ASTALOG.COM – Gatling Gun dianggap sebagai pelopor senapan mesin pertama di dunia. Keganasan senjata pembunuh ini telah teruji pada saat perang saudara Amerika pada abad ke-18. Uniknya, orang yang menciptakan senjata mematikan ini bukan dari kalangan ilmuwan atau saintis, tetapi seorang dokter gigi yang bernama Richard Jordan Gatling.
Richard lahir 12 September 1818 di Hertford County, sebelah utara Carolina, AS. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga petani dan inovator. Selain ahli di bidang pertanian, ayahnya juga termasuk orang yang kreatif dalam bidang penemuan.
Dalam kehidupannya, Richard termasuk orang yang beruntung pada masa itu, Orang tuanya memiliki status ekonomi yang cukup mapan dan menikmati pendidikan inlelektual di bangku sekolah. Bahkan sebelum lulus kuliah, ia berhasil menciptakan sekrup untuk baling-baling yang digunakan unluk kapal uap.
Pada 1850, ia berhasil mendapatkan titel setelah lulus dari universitas kedokleran Ohio, sebagai dokler gigi. Meski demikian, ia tidak tertarik untuk mengamalkan ilmunya. Minat di bidang penemuan begitu kuat sehingga memotivasinya untuk terus menciptakan penemuan baru. Tekad yang kuat itu berbuah manis. Dari tangan kreatifnya pun banyak menghasilkan penemuan yang lebih kepada kepentingan publik. Salah satunya alat pembersih bulu domba menggunakan uap.
Senjata api yang kita kenal sekarang sangat berbeda jauh dengan senjata api pada zaman dahulu. Senjata api zaman dahulu sangat susah untuk digunakan, seperti Arquebus dan musket, yang harus di-reload setiap kali menembak dan akurasinya yang sangat kecil, tidak seperti sekarang, senjata bisa menembak banyak peluru sekaligus dalam sekali tembak, dan juga akurasinya yang sangat tepat.
Senjata api berawal dari ditemukannya bubuk mesiu di Cina pada abad ke-9. Mereka menggunakan senjata dengan bubuk mesiu untuk melawan tentara Mongol yang menyerang Cina di utara. Setelah bangsa Mongol menguasai Cina dan membangun Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu Cina untuk keperluan invasi mereka ke Jepang. Sejarah mengatakan, Hassan Al-Rahmah menggunakan meriam yang disebutnya sebagai meriam pertama dalam sejarah, yang komposisinya sangat identik dengan komposisi ideal untuk meriam pada Pertempuran Ain Jalut melawan bangsa Mongol pada tahun 1260. Tetapi, Khan mengatakan bahwa bangsa Mongollah yang mengenalkan senjata api ke dunia Islam.
Bubuk mesiu sendiri adalah benda yang dibuat dari campuran sulfur, batubara, dan potassium nitrat. Untuk membuat bubuk mesiu, bisa tanpa salah satu dari ketiga bahan tersebut, tetapi kekuatannya tidak terlalu besar.
Masa-Masa Perkembangan (abad ke-15 sampai abad ke-18)
Senjata api sudah berkembang sampai ke pelosok dunia seperti Jepang, Korea, Timur Tengah, sampai Eropa. Di Eropa, senjata api berkembang pesat. Seperti senjata arquebus (senapan kopak), musket (senapan lontak), falconet (meriam ringan), shotgun, dan masih banyak lagi. Tetapi senjata-senjata di masa ini masih memiliki banyak kekurangan seperti cara penggunaannya yang sulit, dan juga akurasinya yang buruk. Salah satu contoh adalah arquebus, akurasinya buruk, harus di-reload setelah menembak, dan banyak asap yang dihasilkan setelah penembakan.
Contoh penggunaan arquebus dan musket adalah pada pertempuran Nagashino di Jepang pada tahun 1575, yakni tentara Oda melawan tentara Takeda. 3000 riflemen tentara Oda menghancurkan kavaleri Takeda yang terkenal sebagai kavaleri terkuat pada masa itu (Sengoku atau negara bertikai). Contoh lain adalah penggunaan musket oleh tentara dinasti Ottoman di Turki dan orang-orang Eropa seperti Tentara Hitam Hungaria pada masa raja Matthias Cornivus (1458-1490) yang menggunakan formasi setiap tentara ke-4 menggunakan arquebus sebagai senjata mereka.
Masa-Masa modern (abad 19-sekarang)
Pada masa modern ini perkembangan senjata api sangat pesat, karena didukung oleh perlombaan bersenjata antar negara pada awal sampai pertengahan abad 20, yakni sekitar perang dunia 1 sampai perang dunia 2. Perjalanan senjata memasuki masa modern ketika ditemukannya rifle yang menggantikan peran musket. Rifle adalah senjata yang dirancang untuk digunakan oleh bahu, dan menggunakan peluru (bullet) untuk amunisinya. Bullet adalah amunisi yang berputar pada porosnya, berjarak jauh, dan berujung tajam. Karena kemampuannya untuk berputar, peluru berfungsi seperti bor yang memiliki daya hancur yang besar. Setelah ditemukan, rifle terus berkembang. Awalnya roifle sama seperti musket dan arquebus, hanya bisa menembak satu peluru dalam sekali menarik pelatuk, tetapi rifle terus berkembang dan muncullah assault rifle, yakni senapan yang bisa menembak beberapa peluru sekaligus dalam sekali menarik pelatuk, cara me-reload pun sudah sangat mudah, yakni tinggal
memasang box peluru pada senjata, tidak seperti musket yang harus memasukkan peluru setiap penembakan. Selain itu, beberapa rifle juga dipasang scope (teropong) atau biasa disebut sniper rifle. Sniper rifle adalah rifle yang bisa menembak dengan jarak sangat jauh, selain itu juga daya hancurnya sangat besar, tetapi tidak bisa ditembak secara beruntun seperti assault rifle, harus dibuang selongsong pelurunya secara manual, meskipun sudah ada beberapa sniper yang otomatis, tetapi mengenai akurasi masih lebih bagus sniper yang manual. Selain itu ada gatling gun, senapan mesin yang mempunyai lebih dari satu laras dan bisa berputar untuk mempercepat tembakan. Tak hanya senjata yang berkembang, perangkat tambahannya pun juga berkembang, seperti silencer (peredam suara), yang berfungsi untuk meredam suara senapan yang keras agar tidak ketahuan oleh musuh.
Tidak hanya senjata api yang terus berkembang dari masa-kemasa peluru dan berbagai mesiu pun diciptakan agar senjata api bisa digunakan dengan cara yang lebih praktis dan lebih mematikan.