Faktor Biologis yang Mempengaruhi Pelapukan

ASTALOG.COM – Pelapukan merupakan suatu peristiwa penghancuran massa batuan menjadi tanah dimana proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena semua proses pelapukan tersebut umumnya dipengaruhi oleh cuaca. Proses pelapukan akan menghancurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klasik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Apabila tanah tersebut tidak bercampur dengan mineral lainnya, maka tanah tersebut dinamakan tanah mineral.

Pada umumnya pelapukan yang terjadi di alam terdiri dari 3 jenis pelapukan, yaitu fisika, kimia, dan biologis, yang bekerja bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin ada yang lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. Walaupun proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan jenis lain tidak penting. Berdasarkan pada proses yang dominan inilah maka pelapukan batuan dapat dibagi menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologis. Pelapukan merupakan proses proses alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah.

PELAJARI:  Ulasan Tentang Budaya Politik Parokial

Jenis-jenis Pelapukan

 

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa secara umum, pelapukan yang terjadi di alam terdiri dari 3 jenis pelapukan, yaitu:

1. Pelapukan Fisika (Mekanik)

Pelapukan fisika (mekanik) adalah peristiwa hancur dan lepasnya material batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut. Pelapukan fisika merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Terjadinya pelapukan fisika dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:

  1. Adanya Perbedaan TemperaturBatuan akan mengalami proses pemuaian apabila panas dan sekaliguspengerutan pada waktu dingin. Apabila proses ini berlangsung terus-menerus, maka lambat laun batuan akan mengelupas, terbelah, dan pecah menjadi bongkah-bongkah kecil.
  2. Adanya Erosi di Wilayah PegununganAir yang membeku di sela-sela batuan maka volumenya akan membesar, sehingga air akan menjadi sebuah tenaga tekanan yang merusak struktur batuan.
  3. Adanya Kegiatan Makhluk HidupAkar tumbuhan akan merusak struktur batuan, begitu juga dengan hewan yang selalu membawa butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan. Selain makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan, manusia juga memberikan andil dalam terjadinya pelapukan fisika (mekanik). Dengan pengetahuannya, batuan sebesar kapal dapat dihancurkan dalam sekejap dengan menggunakan dinamit.
  4. Adanya Perubahan Air Garam menjadi KristalJika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan sekitarnya, terutama batuan karang.
PELAJARI:  5 Danau yang Mengelilingi Gunung Fujiyama

2. Pelapukan Kimia

 

Pelapukan kimia adalah suatu proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Pelapukan ini terjadi dengan bantuan air, dan dibantu dengan suhu yang tinggi. Proses yang terjadi dalam pelapukan kimiawi ini disebut dekomposisi. Terdapat 4 proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu:

  1. Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.
  2. Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif. Jenis proses pelapukan ini terkait dengan pembentukan tanah liat.
  3. Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi umumnya akan berwarna kecoklatan, sebab kandungan besi dalam batuan mengalami pengkaratan. Proses pengkaratan ini berlangsung sangat lama, tetapi pasti batuan akan mengalami pelapukan.
  4. Karbonasi, yaitu pelapukan batuan oleh CO2. Gas ini terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah batuan kapur. Reaksi antara CO2 dengan batuan kapur akan menyebabkan batuan menjadi rusak. Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Proses pelapukan batuan secara kimiawi di daerah karst disebut kartifikasi.

3. Pelapukan Biologis (Organik)

Pelapukan Biologis (organik) adalah suatu jenis pelapukan batuan yang disebabkan oleh faktor makhluk hidup. Pelapukan jenis ini dapat bersifat kimiawi ataupun mekanis. Adapun yang menjadi pembedanya adalah subyek yang melakukannya, yaitu makhluk hidup berupa manusia, hewan ataupun tumbuhan. Contohnya lumut, cendawan ataupun bakteri yang merusak permukaan batuan.

PELAJARI:  Minyak Bumi atau Petroleum atau Dikenal Juga Sebagai?

*****

Jadi berdasarkan sejumlah bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor biologis yang mempengaruhi pelapukan adalah adanya faktor makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.