Contoh Teks Eksplanasi Tentang Fenomena Sosial

ASTALOG.COM – Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. fenomena sosial dapat diartikan sebagai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial.

Berikut ini kami akan membahas mengenai contoh teks eksplanasi tentang fenomena sosial. Tapi sebelum itu, ketahui dulu bagaimana struktur kebahasaannya. Simak, yuk!

 

Struktur Kebahasaan Teks Eksplanasi

1. Pernyataan Umum

 

Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi.

2. Deretan Penjelas

Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi.

3. Interpretasi (Opsional)

Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013).

Skematik Eksplanasi

1. General statement

Berisi satu statemen umum tentang suatu topik, yang akan dijelaskan proses keberadaannya keberadaannya, proses terjadinya terjadinya, proses terbentuknya, dsb. Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas, yang mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca detailnya.

PELAJARI:  Mekanisme Efek Rumah Kaca Penyebab Pemanasan Global

2. Sequence of explanations

Berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan, proses terjadinya. Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan how, yang jawabannya berupa statemen atau declarative sentence. Penggunaan sequence markers sangat dimungkinkan mengingat proses perlu dijelaskan bertahap, pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.

3. Closing

Berisikan kesimpulan atau statemen tentang topik/proses yang dijelaskan. Menulis teks eksplanasi merupakan sebuah komponen yang dibelajarakan dalam suatu kegiatan belajara mengajar. Kegiatan menulis teks ini merupakan kegiatan dari hasil pengamatan siswa mengenai teks tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil observasi siswa mengenai teks ini, baik isi, struktur, maupun kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi.

Fenomena Sosial

Ada beberapa fenomena sosial yang kerap timbul sebagai dampak munculnya berbagai kebijakan baru, perilaku, maupun budaya yang berkembang, diantaranya sebagai berikut:

– Mudik

Fenomena sosial ini terjadi setiap satu tahun sekali, terutama pada momen-momen sebelum lebaran dan sesudah lebaran atau idul fitri. Demi bisa merayakan hari besar keagamaan itu bersama, para pemudik rela mengantri tiket kereta api, bus, dan pesawat terbang berjam-jam lamanya atau bahkan booking tiket online jauh-jauh hari meski harganya jauh lebih mahal.

PELAJARI:  Puring Adalah Tanaman

Ketika pulang ke kampung halaman, biasanya para pemudik membawa banyak barang yaitu berupa oleh-oleh untuk dibagikan. Sebaliknya, ketika kembali ke ibukota, mereka akan membawa oleh-oleh dari kampung yang jarang ditemui di kota.

– Kemiskinan

Fenomena sosial yang satu ini tentu tidak asing lagi di Indonesia. Negara yang kaya akan sumber daya alam ini ternyata menyimpan cacat yang mesti ditutupi dari hari ke hari. Faktor motivasi, perilaku masyarakat, dan kebijakan pemerintah menjadi penyebab utama kemiskinan.

Tiada motivasi untuk maju pada masing-masing individu menyebabkan seseorang sulit untuk bertahan hidup lebih baik karena ia tak punya pendidikan yang memadai. Pemerintah dengan segala fasilitas dan kekuasaannya juga hanya menyediakan fasilitas pendidikan terpadu yang terbilang kurang memadai.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Fenomena Sosial

Sampah adalah barang atau benda yang tidak digunakan lagi, yang keberadaannya sangat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar. Sampah dibagi menjadi dua jenis, dilihat dari sifatnya yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

Sampah merupakan fenomena yang kerap kita temui di lingkungan masyarakat. Sampah mulanya terlihat biasa berserakan di sekitar kita, namun banyak dampak yang ditimbulkan apabila sampah dibiarkan secara terus-menerus. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh sampah adalah penyakit, banjir dan longsor. Sampah yang dibiarkan menumpuk akan mendatangkan bau tidak sedap sehingga mencemari udara sehingga dihinggapi lalat, kemudian muncullah organisme-organisme yang tidak diinginkan yang selanjutnya mendatangkan penyakit, seperti muntaber dan DBD.

Setelah sampah mendatangkan penyakit, sampah dapat pula mendatangkan bencana yang lebih besar yaitu banjir. Sampah yang dibuang ke sungai oleh warga secara terus-menerus, akan membuat air sungai sulit mengalir, dan lama-kelamaan air sungai meluap seiring hujan lebat yang terus mengguyur. Apabila sudah terjadi banjir, tentunya menyulitkan manusia untuk beraktivitas terutama bekerja. Selain itu, di daerah yang tanahnya miring akan terjadilah longsor. Banyak sekali dampak yang dihasilkan oleh sampah tadi, untuk itu kita sebagai makhluk sosial yang menginginkan kesejahteraan marilah kita menjaga lingkungan kita, dimulai dari membuang sampah pada tempatnya. Sampah organik yang kita buang pada tempatnya, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kompos, sementara sampah anorganik dapat dijual kemudian diolah.