang diinterpretasi berarti manusia sering menikam sesama manusia lainnya. Istilah itu sering muncul dalam diskusi-diskusi mengenai kekejaman yang dapat dilakukan manusia bagi sesamanya. Sebagai perlawanan dari istilah itu munculah istilah Homo Homini Socius yang berarti manusia adalah teman bagi sesama manusianya, atau manusia adalah sesuatu yang sakral bagi sesamanya yang dicetuskan oleh Seneca. Kedua istilah Homo Homini Lupus dan Homo Homini Socius tercantum oleh Thomas Hobbes dalam karyanya berjudul De Cive (1651).
Tidak ada tanda bahwa homo homini lupus akan tergerus oleh peradaban budaya. Tidak ada satupun tanda bahwa manusia tidak lagi menjadi serigala bagi manusia yang lainnya. Sampai sekarang, kita masih saling membunuh, saling menghabisi, saling menghancurkan dengan alasan jelas ataupun tidak jelas. Nafsu manusia untuk menguasai manusia lain adalah tak terbatas.