Asal Usul Tembok Besar China

ASTALOG.COM – Salah satu dari 7 keajaiban dunia yang terkenal terdapat di China dengan tembok besarnya yang terbentang luas sekaligus menjadi bangunan terpanjang di dunia dengan panjang sekitar 10.000 Li (dalam ukuran China) atau sekitar 8.851 kilometer. Bisa dibayangkan betapa panjang dan betapa lamanya proses pengerjaan bangunan bersejarah dan fenomenal ini?

UNESCO sendiri telah menetapkan bahwa Tembok Besar China atau The Great Wall sebagai warisan dunia sejak tahun 1987. Tembok Besar China yang dibangun pada masa Dinasti Ming ini memang kelihatan panjang namun sebenarnya adalah berupa kumpulan tembok-tembok pendek yang mengikuti bentuk pegunungan di China utara.

Asal Usul Tembok Besar China

 

Pembangunan tembok besar China adalah salah satu bagian terpenting dalam sejarah arsitektur China. Pada awal pendiriannya, tembok besar China dibangun dengan tujuan untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dan perumahan. Berbagai teori mengapa tembok besar China didirikan antara lain sebagai:

  • benteng pertahanan
  • batas kepemilikan lahan
  • penanda perbatasan
  • jalur komunikasi untuk menyampaikan pesan

Selanjutnya, berdasarkan bukti tertulis yang bisa diterima secara umum, pada dasarnya Tembok Besar China dikonstruksikan pada periode Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Ming. Bahkan sebagian besar rupa tembok raksasa yang berdiri pada saat ini adalah merupakan hasil dari periode Dinasti Ming.

PELAJARI:  Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Ideologi
 

Berikut catatan ringkas mengenai asal usul pembangunan tembok besar China berdasarkan masa pemerintahan dari para dinasti-dinasti tersebut:

1. Masa Sebelum Dinasti Qin

Sebelum periode Dinasti Qin, pembangunan tembok besar China pada awalnya dilakukan pada Zaman Musim Semi dan Gugur (722 SM-481 SM) dan Zaman Negara Perang (453 SM- 221 SM) untuk menahan serangan musuh dan suku-suku dari utara Tiongkok. Negeri-negeri yang tercatat berkontribusi dalam konstruksi pertama antara lain: negeri Chu, Qi, Yan, Wei dan Zhao. Dalam periode-periode berikutnya, tembok raksasa bertambah panjang, diperbaiki, dan dimodifikasi.

2. Masa Dinasti Qin

Pada tahun 220 SM di bawah perintah Kaisar Qin Shi Huang, Jenderal Meng Tian mengumpulkan tenaga kerja sebanyak 300 ribu orang untuk menyambungkan tembok-tembok sebelumnya sebagai garis pertahanan. Pembangunan yang memakan waktu 9 tahun memerlukan biaya mahal dan mengorbankan rakyat jelata. Tenaga kerja yang jadi korban mencapai jutaan jiwa sehingga negara menjadi lemah. Kebencian rakyat pada kerja paksa tersebut memicu kemarahan petani yang berontak menggulingkan Dinasti Qin. Setelah itu, pembangunan tembok raksasa tidak dilanjutkan.

3. Masa Dinasti Han

Pada tahun 127 SM, saat Kaisar Han Wudi berkuasa (140 SM-87 SM), proyek renovasi dan pembangunan bagian-bagian tembok lama dilaksanakan selama 20 tahun dan menambah panjang tembok secara keseluruhan menjadi 1000 km. Pada periode pertama Dinasti Han, tembok raksasa berfungsi sebagai pelindung kawasan barat dari Bangsa Hun yang mengancam rakyat Tiongkok. Setelah pengaruh Hun melemah, pembangunan tembok tidak dilanjutkan. Mulai tahun 39 M, atas perintah Guang Wudi, Jenderal Ma Cheng memulai kembali proyek pembangunan tembok besar. Pada saat itu, bangsa Hun terpecah menjadi 2 bagian, utara dan selatan. Bangsa Hun utara berhasil ditundukkan oleh Han sementara bagian selatan berdamai. Setelah itu, pembangunan tembok raksasa ditinggalkan karena Tiongkok sudah mempunyai kekuatan militer yang besar.

PELAJARI:  Kerajaan Hindu Terbesar di Indonesia (I)

4. Masa Dinasti Ming

Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), setelah menaklukkan bangsa Mongol, tembok raksasa dari periode sebelumnya dikonstruksikan kembali, dengan catatan panjang 5.650 km. Pada masa ini, tembok Besar China dibagi ke dalam 9 distrik militer yang dilengkapi benteng-benteng pertahanan dan pintu gerbang untuk mengawasi daerah perbatasan. Di atasnya dibuat jalan sebagai jalur transportasi. Pintu gerbang paling timur dinamakan Shanhaiguan dan pintu gerbang paling barat dinamakan Jiayuguan.

Bagian-bagian Arsitektur Tembok Besar China

  1. Menara suar (fenghuotai) merupakan salah satu bagian tembok besar terpenting yang digunakan untuk menyampaikan pesan militer dengan cara membuat sinyal asap pada siang hari dan api pada malam hari untuk memberitahukan adanya gerak-gerik musuh.
  2. Pintu gerbang:
    1. Tembok pertahanan (Chengqiang), tinggi sekitar 10m.
      1. Bagian luar terbuat dari batu bata besar atau batu granit.
      2. Bagian dalam terbuat dari tanah kuning atau campuran batu-batu kerikil.
      3. Di atas tembok dapat dilalui penunggang kuda.
      4. Di sisi tembok terdapat tembok pelindung berbentuk persegi sebagai tempat untuk mengawasi dan berlindung.
    2. Menara gerbang (Chenglou) merupakan pintu untuk keluar masuk perbatasan dan tempat keluarnya pasukan saat menyerang musuh.
    3. Tembok kecil di luar tembok besar (Wangcheng) yang berfungsi sebagai pelindung pintu gerbang.
    4. tembok kedua untuk melindungi Wangcheng (Luocheng).
  3. Tembok merupakan badan utama arsitektur tembok raksasa. Fungsinya untuk menghubungkan menara suar, menara pengintai, dan pintu gerbang yang menjadi sebuah garis pertahanan. Bagian-bagian penting tembok:
    1. Tembok pelindung di sisi atas struktur tembok (Nuqiang).
    2. Tembok bercelah untuk mengintai (Duokou).
    3. Pintu melengkung di bagian dalam tembok sebagai jalan masuk ke atas tembok (Quanmen).
    4. Jalur kuda,yaitu jalan setapak di sebelah menara pengintai yang bisa dilewati penunggang kuda untuk mencapai bagian atas tembok.