ASTALOG.COM – Kata keluarga berasal dari bahasa sansekerta yang terbagi atas “kulawarga yang berarti ras dan warga yang berarti anggota. Jika diartikan, Keluarga adalah suatu lingkungan yang didalamnya terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga merupakan unit terkecil dari bagian masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal di bawah suatu atap dengan keadaan saling ketergantungan. Selain
Menurut wikipedia, nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.
Untuk kata kekeluargaan sendiri adalah kata yang berasal dari akar kata keluarga yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an. Kekeluargaan itu sendiri adalah hubungan antar manusia yang membentuk rasa saling memiliki dan terhubung satu sama lain dan menghadapi masalah maupun kebahagiaan bersama.
Bila digabungkan dari kedua pengertian diatas, nilai kekeluargaan adalah hubungan yang terbentuk dalam suatu keluarga dimana bertujuan untuk menanamkan bentuk kebaikan yang akan menjadi sarana penyatuan dalam sebuah keluarga. Karena itulah, nilai kekeluargaan sangat penting dalam menjaga keharmonisan sebuah keluarga. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan yang terdapat dalam keluarga (Muwarni, 2007).
Jika membahas mengenai nilai kekeluargaan, kurang lengkap rasanya tanpa membahas mengenai norma juga berperan penting di dalamnya. Berikut beberapa norma dan nilai kekeluargaan yang penting untuk diketahui.
- Apabila sedang makan tidak boleh berbicara
- Menghormati orangtua
- Tidak berkata kasar kepada orangtua
- Tidak boleh mengambil barang milik anggota keluarga tanpa izin
- Tidak boleh berbohong antara sesama anggota keluarga
- Tidak boleh membawa teman lawan jenis untuk menginap
- Teman yang datang tidak boleh datang terlalu larut malam.
Beberapa norma dan nilai kekeluargaan diatas tidak sepenuhnya bisa bertahan. Ada juga hal yang bisa menjadi penyebab dari melemahnya nilai- nilai dalam keluarga yaitu faktor internal dan eksternal.
- Faktor Internal (Dalam)
Perceraian Dan Perselisihan Keluarga
Keadaan keluarga sangat mempengaruhi perilaku yang menjadi anggota keluarga tersebut. Dalam keluarga broken home biasanya hubungan antara anggota keluarga menjadi tidak harmonis. Keadaan inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab dari meleahnya nilai-nilai kekeluargaan dalam sebuah keluarga karena masing-masing anggota tidak bisa saling melakukan kendali atas perilakunya. Akibatnya setiap anggota keluarga cenderung berperilaku semaunya, dan mencari kebahagiaan di luar keluarga.
Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang dari Orangtua
Sering kali orang tua hanya sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya tanpa memikirkan perkembangan anak. Meskipun sangat rasional, tetapi alasan itu bisa menjadi bumerang yang akan melemahkan nilai dalam kekeluargaan. Kebutuhan non materi juga diperlukan anak seperti perhatian langsung, kasih sayang, dan sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya. Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batininilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat.
Kurangnya Pengetahuan Keluarga
Keluarga mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak karena keluarga merupakan lingkungan pertama seorang anak. Jadi penting bagi orang tua untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak.
Memanjakan Anak
Memanjakan anak khususnya anak yang memiliki anak tunggal hanya akan membuat anak jadi celaka. Anak yang terlalu dimanja tidak akan mandiri dan berharap orang lain akan terus membantunya.
- Faktor Eksternal (Luar)
Selain faktor dari dalam, ada juga faktor yang datang dari luar yang mempengaruhi nilai-nilai kekeluargaan seperti
Pengaruh Pergaulan
Anggotoa keluarga cenderung menerima norma-norma atau nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dari lingkungan sekitar. Apabila teman bergaul baik, dia akan menerima hal yang bersifat positif. Tetapi sebaliknya jika teman bergaulnya kurang baik, sering kali akan mengikuti konsep-konsep yang bersifat negatif.
Pengaruh Media Massa
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa memiliki efek berbeda untuk setiap individu karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari dan perbedaan budaya. Jadi sebijak mungkin manfaatkan pengaruh media massa dengan menyaring hal yang positif dan negatif.