ASTALOG.COM – Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH–) di dalam air (Syukri, 1999: 387). Zat yang bersifat basa contohnya Natrium Hidroksida (NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH).
Kristal NaOH yang dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion Na+ dan ion OH– sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
NaOH(s) Na+(aq) + OH–(aq)
Basa umumnya digunakan dalam pembuatan bahan pembersih, misalnya sabun, pembersih lantai, dan pasta gigi. Basa terasa licin bila terkena kulit. Basa terbagi menjadi dua jenis, yaitu basa lemah & basa kuat.
Ciri Basa
Secara umum basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa pahit jika dicicipi
2. Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
3. Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)
4. Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat dengan menyentuhnya)
5. Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika kadar basanya tinggi
6. Dapat mengemulsi minyak
7. Merupakan elektrolit, larutannya dapat menghantarkan arus listrik
Ciri Zat Bersifat Basa
Ciri-ciri zat yang bersifat basa antara lain :
1. Dalam larutan akan terjadi ionisasi melepaskan ion OH-
2. Pada basa kuat, terjadi ionisasi sempurna, sedangkan pada basa lemah, hanya terjadi sebagian saja
3. Relatif tidak korosif terhadap logam
4. Membuat warna biru pada kertas lakmus.
5. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diakhiri dengan OH dan dibaca hidroksida.
Jenis Basa
Basa dapat dibagi menjadi dua, yakni basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa tergantung pada kemampuan basa tersebut untuk melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat, sering juga biasa disebut kostik.
1. Basa kuat
Basa kuat terurai atau terionisasi sempurna menjadi kation dan OH– (ion hidroksida). Hidroksida dari logam golongan IA dan golongan IIA biasanya dianggap basa kuat. Contoh:
LiOH – litium hidroksida
NaOH – natrium hidroksida
KOH – kalium hidroksida
RbOH – rubidium hidroksida
CsOH – cesium hidroksida
Ca (OH)2 – kalsium hidroksida
Sr (OH)2 – strontium hidroksida
Ba (OH)2 – barium hidroksida
Basa kuat ini benar-benar dapat terurai dalam larutan 0,01 M atau kurang. Basa lain membuat larutan dari 1,0 M dan 100% dapat diuraikan pada konsentrasi itu.
2. Basa Lemah
Basa lemah tidak terurai atau teionisasi seluruhnya menjadi ion OH–. Sebaliknya, basa lemah dapat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion OH–. Kebanyakan basa lemah adalah anion dari asam lemah.Contoh basa lemah termasuk amonia, NH3, dan dietilamina, (CH3CH2) 2NH.
Contoh Basa
Beberapa contoh basa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Soda api (natrium hidroksida NaOH) berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak sehingga dapat digunakan untuk membuka saluran bak cuci yang mampat.
2. Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)2) digunakan untuk kapur sirih dan sebagai bahan bangunan, yaitu campuran adukan semen
3. Amonia (larutan NH3) digunakan dalam pembersih muka atau pembersih kaca