ASTALOG.COM – Paragraf argumentasi banyak terdapat hampir di semua jenis karya tulis baik karya tulis ilmiah maupun non ilmiah. Bahkan pada media televisi ataupun diskusi sekolah, kerap muncul paragraf argumentasi yang bersifat opini dan bukanlah sebuah fakta.
Padahal, disatu sisi ciri dari sebuah argumentasi adalah terdapat fakta sebagai penguat dari apa yang di kemukakan. Sebelum membahas jauh, apa sih paragraf argumentasi itu ?
Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisannya. paragraf argumentasi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan maupun ulasan obyektif yang disertai contoh.
Langkah membuat paragraf argumentasi
- Menentukan tema atau topik permasalahan yang akan dibahas.
- Merumuskan tujuan penulisan
- Mengumpulkan data atau bahan. Data itu bisa berbentuk: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung.
- Membuat kerangka karangan.
- Mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat sehingga menjadi karangan.
Ciri ciri paragraf argumentasi
- Terdapat penjelasan yang berfungsi untuk isi dari tulisan
- Terdapat fakta yang terdapat dalam paragraf tersebut baik itu berupa tabel, data, gambar sebagai pendukung bahwa tulisan atau karya tulis tersebut valid
- Terdapat kesimpulan di akhir paragraf sebagai pendukung/penguat dari keterangan dan fakta yang telah dipaparkan
Contoh Paragraf Argumentasi
TEMA: Penggunaan Ponsel Pada Saat Pelajaran Jam Pelajaran Bebas Ponsel
Akhir-akhir ini banyak bermunculan ponsel-ponsel canggih yang menawarkan berbagi fitur guna mempermudah kerja penggunanya.Hal ini mungkin disebabkan oleh kemajuan teknologi yang cukup pesat. Orang-orang mulai banyak yang mempunyai ponsel,mulai orang dewasa, para remaja dan bahkan anak-anak. Tidak mau ketinggalan, dikalangan pelajar-pun sudah banyak yang mempunyai ponsel. Hal ini mereka lakukan agar tidak “gaptek”,ujar salah seorang pelajar.
Akan tetapi, penggunaan ponsel ini banyak yang disalah gunakan oleh para pelajar seperti menggunakannya pada saat jam pelajaran berlangsung. Mereka berdalih bahwa penggunaan ponsel pada saat jam pelajaran dapat membantu kegiatan belajar mengajar siswa. Tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa penggunaan ponsel pada saat jam pelajaran dapat mengganggu kegiatan pembelajaran seperti, menerima telepon, membalas SMS dari teman,membuka internet, dll. Semua kegiatan tersebut tentu saja dilakukan pada jam pelajaran.
Guru pengajar-pun banyak yang merasa terganggu karena penggunaan ponsel pada saat jam pelajaran. Hal yang menurut mereka paling mengganggu adalah munculnya suara ponsel berdering ketika saat menjelaskan. Tidak hanya itu,kurangnya konsentrasi siswa pada saat diterangkan oleh guru karena disambi dengan mengutek-utek ponselnya jugatidak kalah menggangu.
Menanggapi laporan-laporan tersebut, sekolah-sekolah mulai melarang para siswanya menggunakan ponsel pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sanksinya banyak,mulai teguran, pemberian poin, dan yang paling menakutkan adalah ponsel yang disita oleh guru dan dikembalikan lagi dengan diambil oleh orang tua atau wali murid siswa yang melanggar. Banyak yang memprotes sanksi tersebut karena dianggap terlalu berat. Tetapi sanksi tersebut diberlakukan untuk memberikan efek jera pada pelanggarnya. Walaupun sudah terdapat sanksi tersebut, masih banyak siswa yangmenggunakan ponsel pada saat jam pelajaran.
Oleh karena itu, para siswa harus meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk penggunaan ponsel pada saat kegiatan belajar mengajar.Hal itu tentu saja bertujuan untuk menekan tingkat pemakain ponsel pada saat jam pelajaran berlangsung. Para guru-pun harus ikut andil dalam mewujudkan tujuan tersebut seperti dengan menyuruh mematikan ponsel pada saat sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Serta dengan pemberian sosialisasi tentang dampak buruk pengunaan ponsel pada saat jam pelajaran.
Ada juga contoh dari paragraf argumentasi yang menggunakan pola seperti sebab – akibat :
- Pendidikan di indonesia masih terbilang mahal dan tidak terjangkau untuk golongan masyarakat menengah kebawah sehingga banyak terjadi putus sekolah karena tidak mampu dengan anggaran biaya sekolah yang semakin meningkat. Hal ini diperkuat berdasarkan fakta bahwa pada tahun 2010 terdapat 1.08 juta siswa yang putus sekolah
- Penebangan hutan secara liar dan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah untuk membuang sampah pada tempatnya mengakibatkan beberapa daerah di indonesia selalu dilanda banjir di setiap musim penghujan. Bahkan jakarta yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahanpun tidak luput dari bencana banjir.