Proses Transmisi Listrik

ASTALOG.COM – Transmisi listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga saluran distribusi listrik sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik. Dalam hal ini, transmisi listrik berarti penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik. Proses berlangsungnya tenaga listrik dilakukan dengan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya :

  • Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
  • Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
  • Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.

Komponen Transmisi Listrik

1. Konduktor

 

Konduktor terdiri dari:

  1. Kawat konduktor: digunakan untuk menghantarkan listrik yang ditransmisikan. Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi selalu tanpa pelindung/isolasi, dan hanya menggunakan isolasi udara.
  2. Jenis Konduktor yang dipakai, yaitu: tembaga (cu), aluminium (Al), dan baja. Namun diantara ketiganya, yang paling sering dipakai adalah jenis aluminumun dan baja.
  3. Jenis-jenis penghantar aluminium pada konduktor transmisi listrik terdiri dari:
    1. AAC (All Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari alumunium.
    2. AAAC (All Alumunium Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.
    3. ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium yang berinti kawat baja. Jenis inilah yang paling sering digunakan sebagai penghantar aluminium untuk proses transmisi listrik.
    4. ACAR (Alumunium Conductor Alloy Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
PELAJARI:  Proses Perubahan Tulang Rawan menjadi Tulang Keras

2. Isolator

 

Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Untuk proses transmisi listrik, isolator yang digunakan biasanya tidak hanya terbuat dari bahan porselin, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan, meskipun bahan porselin adalah bahan yang paling sering digunakan.

Dalam hal ini, bahan isolator harus memiliki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik bertegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisinya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor.

Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator dapat diklasifikasikan menjadi:

  • isolator jenis pasak
  • isolator jenis pos saluran
  • isolator jenis gantung
PELAJARI:  Sporofit Adalah?

Dalam hal ini,  isolator jenis pasak dan isolator jenis pos saluran digunakan pada saluran transmisi dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33kV), sedangkan isolator jenis gantung dapat digandeng menjadi rentengan rangkaian isolator yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Tiang Penyangga (Tower)

Tiang Penyangga saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media antar isolasi antar kawat penghantar.

Dan untuk menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara (tower). Antara menara (tower) listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator.

PELAJARI:  Mengapa Tumbuhan Lumut Disebut Sebagai Vegetasi Perintis?

4. Saluran Kabel Bawah Laut

Saluran kabel bawah laut merupakan saluran listrik yang melewati medium bawah air (laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan.

Konstruksi SaluranTransmisi Listrik

Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi listrik dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

  1. Saluran Udara (Overhead Lines), yaitu saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi.
  2. Saluran kabel bawah tanah (underground cable), yaitu saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam di dalam tanah.
  3. Saluran bawah laut, yaitu saluran transmisi listrik yang dibangun di dalam laut.