ASTALOG.COM – Air keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat. Bila air keras mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat, bahkan kulit akan mengalami luka bakar. Contoh air keras adalah asam sulfat yang dipakai untuk aki, asam klorida untuk membersihkan permukaan logam sebelum disoldir, asam nitrat untuk menguji logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat. Air keras dan air raksa berbeda walaupun sama-sama keras. Air raksa itu namanya merkuri, dengan nomor atom 80, unsur kimia Hg. Sedangkan air keras itu senyawa kimia berupa asam pekat. Namun jika mengenai kulit, sama-sama bisa merusak ajringan kulit.
Rumus Kimia untuk air keras adalah:
– HCL : Asam Klorida.
Asam pekat mengandung 38% HCL
Cara membuat
NaCl + H2SO4 -> NaHSO4 + HCL (derajat panas sedang)
Kegunaan :
Dalam perindustrian zat–zat warna (pengchloran, mengikat basa–basa organic dengan Fe untuk penyusutan)
– H2SO4 : Asam Sulfat.
Asam sulfat pekat adalah suatu cairan tak berwarna yang kental dan sangat menarik air. Asam pekat mengandung 98% H2SO4.
Kegunaan:
Dalam teknik (pupuk buatan, asam chloride, asam sitrat, memurnikan minyak tanah, zat-zat warna, peletus-peletus dll)
Dalam kimia orgaik (pembuatan ester-ester, eter-eter dll
Sebagai pengering di laboratorium
Sebagai pereaksi di laboratorium.
– H3PO4 : Asam Pospat.
Asam nitrat biasanya mengandung NO2 terlarut, yang terbentuk pada derajat panas agak tinggi. HNO3 mudah pecah sebagian. Botolnya mengandung uap sawo. HNO3 dapat juga dipecahkan oleh cahaya, untuk menghindari hal tersebut maka harus di simpan dalam botol-botol dari kaca yang berwarna. Asam nitrat merupakan asam kuat dan bersifat pengoksida.
Cara Membuat
NaNO3 + H2SO4 -> NaHSO4 + HNO3
Kegunaan:
Sebagai bahan dalam pembuatan pupuk buatan.
Sifat-sifat Bahaya Air Keras.
– Menghirup uap Asam Sulfat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, serta mengganggu paru-paru.
– Cairan asam dapat merusak kulit dan menimbulkan luka yang amat sakit.
– Dapat menimbulkan kebutaan bila kena mata
– Senyawa ini tidak dapat terbakar dengan sendirinya.
– Dalam konsentrasi tinggi/pekat (90% – 98%) bersifat oksidator yang dapat menimbulkan kebakaran bila kontak dengan senyawa organik seperti gula, selulosa (kertas, tissue, kayu, dll) dan bahan organik lainnya
– Mengalami penguraian bila terkena panas, menghasilkan gas SO2.
– Asam Sulfat encer (1 – 5%) bila direaksikan dengan logam menghasilkan gas Hidrogen.
– Bereaksi hebat dengan air (reaksi eksotermis / menghasilkan panas).
– Bila direaksikan dengan basa kuat pekat (contoh: soda api / NaOH / Natrium Hidroksida / Sodium Hydroxide), dapat menimbulkan percikan api hingga ledakan
Keselamatan dan Pengamanan
– Hindari kontak langsung dengan asam.
– Cegah penghisapan uap atau kabutnya dengan lemari asam atau dengan bekerja pada ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
– Pengenceran asam dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi sedikit ke dalam air, bukan sebaliknya, karena reaksi dengan air menimbulkan reaksi eksotermis.
– Penyimpanan dilakukan dalam wadah yg kuat dan tertutup rapat di tempat berventilasi dan dingin, jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar, logam, dan basa.
– Kebocoran pada wadah penyimpanan, larutan yang berceceran merusak lantai
– Jangan sentuh tumpahan asam. Merusak kulit atau pakaian, dan lantai.
– Netralkan tumpahan dengan larutan soda atau kapur sebelum disiram dengan air.
– Beri ventilasi bila akan disimpan dalam waktu yang lama.
– Hati-hati terhadap tempat rendah (densitas uap asam sulfat lebih berat dari udara).
– Pakai alat pelindung diri, dalam menangani tumpahan asam (Masker dengan Canister penyerap uap asam, atau respirator udara).
– Safety Goggles dan pelindung muka.
– Gloves / Sarung tangan (yang umum terbuat dari Polietilen / PE) dan pakaian kerja
Pertolongan Pertama Jika terkena Air Keras
Dengan konsentrasinya yang tinggi air keras menyebabkan terbakarnya kulit manusia karena sifatnya korosif. Saat air keras itu terkena jaringan kulit kita air keras akan bereaksi dengan protein yang menjadi penyusun jaringan kulit, malah asam sulfat akan menyebabkan reaksi exotermik (reaksi kimia yang menghasilkan panas) oleh karena itu jika kulit disiram asam sulfat akan terjadi reaksi terbakarnya kulit.
1. Menjauh dari sumber air keras.
2. Membersihkan kulit yang terkena air keras.
3. Lepaskan semua pakaian, perhiasan dari kulit.
4. Cuci dengan air bersih sebanyak-banyaknya.