ASTALOG.COM – Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Ada banyak jenis reaksi kimia dan pendekatannya menghasilkan banyak pertindihan dalam Klasifikasi. Berikut adalah beberapa contoh istilah yang sering digunakan dalam menyatakan beberapa jenis reaksi:
Pengisomeran, yaitu ketika senyawa kimia menjalani penataan kembali struktur tanpa perubahan komposisi atom (stereoisomerisme)
Sintesis, yaitu ketika dua atau lebih unsur atau senyawa kimia bergabung membentuk hasil yang lebih rumit:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Pengurai kimia atau analisis, yaitu ketika senyawa kimia terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau unsur:
2 H2O → 2 H2 + O2
Displacement tunggal atau penggantian tunggal, dicirikan oleh unsur yang digantikan keluar dari senyawa oleh unsur reaktif:
2 Na (p) + 2 HCl (ak) → 2 NaCl (ak) + H2 (g)
Metatesis atau Reaksi penggatian ganda, yaitu dua senyawa mengganti ion atau ikatan untuk membentuk senyawa lain:
NaCl (ak) + AgNO3 (ak) → NaNO3 (ak) + AgCl (p)
Reaksi Air hujan adalah ketika bahan dalam larutan bergabung membentuk padat (mendakan). Contoh yang sesuai adalah seperti yang tertera dalam metatesis.
Reaksi asam-basa, umumnya dikenal saat reaksi antara asam dan basa, bisa memiliki definisi berbeda tergantung pada konsep asam-basa digunakan. Antara yang biasa adalah:
– Definisi Arrhenius: Asam bercerai di dalam air membebaskan ion H3O +; basa bercerai di dalam air membebaskan ion OH-.
– Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H +); basa adalah penerima proton.
– Definisi Arrhenius turut berperan.
– Definisi Lewis: Asam adalah penerima pasangan elektron;
– Basa adalah donor pasangan elektron.
– Definisi Brønsted-Lowry turut berperan.
Reaksi redoks, yaitu perubahan dalam nomor oksidasi atom. Reaksi tersebut sering dianggap sebagai transisi elektron antara situs atau spesies molekul berbeda. Contohnya reaksi redoks adalah:
2 S2O32-(ak) + I2 (ak) → S4O62-(ak) + 2 I-(ak) Yaitu I2 diturunkan ke I-dan S2O32-(anion tiosulfat) dioksidasi ke S4O62-.
Pembakaran, sejenis reaksi redoks yang atas senyawa mampu terbakar bergabung dengan unsur yang mengoksidasi, biasanya oksigen, untuk menghasilkan energi dan mengeluarkan hasil yang teroksidasi. Istilah pembakaran lazim digunakan hanya untuk oksidasi skala besar untuk seluruh molekul, yaitu oksidasi terkendali untuk kelompok berfungsi tunggal bukanlah satu pembakaran.
C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2OCH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6
Reaksi organik mencakup pengasingan luas yang melibatkan senyawa organik yang memiliki karbon sebagai unsur utama dalam struktur molekul. Reaksi yang melibatkan senyawa organik yang kebanyakan didefinisikan sebagai kelompok berfungsi. Bagi yang berlawanan pula dikenal sebagai reaksi takorganik.
Ciri-ciri Reaksi Kimia.
Begitu banyak perubahan zat yang terjadi. Untuk membedakan apakah suatu perubahan zat termasuk perubahan kimia atau fisika, dapat dikenali dari beberapa gejala yang timbul. Terbentuknya zat baru yang merupakan syarat dari perubahan kimia, dapat dikenali dari timbulnya ciri-ciri berikut ini:
1. Terbentuknya Endapan.
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan berpisan dari larutannya. Padatan itu tersebut dengan endapan (presipitat).
2. Terjadi perubahan warna.
Pada reaksi kimia , reaktan di ubah menjadi produk. perubahan yang terjadi dapat di sebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan permbentukan ikatan-ikatan baruyang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan di perlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan oleh sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut reaksi eksotermis. reaksi yang menyerap energi panas di sebut dengan reaksi endotermis. Contohnya, api dapat mengahangatkan tubup yang kedinginan dan ketika berpanas-panasan yang ada dalam tubuh akibat olah raga di keluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.
3. Terbentuknya Gas.
secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk di unjukan dengan adanya glembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang bau busuk.
4. Adanya perubahan suhu.
pada reaksi kimia, reaktan di ubah menjadi produk, perubahan yang terjadi dapat di sebabkan adnya pemutusan ikatan-ikatan antaratom peraksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan di perlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi yang bentuk panas disebut denngam reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap enrgi panas disebut reaksi endotermis.