ASTALOG.COM – Dalam seni rupa dikenal istilah Relief. Relief adalah seni pahat dan ukiran 3 dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia sendiri, relief yang terdapat pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh relief yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Sementara itu di Eropa, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani kuno. Biasanya relief yang berupa ukuran yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari panel relief lainnya akan membentuk suatu seri cerita atau ajaran. Bisa dilihat dari relief yang terdapat di candi Borobudur, dimana ada lebih dari 1400 panel relief yang dipakai untuk menceritakan tentang semua ajaran sang Budha Gautama.
RELIEF DI MASA YUNANI DAN ROMAWI KUNO
Seniman Yunani kuno biasanya membuat relief yang menggambarkan eksploitasi militer melalui perumpamaan mitologi, misalnya relief-relief mengenai pertempuran antara bangsa Athena melawan ras Kentaur yang melambangkan penaklukan kaum berperadaban atas bangsa tak beradab. Orang Yunani juga sering membuat relief tentang para dewa dan para pahlawan.
Sementara itu, bangsa Romawi lebih suka menggunakan gaya dokumenter. Relief Romawi kebanyakan berupa adegan pertempuran, contohnya yang ada di Pilar Trajan, yang dibuat untuk menunjukkan kebesaran Romawi, dan juga untuk memperlihatkan kostum dan peralatan perang Romawi. Pilar Trajan menceritakan perang Romawi-Dakia yang dipimpin oleh kaisar Romawi. Trajan sendiri merupakan daerah yang kini dikenal sebagai Romania.
Relief tersebut merupakan salah satu relief Romawi yang paling terkenal dan merupakan pusaka dari dunia kuno yang sangat artistik. Panjangnya sekitar 650 kaki memutari pilar, dan secara realistis menunjukkan lebih dari 2,500 orang, juga disertai unsur-unsur lainnya seperti pemandangan alam, hewan, kapal laut, dan berbagai hiasan-hiasan. Relief tersebut selamat dari penghanucran karena dijadikan pusat untuk patung-patung Kristen. Lalu pada masa Kristen setelah 300 M, dekorasi relief pada pintu dan sarkofagus masih terus dibuat.
JENIS-JENIS RELIEF DALAM SENI RUPA
- Relief tinggi (Haut Relief/High Relief) adalah jenis relief dengan ukiran yang lebih menonjol keluar dengan penampil kedalaman dimensi lebih dari 50%. Relief ini hampir menampilkan seni patung yang utuh yang menempel pada dasar permukaan dinding. Contoh: pada kebanyakan arca periode Hindu-Buddha di Jawa yang bersandar pada relief-relief Dewata Lokapala di Candi Prambanan.
- Relief Rendah (Bas Relief/Low Relief) adalah jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Tonjolan atau kedalaman ukirannya bervariasi dan biasanya hanya beberapa sentimeter atau kurang dari 50% kedalaman dimensi ukiran. Contoh: relief-relief pada candi periode klasik Jawa kuno, misalnya relief candi Borobudur.
- Relief Dangkal (ShallowRelief/Rilievo Schiacciato) adalah jenis relief yang lebih dangkal dari relief rendah. Ukiran relief ini hanya berupa guratan-guratan tipis untuk menghilangkan material latar.
- Relief Tenggelam (Sunken Relief) adalah jenis relief di mana latar permukaan dinding dibiarkan utuh dan rata, sementara ukiran figur digambarkan tenggelam dicukil dalam permukaan dinding. Jenis relief seperti ini lazim dalam kesenian Mesir kuno.