Komponen dan Unsur-unsur Kebudayaan

ASTALOG.COM – Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyaknya unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, hal itu telah membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

KOMPONEN KEBUDAYAAN

  1. Kebudayaan Material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata atau konkret. Termasuk dalam hal ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi, misalnya mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan beberapa lainnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
  2. Kebudayaan Non Material merupakan ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
  3. Lembaga Sosial, termasuk pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh: hal yang terjadi di Indonesia, di desa, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota-kota besar hal tersebut terbalik dan menjadi hal wajar jika seorang wanita memiliki karier.
  4. Sistem Kepercayaan merupakan bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun sistem kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu. Hal ini akan mempengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan bagaimana mereka berkomunikasi.
  5. Estetika berhubungan dengan seni, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia, setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif.
  6. Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi. Dalam ilmu komunikasi, bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat uni, dan kompleks, yang hanya dapat di mengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
PELAJARI:  Klasifikasi dan Ciri-ciri Protista
 

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

  1. Peralatan dan perlengkapan hidup atau teknologi yang menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan.
  2. sistem mata pencaharian yang lebih difokuskan pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja.
  3. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial, dimana sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu struktur sosial. Dalam hal ini, kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan seterusnya. Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
  4. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.