Teks Negosiasi Kewirausahaan

ASTALOG.COM – Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda.

Adapun tujuan dari teks negosiasi ialah:
1. Untuk menyatukan perbedaan-perbedaan pendapat dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang berbeda.
2. Untuk mendapatkan atau mencapai kata kesepakatan dalam kesamaan persepsi, saling pengertian, dan persetujuan.
3. Untuk mendapatkan kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Pengertian dan Struktur Teks Negosiasi

 

Teks negosiasi merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang terjadi di mana pihak-pihak yang saling berkaitan berinteraksi untuk menyelesaikan suatu masalah atau suatu tujuan dan menentukan jalan atau sebuah kesepakatan (solusi terbaik) dari beberapa perbedaan yang ada.

Jadi, teks negosiasi ini diharapkan dapat menjadi suatu kesepakatan yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak.

 

Struktur teks negosiasi:

– Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.
– Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
– Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
– Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
– Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
– Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak terkait.
– Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Ciri Umum dan Kebahasaan Teks Negosiasi

PELAJARI:  3 Unsur Pembentuk Tanah

Ciri umum teks negosiasi:
– Menghasilkan Kesepakatan
– Menghasilkan Keputusan yang saling menguntungkan
– Memprioritaskan Kepentingan Bersama
– Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian
– Mengarah pada tujuan praktis

Sementara itu, ciri kebahasaan teks negosiasi:
– Menggunakan bahasa yang santun
– Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk)
– Berisi pasangan tuturan
– Keputusan atau kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak
– Bersifat memerintah dan memenuhi perintah

Apa itu Kewirausahaan?

Setelah mengetahui beberapa hal tentang teks negosiasi, mari kita melangkah ke kewirausahaan. Apa sih kewirausahaan itu?

Dilansir dari laman Wikipedia, Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.[butuh rujukan] Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.[butuh rujukan] Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antara para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.

Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.

Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi, sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.

PELAJARI:  Apa Penyebab Perbedaan Waktu di Dunia?

Contoh Teks Negosiasi

Orientasi :

Penjual : “Selamat datang, silahkan duduk.”
Pembeli : “Terima kasih.”
Penjual : “Ada yang bisa saya bantu?”

Permintaan :

Pembeli : “Saya ingin beli laptop.”
Penjual : “Ingin laptop merk apa mbak?”
Pembeli : “Yang bagus itu merek apa mbak ?”
Penjual : “Begini mbak, kalau masalah bagus tidaknya itu relatif mbak. Semua merek ada kelebihan dan juga ada kekurangannya.”
Pembeli : “Ohh, begitu.”
Penjual : “Tetapi sekarang yang paling laris itu Acer mbak.”
Pembeli : “Saya boleh lihat yang Acer?”

Pemenuhan :

Penjual : “Iya, sebentar saya ambilkan dahulu.”
Pembeli : “Iya.”
Penjual : “Ini mbak, silahkan di coba dahulu.”
Pembeli : “Fasilitasnya apa saja mbak ?”
Pembeli : “Ada wifi, bluetooth, memory 2 GB, monitor 14” dan masih banyak lagi.”
Pembeli : “Warnanya ini hanya hitam saja mbak?”
Penjual : “Kalau ini ada warna coklat, putih, merah, sama hitam ini mbak.”
Pembeli : “Saya mau lihat yang merah mbak, soalnya saya suka warna merah.”
Penjual : “Maaf mbak, yang warna merah lagi habis stoknya, mungkin besok datangnya.”
Pembeli : “Kalau sekarang adanya warna apa saja mbak ?”
Penjual : “Kita punya warna coklat sama hitam.”
Pembeli : “Saya lihat yang coklat dulu mbak.”
Penjual : “Iya, saya ambilkan dulu.”
Pembeli : “Iya.”
Penjual : “Ini mbak, silahkan.”
Pembeli : “hitam sama coklat bagus mana mbak?”
Penjual : “Tergantung selera mbak, kalau hitam itu sudah biasa, tapi kalau coklat itu jarang orang punya.”
Pembeli : “Saya pilih hitam saja mbak.”
Penjual : “Oh iya.”

Penawaran :

Pembeli : “Harganya berapa mbak?”
Penjual : “Kalau yang ini harganya Rp 4.000.000,00.”
Pembeli : “Tidak ada diskon mbak?”
Penjual : “Kebetulan kita lagi ada promo untuk merek Acer ada spesial diskon 5%, jadi harganya tinggal Rp 3.800.000,00.”
Pembeli : “Tidak bisa turun lagi mbak?”
Penjual : “Tidak bisa mbak. Ini bisa di kredit mbak, angsuran 8 X dalam 5 bulan.”
Pembeli : “Rp 3.500.000,00 gimana mbak?, cash.”
Penjual : “Di tambahin lagi mbak!”
Pembeli : “Saya tambahin Rp 50.000,00 gimana?”
Penjual : “Tetap tidak bisa mbak, begini saja saya kasih Rp 3.700.000,00, itu sudah turun banyak lho mbak.”
Pembeli : “Gak bisa ditambahin lagi mbak diskonnya?”
Penjual : “Gak bisa mbak, nanti kalau ditambahin terus bos saya marah mbak, ini bukan punya saya kalau punya saya, saya kasih mbak segitu.”

Persetujuan :

Pembeli : “Ya sudah saya setuju Rp 3.700.000,00.”
Penjual : “Saya buatkan notanya dulu mbak.”
Pembeli : “Iya.”

Pembelian :

Penjual : “Ini notanya mbak,silahkan tanda tangan disini. Ini juga ada garansinya 1 tahun, jadi kalau ada masalah dengan laptopnya bawa saja kesini.”
Pembeli : “Oh iya, ini uangnya.”

Penutup :

Penjual : “Terima kasih. Ini mau diantarkan kerumah atau dibawa langsung?”
Pembeli : “Saya bawa langsung saja mbak.”
Penjual : “Oh iya.”
Pembeli : “Selamat siang.”
Penjual : “Selamat siang.”