Fungsi dan Pemanfaatan Jamur Cladosporium Resinae

ASTALOG.COM – Menyebutkan kata jamur mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Jamur yang umumnya digunakan sebagai bahan makanan yang sehat sangat banyak digemari.

Pengertian Jamur

  1. Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung terdiri dari  bagian yang tegak (“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat.
 

Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dikonsumsi manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).

 

Ciri Umum Jamur

Jamur memiliki beberapa ciri umum seperti  tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.

PELAJARI:  Anabolisme Adalah?

Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.

Selain dikonsumsi langsung, jamur juga bisa diolah menjadi pengelolaan limbah yang menggunakan metode bioteknologi.

Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa kimia secara terpadu dengan tujuan memperoleh penerapan teknologi di bidang industri, kesehatan, dan pertanian dari kapasitas mikroba, sel, atau jaringan sebagai kultur.
Jenis-jenis Metode Bioteknologi 


1. Bioteknologi Pengolahan Bahan Pangan

    1. Pengolahan bahan pangan dengan metode bioteknologi contohnya pada pembuatan roti. Roti dibuat dengan menggunakan bantuan khamir Saccharomyces cereviceae.

2. Bioteknologi Farmasi/Kedokteran

Pembuatan Vaksin Hepatitis

Vaksin hepatitis dibuat degan cara memasukkan gen penghasil selubung protein virus tanpa DNA ke dalam sel khamir (Saccharomyces). Sel khamir tersebut akan menghasilkan selubung protein yang digunakan untuk membuat vaksin hepatitis.

  1. Pembuatan Antibiotik
  2. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam pembuatan antibiotik antara lain:
    • – Jamur Penicillium menghasilkan antibiotik penisilin.
    • – Jamur Cephalosporium menghasilkan antibiotik sefalosporin yang digunakan untuk obat radang paru-paru.
    • – Jamur Streptomyces menghasilkan antibiotik streptomisin yang dihunakan sebagai obat TBC.
PELAJARI:  Dampak Mutasi Gen

3. Bioteknologi Pertanian

Mikroorganisme yang digunakan dalam bioteknologi pertanian antara lain:

– Bacillus thuringiensis digunakan sebagai patogen ulat hama tanaman

  1. – Rhizobium dan Azotobacter berperan dalam penambatan nitrogen dari udara sehingga tanaman polong-polongan dapat memperoleh nitrogen dari bakteri tersebut.

4. Bioteknologi Pengolahan Limbah

Mikroorganisme yag digunakan untuk pengolahan limbah antara lain:

  1. – Pseudomonas: digunakan dalam pengolahan limbah minyak karena mampu memecah ikatan hidrokarbon minyak.
  2. – Cladosporium resinae: digunakan dalam proses degradasi plastik
  3. – Acinetobacter calcoaceticus: digunakan untuk mengemulsi minyak sehingga dapat dipecah oleh mikroba.

5. Bioteknologi Pembuatan Plastik

Alxaligenes eutrophus dan Aurebasidium pullulans digunakan untuk membuat plastik.

7. Bioteknologi Bahan Bakar Alternatif

PELAJARI:  Fungsi Darah

Salah satu bahan bakar alternatif yang sedang dikembangkan adalah biogas. Gas yang dijadikan sumber energi tersebut umumnya adalah metan (CH4). Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan biogas antara lain:

  1. Kelompk bakteri fermentatif, yaitu Streptococci dan Bacterioides.
  2. Kelompk bakteri asetogenik, yaitu Methanobacillus dan Desulfovibrio.
  3. Kelompk bakteri metana yaitu, Methanobacterium, Methanobacillus, danMethanococcus.

8. Bioteknologi Pertambangan

Thiobacillus ferooxidans berperan penting dalam pemisahan tembaga dari bijihnya. Bakteri ini merupakan bakteri litotrof atau pemakan batu dan tumbuh subur pada lingkungan yang miskin senyawa organik, karena mampu mengekstrak karbon langsung dari CO2 di atmosfer.