Bangsa yang Pertama Menciptakan Uang Koin

ASTALOG.COM – Uang logam pertama kali dibuat oleh Bangsa Lydia pada Abad ke-6 sebelum masehi. Uang logam yang mereka ciptakan terbuat dari elektrum, suatu bahan yang merupakan campuran emas dan perak dengan komposisi emas 75% dan perak 25%. Uang logam itu disebut “stater” atau “standard” dengan bentuk bulat pejal seperti kacang polong.

Kemudian, Bangsa Yunani melihat uang logam tersebut dan membuat uang logam versi mereka sendiri. Selanjutnya Bangsa Yunani lebih dikenal sebagai bangsa pembuat uang logam karena mereka membuat uang logam dengan berbagai gambar yang menarik. Jaman dulu, uang dihargai sesuai dengan nilai bahan penyusunnya. Namun, lama- kelamaan transaksi yang membutuhkan uang logam ini jumlahnya semakin meningkat, sedangkan jumlah logam mulia pembuat uang logam jumlahnya terbatas. Maka, dibuatlah uang kertas.

PELAJARI:  Perubahan Aktivitas Berbelanja Bahan Makanan
 

Bangsa Cina tercatat sebagai bangsa pertama yang membuat uang kertas pada abad pertama masehi pada masa Dinasti Tang. Uang kertas ini dibuat dari pohon mulberry yang kualitasnya belum bagus. Berabad-abad kemudian, sekitar abad ke-17 barulah uang kertas dibuat dengan cara dicetak. Benjamin Franklin kemudian disebut sebagai Bapak Uang Kertas karena dialah orang yang pertama kali mencetak dollar dengan kertas.

Perkembangan peradaban manusia membuat uang menjelma menjadi berbagai bentuk. Tak hanya berbentuk logam atau kertas, kini uang dapat kita jumpai dalam bentuk elektronik. Dengan semakin berkembangnya uang, semakin memudahkan kita dalam bertransaksi karena tidak harus membawa uang dalam bentuk fisik.

 

Manfaat Uang Koin
Selain sebagai alat transaksi atau uang kembalian, uang koin atau receh juga memiliki fungsi dan manfaat lain, yaitu

PELAJARI:  Faktor Produksi Ekonomi

1. Media untuk Belajar Menabung
Masih ingat saat kamu kecil dan diajarkan menabung oleh orangtua? Biasanya kamu akan menabung uang koin ke dalam celengan yang berupa plastik, kaleng atau dari tembikar.

Kamu akan sangat bangga saat celengan itu menjadi berat dan sangat senang ketika celengan itu dipecahkan dan kamu bisa menghitung jumlah uang koin yang ada di dalam celengan itu.

2. Alat Pembayaran yang Pas
Jangan berpikir kalau uang koin kamu tidak ada gunanya lagi. Masih banyak yang membutuhkan uang koin. Contohnya swalayan dan supermarket.

Mereka akan senang kalau kamu mau menukarkan uang pecahan logam kamu ke mereka karena itu akan membantu mereka untuk memberikan uang kembalian yang pas kepada pembeli.

PELAJARI:  3 Jenis BUMN di Indonesia

Uang koin juga menjadi penolongmu saat kamu harus membayar sesuatu atau jasa yang membutuhkan nilai uang kecil misalnya uang parkir atau untuk tukang parkir di pertigaan jalan.

3. Alat Solidaritas
Koin bisa digunakan untuk menunjukkan solidaritas pada orang lain. Masih ingat kasus Prita Mulyasari yang digugat oleh RS Omni International karena pencemaran nama baik.

Saat itu Prita menulis kekecewaannya pada RS Omni dan kemudian dia digugat oleh RS tersebut untuk membayar ganti rugi pencemaran nama baik sebesar Rp204 juta.

Masyarakat pun ramai-ramai membantu Prita dengan mengumpulkan koin dan terkumpullah uang sebesar Rp605 juta. Cukup besar bukan jumlah yang dikumpulkan dari koin! Uang koin sebagai alat solidaritas juga dianggap sebagai alat keadilan yang marak dikarenakan gencarnya masyarakat Indonesia mengunakan sosial media.