ASTALOG.COM – Menurut sejarah, lima ribu tahun yang lalu, di Arab, sebuah kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif digunakan sebagai waduk oleh petani untuk penampungan air irigasi mereka. Nah, apa itu waduk? Dan apa hubungan pembuatan waduk dan erosi tanah?
Seperti dilansir dari Wikipedia, waduk atau reservoir (etimologi: réservoir dari bahasa Perancis berarti “gudang”) adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional seperti pembuatan tembok atau menuang beton. Istilah ‘reservoir’ dapat juga digunakan untuk menjelaskan penyimpanan air di dalam tanah seperti sumber air di bawah sumur minyak atau sumur air.
Jenis-Jenis Waduk
– Waduk lembah
Bendungan juga dibangun di lembah dengan memanfaatkan topografinya dan mendapatkan air untuk waduk. Bagian pinggir lembah dimanfaatkan sebagai tembok dan bendungannya terletak di bagian yang paling sempit, yang biasanya memberikan kekuatan lebih besar dengan biaya yang lebih rendah. Di banyak tempat, pembangunan waduk lembah melibatkan pemindahan penduduk dan artifak bersejarah, seperti misalnya pemindahan kuil Abu Simbel saat pembangunan Bendungan Aswan.
Pembangunan waduk lembah juga melibatkan pemecahan sungai saat prosesnya, biasanya dengan membangun terowongan atau saluran khusus. Di wilayah berbukit, bendungan biasanya dibangun dengan memperluas danau yang sudah ada. Bila topografi lokasinya kurang cocok untuk waduk besar, beberapa waduk kecil biasanya dibangun dan dibikin rantai seperti lembah Sungai Taff ketika tiga waduk, Waduk Llwyn-on, Waduk Cantref, dan Waduk Beacons.
– Waduk sisi sungai
Waduk sisi sungai dibangun dengan memompa air dari sungai. Waduk seperti ini biasanya dibangun melalui eskavasi dan konstruksi pada bagian tanggul yang biasanya mencakup lebih dari 6 km.[5] Air yang disimpan di waduk seperti ini biasanya diendapkan selama beberapa bulan agar kontaminanan dan tingkat kekeruhannya berkurang secara alami.
– Waduk pelayanan
Waduk pelayanan adalah waduk yang dibangun dekat dengan titik distribusi, dengan air yang sudah disterilkan dan dibersihkan. Waduk pelayanan biasanya dibangun berbentuk menara air yang dibangun di atas pilar beton di wilayah datar. Beberapa lainnya dibangun di bawah tanah, terutama untuk waduk pelayanan di negara-negara yang dipenuhi bukit atau pegunungan.
Pembuatan Waduk
Pembangunan waduk buatan sendiri umumnya dilakukan di lahan yang bebas dari jangkauan warga ataupun jauh dari kawasan keramaian. Namun, setelah selesai, fungsi waduk ini dapat digunakan untuk menarik wisatawan ataupun menjadi objek wisata. Waduk ini biasanya dibangun mengunakan semin dibagian sisi waduk.
Iklim kering dan kelangkaan air di India menyebabkan perkembangan awal teknik pengelolaan air, termasuk pembangunan waduk di Girnar pada 3000 SM. Danau buatan yang dibuat pada abad ke-5 SM telah ditemukan di Yunani kuno.
Hubungan Pembuatan Waduk dan Erosi Tanah
Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel tanah terpisah dan diangkut oleh berbagai agen-agen erosi. Agen-agen erosi ini meliputi air, angin, gletser, dan gravitasi. Erosi tanah juga dapat terjadi karena dipicu oleh berbagai fenomena alam yang terjadi di planet bumi ini, contohnya seperti longsor yang disebabkan gempa bumi.
Tidak ada penyebab utama erosi tanah, proses erosi tanah melibatkan banyak faktor, beberapa disebabkan oleh alam dan beberapa disebabkan oleh manusia
Eksploitasi alam yang dilakukan oleh manusia merupakan salah satu penyebab erosi tanah, yang terus meningkat selama satu dekade terakhir ini.
Aktivitas manusia, seperti sistem pertanian yang buruk, deforestasi atau penggundulan hutan, pembukaan lahan untuk keperluan pertanian & konstruksi, konstruksi bendungan & pengalihan alur sungai, serta penambangan hanyalah sebagian dari berbagai aktivitas manusia yang secara langsung atau tidak langsung merusak alam, sehingga membuat alam lebih rentan terhadap erosi.
Salah satu manfaat waduk ialah kontrol air, juga dikenal sebagai atenuasi atau penyeimbangan waduk, waduk sebagai pengendali banjir mengumpulkan air saat terjadi curah hujan tinggi, dan perlahan melepaskannya selama beberapa minggu atau bulan. Beberapa dari waduk seperti ini dibangun melintang tehadap aliran sungai dengan aliran air dikontrol melalui orrifice plate. Pembuatan waduk yang mengharuskannya digeruk dapat mengakibatkan erosi tanah.