ASTALOG.COM – Salah satu istilah populer di dunia antariksa dan luar angkasa adalah Galaksi. Penggunaan kata galaksi sebenarnya diambil dari bahasa Yunani, yaitu ‘Galaxias‘ yang artinya ‘seperti susu‘ atau ‘Milky Way‘ dalam bahasa Inggris. Hal ini mengandung pengertian bahwa:
Galaksi merupakan kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem dan terdiri dari banyak benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh benda-benda angkasa secara teratur.
Sementara itu, menurut para ahli astronomi, galaksi adalah sistem yang terdiri atas bintang, debu, dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi yang dimiliki anggotanya. Umumnya suatu galaksi terdiri dari milyaran bintang dengan warna, ukuran, dan karakteristik yang beragam. Ukurannya mulai dari yang kecil (galaksi katai) dengan hanya sekitar 10 juta bintang hingga galaksi raksasa dengan sekitar ratusan trilyun bintang yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing.
Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antar bintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar medium antar bintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif Sementara itu, matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti, ditambah tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
3 JENIS BENTUK UTAMA GALAKSI
1) Elips
Galaksi ini penampakannya terlihat seperti elips. Yang termasuk dalam tipe ini dimulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi bertipe elips tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang dan anggotanya didominasi oleh bintang tua yang beredar mengelilingi pusat gravitasi dengan arah yang acak. Bintang-bintang dalam galaksi ini memiliki sedikit unsur-unsur berat karena pembentukan bintang sudah berhenti setelah lonjakan awalnya. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola.
2) Spiral
Galaksi spiral terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi antar bintang, serta sebuah tonjolan pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Selain itu, terdapat lengan-lengan spiral terang yang menjulur dari tonjolan pusat. Galaksi spiral dengan lengan yang tidak jelas terkadang disebut sebagai galaksi spiral flocculent. Sedangkan galaksi dengan lengan yang jelas dan menonjol disebut galaksi spiral grand design. Sebagian besar galaksi spiral memiliki kumpulan bintang berbentuk batang lurus yang memanjang keluar dari sisi daerah inti dan kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral. Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran besar dengan diameter sekitar 30 kiloparsec dan ketebalan sekitar 1 kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 miliar (2×1011) bintang dengan massa total sekitar 600 miliar (6×1011) kali massa Matahari.
3) Galaksi Berbentuk Lain
- Galaksi Ganjil (Peculiar Glaxy) merupakan galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Contoh: Galaksi Cincin yang memiliki struktur mirip cincin berisi bintang dan materi antar bintang yang mengelilingi inti kosong.
- Galaksi Lentikular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptis maupun galaksi spiral, dan memiliki lengan spiral yang samar-samar serta halo berisi bintang yang berbentuk eliptis.
- Galaksi Iregular tidak memiliki semacam struktur apapun dan kemungkinan pernah terganggu oleh galaksi lain. Contoh: Awan Magellan pada Galaksi Katai. Galaksi Katai tampak relatif kecil jika dibandingkan dengan galaksi lain, kira-kira hanya 1/100 dari ukuran Galaksi Bima Sakti dan hanya berisi beberapa miliar bintang.