ASTALOG.COM – Perkembangan retorika terjadi sudah lama sekali, seiring lamanya perjalanan kehidupan manusia. Ketika itu retorika mengalami masa kejayaannya pada masa Yunani dan Roma. Namun retorika pertama terjadi pada masa Yunani.
Saat terjadinya penggusuran tanah rakyat, saat itu belum ada pengacara. Maka cara satu-satunya ialah orang yang pandai berbicara. Seperti yang dilakukan oleh orang Syracuse, sebuah koloni Yunani di pulau Sicilia.
Pengertian Retorika
Retorika adalah seni berkomunikasi, dan itu sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu, namun mulai berkembang dan tampak sangat berpengaruh sejak zaman Yunani dan Roma yang sering melibatkan retorika dalam urusan kenegaraan. Selain itu para ahli pedang saat itu juga banyak yang pandai dalam berkata-kata sehingga terlihat hebat dan menawan. Peristiwa-peristiwa penting juga sering dan mudah didramatisir dengan pidato-pidato besar pada saat itu. Dan sampai zaman sekarang pun masih berlanjut karena kepandaian pidato dan kenegarawanan cenderung selalu berkaitan.
Uraian sistematis retorika pertama ditulis oleh Corax di Pulau Sicilia untuk memperjuangkan hak masyarakat yang sering digusur oleh para tiran kala itu. Corax menulis makalah retorika yang diberi nama Techne Logon (seni kata-kata). Makalah itu berrisi tentang “teknik kemungkinan”. Corax juga meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Ia membagi pidato pada lima bagian, yaitu: pembukaan, uraian, argument, penjelasan tambahan, dan kesimpulan.
Sejarah Retorika
Retorika lahir sebagai seni yang dipelajari dimulai dari abad 5 SM ketika kaum sophis Yunani mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk mengajarkan pengetahuan tentang politik dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato. Pada waktu itu, retorika memiliki beberapa fungsi (Sunarjo, 1983:55), yaitu untuk mencapai kebenaran atau kemenangan bagi suatu pihak, untuk meraih kekuasaan, sebagai alat persuasi yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain.
Tokoh-tokoh Retorika
1. Georgias
Georgias adalah seorang guru retorika yang pertama. Ia membuka sekolah retorika yang mengajarkan dimensi bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromptu ( berbicara tanpa persiapan ).
2. Protagoras
Protagoras adalah seseorang yang menyatakan bahwa kemahiran berbicara bukan untuk kemenangan melainkan demi keindahan bahasa.
3. Sokrates
Sokrates menyatakan bahwa retorika adalah demi kebenaran. Metode Sokrates dalam beretorika adalah
a. Memisahkan pemikiran salah dari yang tepat, yaitu dengan jalan berpikir mendalam dan memperhatikan suatu persoalan dengan sungguh-sungguh agar dapat menemukan suatu “nilai universal” yang ada dalam masyarakat.
b. Bertanya dan menyelidiki argumentasi yang diberikan kepadanya.
4. Isokrates
Isokrates mendirikan sekolah retorika tahun 931 SM dengan penekanan pada penggunaan kata-kata dalam susunan yang jernih tapi tidak berlebih-lebihan, rentetan anak kalimat yang seimbang dengan pergeseran suara dan gagasan yang lancar.
5. Plato
Menurut Plato, retorika penting sebagai model pendidikan, sarana mencapai kedudukan dalam pemerintahan, dan mempengaruhi rakyat.
6. Aristoteles
Menurut Aristoteles, tujuan retorika adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktian. Ia menulis 3 jilid buku berjudul De Arte Rhetorica, yang diantaranya berisi 5 tahap penyusunan pidato.