ASTALOG.COM – Proses pencernaan pada manusia terjadi atas 2 proses, yaitu proses mekanis dan kimiawi. Proses mekanis terjadi karena ada gerakan pada alat-alat pencernaan missal gigi. Sedangkan proses kimiawi dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan.
Enzim Enterokinase adalah salah satu dari Enzim yang diperlukan untuk melakukan pencernaan makanan. Fungsi enzim dalam poses pencernaan adalah agar dapat mempercepat laju rekasi di dalam tubuh terutama dalam proses pencernaan makanan. Karena enzim mampu mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil agar mudah dicerna.
Fungsi Hormon & Enzim Dalam Pencernaan.
A. Enzim dan hormon pencernaan lambung
1. Asam HCL, Berfungsi:
– Mengaktifkan zimogen pepsinogen menjadi pepsin
– Sebagai disinfektan untuk mematikan kuman
– Menonaktifkan enzim ptialin yang bekerja dimulut jika jumlah sekresi HCL nya jumlahnya sudah besar
– Merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
– Memacu terbukanya klep pyloric lambung sehingga chime bisa turun ke usus 12 jari
– Merangsang tertutupnya klep isosekum duodenum karena asam
– Membuat PH lambung menjadi rendah (PH 4)
2. Hormon Gastrin, Berfungsi:
– Memacu sekresi enzim pepsinogen
– Memacu keluarnya HCL (asam klorida)
3. Enzim Renin, Berfungsi: Menegendapkan protein susu (kasein) dari air susu (ASI). Pada bayi akan disekresi dalam jumlah besar dan akan berkurang banyak ketika dewasa.
5. Mukus, Berfungsi: melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCL.
B. Enzim dan Hormon pencernaan Usus Halus.
– Disakaridase, berfungsi: menguraikan disakarida menjadi monosakarida.
– Erepsinogen, Berfungsi: erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
– Hormon Sekretin, Berfungsi: merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus.
– Hormon CCK (Kolesis Tokinin), Berfungsi: merangsang hati untuk mengeluarkan cairang empedu ke dalam usus halus.
C. Enzim dan hormon pencernaan pankreas.
– Bikarbonat, Berfungsi: menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung.
– Enterokinase, Enzim khusus yang berfungsi mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
– Amilase, Berfungsi: mengubah amilum menjadi disakarida.
– Lipase, Berfungsi: mencerna Lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
– Kimotripsin, Berfungsi: mengubah peptone menjadi asam amino.
– Nuklease, Berfungsi: munguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus prospat.
– Hormon insulin, Berfungsi: menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal.
– Hormon Glukagon: menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal.
Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam mineral serta proses pembusukan zat sisa-sisa. Zat sisa-sisa ini kemudian dikeluarkan oleh anus. Sistem pencernaan dapat pula mengalami gangguan misalnya:
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Gangguan Pada Pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:
– Gastritis.
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada – Hepatitis.
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
– Diare.
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
– Konstipasi.
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
– Apendisitis.
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
– Maag.
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola – —– Keracunan.
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
– Tukak Lambung.
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
– Malnutrisi (kurang gizi).
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.