Perbedaan Spesifik Antara Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

ASTALOG.COM – Istilah monokotil dan dikotil merupakan istilah yang digunakan untuk penyebutan nama dari jenis tumbuhan berdasarkan keping bijinya. Berdasarkan namanya, kita sebenarnya sudah bisa menebak bahwa tumbuhan yang berkeping biji tunggal bisa disebut sebagai tumbuhan monokotil, sedangkan tumbuhan yang berkeping biji dua atau ganda bisa disebut sebagai tumbuhan dikotil.

Tumbuhan Monokotil

Monokotil atau tumbuhan yang bijinya berkeping tunggal adalah salah satu dari 2 kelompok besar tumbuhan berbunga. Ciri monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki 1 daun lembaga, berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, bertulang daun sejajar, dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

 

Selain beberapa ciri yang telah dipaparkan sebelumnya, jenis tumbuhan ini diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia, seperti yang berperan sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Ada sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis tumbuhan monokotil yang telah dikenali.

PELAJARI:  Apa itu Emfisema?

Tumbuhan monokotil dapat dibagi menjadi 5 suku, yaitu:

  1. Rumput-rumputan (Graminae), contoh: jagung, padi
  2. Pinang-pinangan (Palmae), contoh: kelapa, sagu
  3. Pisang-pisangan (Musaceae), contoh: pisang ambon, pisang raja
  4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae), contoh: anggrek, vanili
  5. Jahe-jahean (Zingiberaceae), contoh: jahe, kunyit
 

Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga dengan sekitar 20 ribu jenis. Sementara itu, anggota suku rumput-rumputan (Poaceae atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku jahe-jahean (Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae).

Tumbuhan Dikotil

Dikotil atau tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama, yaitu memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.

PELAJARI:  Zat Penyusun Tulang pada Manusia

Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem Cronquist, mengakui bahwa jenis tumbuhan ini sebagai takson dan menamakannya sebagai kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran ‘aceae‘ yang awalnya bernama Magnoliaceae, dengan akhiran ‘opsida‘ sehingga menjadi Magnoliopsida. Selanjutnya, kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, yaitu kelas Dicotyledoneae (kelas tumbuhan berdaun lembaga dua atau tumbuhan dikotil).

Tumbuhan dikotil dapat dibagi menjadi 5 suku, yaitu:

  1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), contoh: jarak, ubi, karet
  2. Polong-polongan (Leguminoceae), contoh: pete, kacang
  3. Terung-terungan (Solanaceae), contoh: terong, cabe, tomat
  4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), contoh: jambu biji, jambu air
  5. Komposite (Compositae), contoh: bunga matahari

Perbedaan Spesifik antara Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

  1. Berdasarkan jumlah keping biji (kotiledon) –> Monokotil : Satu keping biji | Dikotil : Dua keping biji
  2. Berdasarkan bentuk akar –> Monokotil : Memiliki sistem akar serabut | Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
  3. Berdasarkan bentuk sumsum tulang atau pola daun –> Monokotil : Melengkung atau sejajar dengan daun berbentuk pita, panjang, dan lebar-lebar | Dikotil : Menyirip atau menjari
  4. Berdasarkan ada tidaknya tudung akar (kaliptrogen) –> Monokotil : Memiliki tudung akar | Dikotil : Tidak memiliki tudung akar
  5. Berdasarkan kandungan akar dan batang –> Monokotil : Tidak memiliki kambium | Dikotil : Memiliki kambium
  6. Berdasarkan pelindung akar dan batang lembaga –> Monokotil : Memiliki pelindung batang lembaga (koleoptil) dan akar lembaga (koleorhiza) | Dikotil : Tidak memiliki pelindung koleoptil maupun koleorhiza
  7. Berdasarkan pertumbuhan akar dan batang –> Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar | Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
  8. Berdasarkan berkas pengangkut pada batang –> Monokotil : Pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letaknya tersebar pada batang | Dikotil : Pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letaknya teratur
  9. Berdasarkan jumlah kelopak bunga –> Monokotil : Umumnya berkelipatan 3 | Dikotil : Umumnya berkelipatan 2, 4, 5