ASTALOG.COM –
Bacaan Surat Al Fatihah
Latin : Bismillah Hirrahman Nirrahim
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Maksud dari ayat pertama ini adalah : saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, mulai dari pekerjaan ringan seperti makan, minum, bepergian, belajar, dan sebagainya. Allah adalah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
Latin : alhamdu lillaahi rabbil aalamiina
artinya : Segala puji {2} bagi Allah, Tuhan semesta alam. {3}
Maksud ayat kedua surat Al Fatihah adalah : {2} Alhamdu (segala puji). Memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap ni’mat yang diberikannya. Kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
{3} Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati Yang Memiliki, Mendidik dan Memelihara. Lafadz “rabb” tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). ‘Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia,alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah pencipta semua alam-alam itu.
Latin : arrahmaanirrahiim
Artinya : Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Untuk ayat ketiga dalam surat Al FAtihah ini maksudnya hampir sama dengan ayat pertama, Ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
latin : maaliki yawmiddiin
Artinya : Yang menguasai {4} di Hari Pembalasan {5}
{4 }Maalik (Yang Menguasai) dengan memanjangkan “mim”, yang berarti: pemilik. Dapat pula dibaca dengan (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
{5} Yaumiddin (hari pembalasan): hari yang di waktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa’ dan sebagainya.
latin : iyyaaka na’budu wa-iyyaaka nasta’iin
Artinya : Hanya Engkaulah yang kami sembah {6}, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. {7}
{6} Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
{7} Nasta’iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti’aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Latin : ihdinaash shiraathaal mustaqiim
Artinya : Tunjukilah [8] kami jalan yang lurus,
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata “hidayaat”: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
Latin : shiraathalladziina an’amta ‘alayhim ghayril maghdhuubi ‘alayhim walaadhdhaalliin
Artinya : (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. {9}
{9} Yang dimaksud dengan “mereka yang dimurkai” dan “mereka yang sesat” ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Di dalam Surat ini banyak mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran, yaitu Keimanan, Hukum-hukum islam dan kisa-kisah para nabi.
Surat Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Al-Fatihah artinya Pembuka, merupakan surat pertama dalam daftar surat Al-Qur’an. Meski demikian, ia bukanlah surat yang pertama kali diturunkan, karena surah yang pertama kali diturunkan adalah Surah Al-‘Alaq.
Surat ini dinamakan Al-Fatihah karena merupakan surat yang membuka atau mengawali Al-Qur’an, dan sebagai bacaan yang mengawali dibacanya surah lain dalam shalat.
Surat Al-Fatihah dinamakan juga Ummul Kitab (induk Al-Kitab/Al-Quran), karena di dalamnya mengandung seluruh tema pokok dalam Al-Quran, yaitu tema pujian kepada Allah yang memang berhak untuk mendapatkan pujian, tema ibadah dalam bentuk perintah maupun larangan, serta tema ancaman dan janji tentang hari kiamat. Dengan kata lain, Al-Fatihah mencakup ajaran-ajaran pokok Islam, yaitu tentang tauhidullah, kepercayaan terhadap Hari Kiamat, cara beribadah, dan petunjuk menjalani hidup.
Surat Al-Fatihah dinamakan juga As-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang), karena surat ini selalu dibaca dalam setiap rakaat shalat fardhu maupun shalat sunah.