Jelaskan Macam-Macam Plastida!

ASTALOG.COM – Plastida adalah organel yang ditemukan di dalam sel tumbuhan dan sel ganggang. Plastida merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh dan berubah menjadi berbagai bentuk. Plastida adalah tempat pembuatan dan penyimpanan senyawa kimia penting yang digunakan oleh sel. Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

Plastida seringkali mengandung pigmen yang digunakan dalam proses fotosintesis dan menentukan warna sel. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Plastida memiliki molekul DNA beruntai ganda yang berbentuk bulat, mirip prokariot.

 

Plastida merupakan organel yang sangat penting dalam menunjang kehidupan umat manusia, karena peran plastida sangatlah penting. Karena disini plastida merupakan suatu organel yang berperan aktif dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya matahari menjadi zat organik. Dimana hasil dari fotosintesis salah satunya adalah oksigen dan glukosa yang selama ini kita hirup.

Plastida pada Tumbuhan

 

Plastida melakukan fotosintesis, menyimpan pati, dan mensintesis banyak molekul seperti asam lemak yang digunakan untuk menghasilkan energi dan untuk mensintesis molekul-moleku lain. Pada daun, plastida berwarna hijau dan disebut kroroplas, serta pada buah masak kadang-kadang kuning atau merah, disebut kromoplas. Semua plastida berasal dari proplastida yang terdapat di dalam jaringan meristem tumbuhan.

Pada tumbuhan, plastida dapat dibagi menjadi beberapa bagian menurut fungsinya di dalam sel seperti berikut:

PELAJARI:  Cara Kerja Membran Sel yang Memiliki Sifat Selektif Permeable

1. Kloroplas berisi zat hijau daun yang disebut klorofil. Kloroplas berperan penting dalam proses fotosintesis.
2. Kromoplas adalah bagian plastida yang berwarna (biasanya kuning, jingga, atau merah) karena mengandung beta karoten. Kromoplas berfungsi untuk sintesis pigmen.
3. Gerontoplas berfungsi untuk mengontrol pembongkaran hasil fotosintesis.
4. Leukoplas adalah bagian plastida yang tidak berwarna. Leukoplas terkadang berubah menjadi bagian plastida yang lebih khusus seperti:
– Amiloplas untuk menyimpan pati dan mendeteksi gravitasi. Biasanya terdapat pada umbi tanaman.
– Elainoplas untuk menyimpan lemak.
– Proteinoplas untuk menyimpan dan memodifikasi protein.

Pada daun, plastida berwarna hijau dan disebut kroroplas, serta pada buah masak kadang-kadang kuning atau merah, disebut kromoplas. Plastida yang bertanggung jawab dalam proses fotosintesis, memiliki banyak lapisan membran internal. Dalam sel tumbuhan, terkadang tumbuh tonjolan panjang yang disebut stromulus di tubuh plastida ke sitosol dan beberapa plastida lainnya. Protein dan molekul kecil mungkin dapat bergerak melalui stromulus. Sel-sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel tumbuhan lain memiliki stromulus yang sangat panjang bahkan sampai ke pinggiran sel.

Plastida pada Alga/Ganggang

Dalam ganggang atau alga, leukoplas digunakan di semua plastida tetapi fungsinya berbeda dengan leukoplas pada sel tumbuhan. Etioplas, amiloplas, dan kromoplas tidak terdapat dalam ganggang.

Alga glaucocystophytic mengandung muroplas yang mirip dengan kloroplas dan memiliki dinding sel yang mirip dengan prokariota. Alga rhydophytic mengandung rhydoplasts yang memungkinkan untuk melalukan fotosintesis hingga kedalaman 268 meter di bawah permukaan air.

PELAJARI:  Sebutkan Ciri-ciri Tumbuhan Tidak Berpembuluh

Jenis-Jenis Plastida

Berdasarkan ada tidaknya pigmen, dan tahap perkembangan, plastida telah diklasifikasikan ke dalam kloroplas, leukoplas dan kromoplas.

1. Leukoplas

Leukoplas merupakan plastida tak berwarna yang ditemukan dalam parenkim penyimpanan dan jaringan berwarna. Sebagian besar dari Leukoplas bertindak sebagai organel penyimpanan. Berdasarkan jenis zat yang disimpan oleh leukoplas, leukoplas diklasifikasikan menjadi: (1) amiloplas, berfungsi untuk menyimpan amilum; (2) elaioplas (lipidoplas), berfungsi untuk menyimpan lemak/minyak; dan (3) proteoplas, berfungsi untuk menyimpan protein.

Jika leucoplasts tersebut terkena sinar matahari, leukoplas akan berubah menjadi plastida berwarna, yang menunjukkan bahwa plastida ini telah mempertahankan semua potensi genetik untuk mengembangkan dan melakukan fotosintesis.

2. Kloroplas

Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
kloroplas mempunyai struktur vesikular kecil yang berada dalam sel meristematik. Kloroplas adalah plastida berwarna hijau. . Seperti halnya sel-sel dewasa , kloroplas dapat menjadi jenis sel yang berbeda, tergantung pada organ dan ada tidaknya cahaya, kloroplas dapat mengalami transformasi dan berkembang menjadi baik leukoplas tidak berwarna atau kromoplas. Kloroplas akan terus membagi dan membagi kembali dan menyediakan untuk sel yang mengalami pembedaan menjadi berbagai jenis.

3. Kromoplas

PELAJARI:  Mengapa Para Sejarawan Sependapat Bahwa Golongan Pembawa Agama Islam ke Indonesia Adalah Pedagang?

Kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen warna yang berbeda. Tergantung pada pigmen yang dominan ada dalam plastida, kromoplas diklasifikasikan menjadi: (1) rodoplas yang memiliki pigmen berwarna merah yaitu pikoeritrin; (2) paeoplas dan kantoplas yang mengandung pigmen kuning yaitu kantopil dan karotinoid.

Kromoplas ditemukan pada kelas tertentu organ tanaman dan tumbuhan termasuk bagian bunga. Sebagian bunga yang berasal dari proplastid yang sama akan menghasilkan pigmen yang berbeda dalam kelopak. Perbedaan proses yang tepat tidak diketahui untuk tanaman yang berbeda yang menghasilkan kelopak berwarna berbeda dan itu terjadi secara genetis.


Pewarisan Plastida

Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida hanya dari satu induknya. Secara umum, tumbuhan mewarisi plastida dari gamet betina sedangkan banyak gymnosperma yang mewarisi plastida dari serbuk sari jantan. Alga juga mewarisi plastida dari hanya satu induknya.

Evolusi Plastida

Secara evolusi plastid dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Simbiosis berkembang sekitar 1.500 juta tahun yang lalu dan diaktifkan oleh makhluk bersel satu untuk melakukan fotosintesis. Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastid dianggap terjadi lebih kemudian. Evolusi telah muncul di mana plastida dinamai berbeda seperti kloroplas pada ganggang hijau dan tumbuhan, rhodoplast dalam alga merah, dan muroplast di glaucophyta. Semua plastida ini dikelilingi oleh dua membran.