Mekanisme Pertahanan Tubuh

ASTALOG.COM – Sepanjang hidupnya, setiap organisme akan bersentuhan dengan bermacam-macam mikroorganisme dan berbagai parasit. Banyak mikroorganisme dan parasit dapat merusak tubuh, menimbulkan penyakit, bahkan membunuh atau mematikan. Secara alami, tubuh telah mempunyai alat pertahanan yang disebut sistem kekebalan atau imunitas, speerti dilansir dari laman Kusmantopacito.blogspot.co.id.

Adanya sistem pertahanan tubuh membuat tubuh kita aman dari serangan penyakit. Diibaratkan sebuah senjata, sistem pertahanan tubuh membunuh semua bibit penyakit yang menyerang tubuh. Mekanisme yang dilakukan pun amat beragam.

 

Di dalam tubuh, sistem imun yang kita miliki dapat melakukan mekanisme pertahanan dari berbagai jenis antigen, seperti bakteri, virus maupun kuman tertentu. Mekanisme pertahanan tersebut dapat dilakukan dengan cara membentuk kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

Kekebalan Aktif

 

Menurut Perpustakaancyber.blogspot.co.id, kekebalan aktif adalah kekebalan tubuh yang diperoleh dari dalam tubuh, karena tubuh membuat antibodi sendiri. Jenis kekebalan ini dapat terbentuk baik secara alami ataupun buatan. Kekebalan aktif alami (natural immunity) adalah kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. Sebagai contoh, orang yang pernah terserang penyakit seperti cacar air, campak, dan gondongan tidak akan terserang penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Sebab, tubuh yang terserang sudah begitu kenal atau tidak asing dengan antigen yang menyerang. Akibatnya, darah membentuk antibodi untuk melawan antigen tersebut.

PELAJARI:  Jelaskan Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan!

Selain secara alami, kekebalan aktif dapat diperoleh secara buatan. Kekebalan aktif buatan (induced immunity) diperoleh dari luar tubuh, yakni setelah tubuh mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi merupa kan proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh supaya tubuh membentuk antibodi sehingga kebal terhadap suatu penyakit. Sementara vaksin ialah kuman penyakit yang sudah dilemahkan atau dijinakkan sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.

Tindakan membentuk kekebalan dalam tubuh seseorang dengan memberikan vaksin disebut imunisasi. Orang yang mengembangkan imunisasi pertama kali adalah dr. Edward Jenner, seorang dokter berkebangsaan Inggris. Teknik ini seringkali diberikan kepada semua umur supaya kebal terhadap antigen tertentu. Ada beberapa penyakit yang dapat dilawan dengan vaksin, misalnya vaksin BCG yang melawan antigen penyakit TBC. Imunisasi mempunyai beberapa tipe. Imunisasi yang diberikan kepada individu dari spesies yang sama disebut isoimun. Sedangkan imunisasi yang diberikan pada individu yang berbeda dan dari spesies yang berbeda pula disebut heteroimun.

PELAJARI:  Apakah Perbedaan Besaran Vektor dan Besaran Skalar?

Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari antibodi yang disintesis dalam tubuh, melainkan tinggal memakainya saja. Seperti halnya kekebalan aktif, kekebalan pasif juga terjadi secara alami dan buatan. Kekebalan pasif alami adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan bayi yang diperoleh dari ibunya. Ketika masih dalam kandungan, bayi mendapatkan antibodi dari ibunya melalui plasenta dan tali pusat. Kemudian setelah lahir, bayi mendapatkan antibodi dari ASI eksklusif melalui proses menyusui.

Sedangkan kekebalan pasif buatan adalah kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang sudah jadi dan terlarut dalam serum. Sepintas antibodi ini mirip dengan vaksin. Perbedaannya yakni vaksin bersifat sementara, sedangkan serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Bahkan dapat digunakan seumur hidup. Sebagai contoh adalah suntikan ATS (Anti Tetanus Serum) dan suntikan IG (Globulin Imun).

PELAJARI:  Proses Terjadinya Metagenesis dari Tumbuhan Lumut

Mekanisme Respon Kebal

Patogen seperti virus, bakteri atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang sakit. Suatu penyakit yang khusus dapat menyebabkan sistem kekebalan, dapat meningkatkan respon kebal yang pertama dan menghasilkan sel-sel memori (sel imun yang mengingat peristiwa imunologik tertentu) yang siap memicu respon kebal kedua pada perlawanan tubuh yang pertama terhadap antigen penyakit. Sistem kekebalan adalah sangat vital dalam melindungi tubuh dari penyakit.

Bila sesuatu berjalan salah dengan sistem kekebalan tubuh, maka akibatnya bisa fatal. Misalnya, bila kelenjar timus tidak normal kerjanya, maka T limfosit gagal untuk berkembang. Tanpa T limfosit penolong, B limfosit tidak dapat membentuk klon. Klon adalah keturunan aseksual dari suatu sel tunggal. Seorang bayi yang dilahirkan tanpa T limfosit akan gagal dalam memprodusir klon B sel yang berperan untuk melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian biasanya akan terbunuh oleh patogen pertama yang dijumpainya.