ASTALOG.COM – Senyawa-senyawa yang tidak berguna di dalam tubuh harus dikeluarkan oleh tubuh, karena bersifat racun dan mebahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat tubuh ini dibedakan menjadi tiga, yaitu defekasi, ekskresi, dan sekresi. Hari ini kita akan membahas mengenai ekskresi. Pengertian ekskresi, dan alat-alat ekskresi. Yuk simak artikel berikut ini.
Pengertian Ekskresi
Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Baik berupa urine, keringat, dan pernapasan. Ada 4 alat-alat ekskresi pada manusia, yaitu ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, hati mengeluarkan empedu bersama urin, dan paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Alat-Alat Ekskresi
1. Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ ekskresi pada manusia yang terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang. Ginjal terdiri dari tiga lapisan. Bagian luar disebut korteks (kulit ginjal), di bawahnya ada medula (sumsum ginjal), dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis (rongga ginjal). Fungi ginjal yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah untuk menyaring darah dan dikeluarkan berupa urin.
Ada tiga tahap pembentukan urin yaitu filtrasi (penyaringan darah), reabsorbsi (penyerapan kembali zat-zat yang berguna di dalam urin), dan augmentasi (pengumpulan urin). Urin dari ginjal kemudian menuju ureter, kantong kemih, lalu dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Fungsi Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah menyaring darah. Darah yang disaring ginjal sebanyak ± 1.500 liter. Zat-zat yang tidak terpakai atau bersifat racun hasil penyaringan darah akan dibuang oleh ginjal berupa urine. Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari ± 1,5 liter. Selain berfungsi menyaring darah, ginjal juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Mengekskresikan zat-zat yang mengandung nitrogen, misalnya amonia, urea dan asam urat.
2) Mengekskresikan zat yang berlebih misalnya, vitamin yang larut dalam air.
3) Mempertahankan keseimbangan asam-basa darah
4) Mempertahankan cairan ekstraseluler dengan mengeluarkan kelebihan air didalam tubuh.
2. Paru-Paru
Karbon dioksida dan air sebagai hasil dari metabolisme karbohidrat dan lemak. Karbon dioksida dan air dikeluarkan dari sel dan jaringan tubuh dan masuk ke dalam alira darah.
Didalam paru-paru karbon dioksida akan dilepas dan oksigen akan diikat oleh darah. Selanjutnya karbon dioksida akan dikeluarkan melalui rongga hidung. Demikia juga air akan dikeluarka paru-paru dalam bentuk uap air. Secara singkat proses tersebu adalah:
Zat-zat sisa CO2 + air → darah → paru-paru → keluar melalui rongga hidung dalam bentuk gas dan uap air.
3. Hati
Hati berperan sebagai kelenjar pencernaan dan sebagai alat ekskresi. Adapun fungsi hati secara menyeluruh adalah:
a. Menyimpan gula otot (glikogen)
b. Tempat pembentukan dan pembongkara protein
c. Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah
d. Tempat mengubah provitamin A menjadi vitamin A
e. Menetralkan racun dan diikat dalam pembentukan dan perombakan sel darah merah.
Sel yang bertugas merombak sel darah merah disebut sel histiosit. Hemoglobin (Hb) dirombak menjadi hemin diubah menjadi zat warna empedu yang kemudian di oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna pada urine dan feses. Zat besi (Fe) dismpan di hati lalu, dikembalikan ke sumsum tulang. Globin dipergunakan lagi untuk pembentukan Hb yang baru.
4. Kulit
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh yang hampir tiap waktu dapat terjadi kerusakan dan senantiasa juga mengalami perbaikan.
Kulit berfungsi sebagai:
a. Pelindung tubuh terhadap kerusaka fisik dari gesekan, sinar, kuman-kuman, zat kimia, panas dan lain-lain.
b. Mengurangi kehilangan air
c. Mengatur suhu tubuh
d. Menerima rangsangan dari luar (indra peraba)
e. Mengekskresikan zat-zat sisa yang berupa keringat dan minyak, dan
f. Tempat menyimpan cadangan makanan/lemak.
Kulit secara anatomi tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a. Epidermis (bagian luar)
Berikut ini lapisan yang tedapat pada epidermis kulit.
1) Starum korneum/lapisan tanduk, lapisan sel mati akan selalu mengelupas.
2) Starum lusidum, merupakan lapisan yang berwarna bening
3) Stratum germintivum, yaitu lapisan yang selalu tumbuh membentuk sel-sel baru ke arah luar.
b. Dermis (bagian dalam)
Berikut ini lapisan yang terdapat pada dermis kulit.
1) Kelenjar keringat (glandula sudorifera), akan menghasilkan keringat. Fungsi kelenjar keringat, yaitu:
a) Mengeluarkan zat sisa metabolisme
b) Mengatur keseimbangan air dan garam-garam mineral dan
c) Mengatur suhu tubuh
2) Kelenjar minyak (glandula sebasea)
Menghasilkan minyak. Fungsi kelenjar minyak antara lain.
a) Mencegah kekeringan pada kulit
b) Menggerakan rambut dan
c) Mengerutkan kulit
3) Akar rambut
4) Pembuluh darah
5) Serabut saraf (indra peraba atau perasa)
Keluarnya keringat terjadi pada saat suhu tubuh lingkungan tinggi. Suhu lingkungan tinggi/panas akan menyebabkan air (keringat) dikeluarkan melalui pembuluh permukaan kulit. Kemudian, air menguap untuk menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Suhu lingkungan rendah/dingin maka pembuluh darah menyempit selanjutnya otot-otot polos akan berkontraksi menggerakan rambut yang menjadikan rambut akan tegak dan muncul sensasi menggigil. Dalam kondisi normal, tubuh mengeluarkan keringat ± 50 cc/jam.
Pengeluaran keringat dapat lebih atau kurang karena beberapa faktor
• Aktivitas tubuh meningkat menjadikan keringat lebih banyak
• Suhu lingkungan tinggi menyebabkan banyak pengeluaran keringat banyak.
• Goncangan emosi dapat menyebabkan pengeluaran keringat banyak.
• Rangsangan saraf simpatis karena emosi akan memperkecil pengeluaran keringat sebab terjadi penyempitan pembuluh darah dan kulit menjadi pucat (seperti wajah orang ketakutan).