ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Sinar katode (disebut pula pancaran elektron) adalah arus elektron yang diamati di dalam tabung vakum, yaitu tabung kaca hampa udara yang dilengkapi oleh paling sedikit dua elektrode logam yang diberi tegangan listrik, katode atau elektrode negatif dan anode atau elektrode positif.
Elektron pertama ditemukan sebagai komponen penyusun sinar katode. Pada 1897, fisikawan Inggris Joseph John Thomson menunjukkan bahwa sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif yang belum pernah dikenal, yang kemudian dinamai elektron. Tabung sinar katode menghasilkan gambar di dalam pesawat televisi dan monitor komputer terdahulu.
Sifat Sinar Katode
Sinar katode memiliki beberapa sifat, antara lain:
1. merambat meurut garis lurus
2. dapat memendarkan seng sulfida dan barium platinasianida
3. terdiri dari partikel bermuatan negatif ( elektron )
4. dapat menimbulkan kalor pada benda-benda yang ditumbuknya
5. menghitamkan plat film
6. dapat menyimpang dala medan magnet dan medan listrik
7. dapat menghasilkan sinar x ketika menumbuk zat
Pecobaan Sinar Katode
Berdasarkan eksperimennya Thomson mengukur bahwa kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya, jadi sinar katoda ini bukan merupakan REM. Selain itu Ia juga menetapkan perbandingan muatan listrik (e) dengan massa (m). Hasil rata-rata e/m sinar katoda kira-kira :
Nilai ini sekitar 2000 kali lebih besar dari e/m yang dihitung dari hidrogen yang dilepas dari elektrolisis air (Thomson menganggap sinar katoda mempunyai muatan listrik yang sama seperti atom hidrogen dalam elektrolisis air.
Kesimpulan : Partikel sinar katoda bermuatan negatif dan merupakan partikel dasar suatu benda yang harus ada pada setiap atom. Pada tahun 1874 Stoney mengusulkan istilah elektron.
Setelah harga e/m untuk elektron diketahui melalui percobaan yang dilakukan oleh J.J THomson, selanjutnya diperlukan percobaan lain untuk menentukan nilai e atau m. jika salah satunya diketahui, maka nilai yang satu lagi dapat ditentukan.
Tabung Sinar Katode
Untuk memancarkan sinar, dibutuhkan tabung katode yang disebut dengan Tabung sinar katoder. Dilansir dari wikipedia, tabung sinar katode (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Pada tahun 1878, Sir William Crookes, seorang ilmuwan Inggris, menampilkan sinar katoda pertama menggunakan modifikasi alat Geissler. Kontribusi besar untuk pembuatan tabung adalah untuk mengembangkan cara-cara untuk mengeluarkan hampir semua udara dari tabung. Crookes juga melakukan berbagai percobaan menggunakan peralatan yang lebih dapat diandalkan untuk mengkonfirmasi temuan sebelumnya tentang sifat-sifat sinar katoda. Dia menemukan dua hal yang mendukung hipotesis bahwa sinar katoda terdiri dari aliran partikel:
Ketika sebuah benda ditempatkan antara katoda dan ujung tabung, itu membentuk bayangan pada kaca. Bayangan yang disebabkan oleh benda menunjukkan bahwa partikel sedang diblokir dalam perjalanan mereka dari katoda ke anoda.
Sebuah tabung sinar katoda dibangun dengan rel logam kecil antara dua elektroda. Melekat pada rel adalah roda dayung mampu berputar di sepanjang rel. Setelah memulai tabung sinar katoda, roda diputar dari katoda menuju anoda. Perhatikan bahwa katoda dan anoda diposisikan sehingga sinar akan menyerang bagian atas roda dayung. Crookes menyimpulkan bahwa sinar katoda terbuat dari partikel-partikel yang harus memiliki massa.