ASTALOG.COM – Bahan bakar fosil menjadi sumber daya alam yang sangat melimpah di bumi ini. Penggunaannya pun sangat luas, dan produksi energi listrik menjadi satu penggunaan bahan bakar fosil paling besar. Amerika Serikat menjadi negara pengkonsumsi minyak terbesar di dunia (lihat grafik), dan di sisi lain Arab Saudi menjadi penyumbang cadangan terbesar minyak bumi di antara negara-negara lain.
Selain minyak bumi, penggunaan gas alam dan batubara juga meningkat sejak revolusi industri, serta disadarinya semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Batubara lebih banyak digunakan untuk pembangkitan energi listrik di berbagai negara. Di USA sendiri 53,42% produksi listrik menggunakan bahan bakar batubara. Sedangkan di Indonesia konsumsi batubara terbesar digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap sebesar 25.132.174 ton tahun 2005, yaitu 71,11% dari total konsumsi batubara.
Minyak Bumi dan Batubara
Minyak bumi tertimbun di lapisan tanah kapur dan pasir. Biasanya ditemukan di sedimentasi batuan laut. Teori umum menjelaskan bahwa minyak metah dan gas alam terbentuk dari organisme dan tumbuhan laut. Reservoir lapisan sandstone biasanya menjadi lapisan tanah yang lebih kaya akan minyak bumi dan gas alam.
Batubara adalah batu yang dapat terbakar (combustible rock) yang tersusun atas campuran yang heterogen dari material organik dan anorganik. Material organik berupa karbon dan hidrokarbon volatil yang bercampur secara acak dengan mineral anorganik bernama ash (abu), material yang tidak dapat terbakar dan akan terlihat setelah proses pembakaran batubara selesai.
Batubara hasil tambang berisi dua komponen ash. Yang pertama adalah mineral inheren yang melekat dengan lapisan batubara. Mineral inheren dapat berupa besi, fosfor, kalsium, potasium, dan magnesium. Komponen yang lainnya adalah mineral asing yang berasal dari lapisan tambang yang ikut bercampur dengan batubara. Mineral asing ini didominasi oleh material alumina silikat.
Solusi: Energi Alternatif
Sumber Daya Alam (SDA) terdiri atas SDA yang dapat diperbaharui (Renewable) dan SDA yang tidak dapat diperbaharui (Unrenewable). Bahan Tambang diantaranya Batu Bara dan Minyak Bumi termasuk sebagian yang tergolong dalam Unrenewable karena ketersediaannya di muka bumi yang sangat terbatas dan Proses pembentukannya memerlukan waktu sangat lama bahkan mencapai ribuan tahun. Jika eksplorasi dan Eksploitasi terus dilakukan dalam skala besar tanpa memperhatikan prinsip efisiensi dan kelangsungan hidup ke depan bisakah punah?
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Istilah “alternatif” merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami, seperti cahaya matahari, angin, hujan, arus pasang surut, dan panas bumi, yang terbarui atau secara alami dapat muncul kembali setelah dipergunakan. Ketika dibandingkan dengan proses produksi energinya, terdapat perbedaan mendasar antara energi terbarukan dengan bahan bakar fosil. Proses produksi bahan bakar fosil sulit dan membutuhkan proses dengan peralatan, proses fisik dan kimia yang rumit. Di lain hal, energi alternatif dapat diproduksi dengan peralatan dasar dan proses alam yang sangat mendasar.