Bukti Bahwa Paparan Sunda Pernah Bersatu dengan Benua Asia

ASTALOG.COM – Paparan Sunda (Sundaland), secara geologi merupakan landas kontinen perpanjangan lempeng benua Eurasia di Asia Tenggara. Paparan ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik beribu-ribu tahun lalu dan erosi massa dari benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut. Area ini meliputi kawasan seluas sekitar 1,85 juta km2. Kedalaman laut dangkal yang membenam paparan Sunda jarang sekali melebihi 50 meter, dan kebanyakan hanya sedalam kurang dari 20 meter. Hal ini mengakibatkan kuatnya erosi dasar laut akibat gelombang laut. Tebing curam bawah laut memisahkan Paparan Sunda dari kepulauan Filipina, Sulawesi, dan Kepulauan Sunda Kecil.

WILAYAH CAKUPAN PAPARAN SUNDA

 

Secara biogeografi, kawasan ini dikenal sebagai Sundaland atau Paparan Sunda, sebuah istilah yang merujuk kepada bentang daratan lempeng benua dan landas kontinen di Asia Tenggara yang merupakan dataran di atas permukaan laut ketika permukaan laut jauh lebih rendah pada zaman es terakhir.

PELAJARI:  Pengertian Sendi Mati

Cakupan utama paparan Sunda termasuk wilayah Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Besar termasuk Kalimantan, Sumatera, dan Jawa, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan bagian selatan Laut China Selatan. Tebing curam dasar laut membatasi batas timur paparan Sunda yang sama dengan batas Garis Wallace, yang dicetuskan oleh Alfred Russel Wallace, yang menandai perbatasan timur persebaran mamalia benua Asia, juga merupakan perbatasan antara zona ekologi Indomalaya dan Australasia.

 

Sementara itu, lautan di antara pulau-pulau di paparan Sunda relatif stabil berupa dataran purba yang bercirikan rendahnya aktivitas gempa, anomali gravitasi isostatik yang rendah, serta tanpa adanya aktivitas gunung berapi, kecuali bagian pulau Sumatera, Jawa, dan Bali yang terhubung dengan paparan Sunda, yang termasuk kawasan geologi muda sistem orogenik Pelengkung Sunda (Sistem Pegunungan Sunda).

PELAJARI:  Enzim dan Cara Kerjanya

Pada zaman es, permukaan laut turun, dan kawasan luas paparan Sunda terbuka dan muncul di atas permukaan air dalam bentuk dataran rawa yang amat luas. Naiknya permukaan air laut pada saat gelombang es di kutub mencair sebanyak 14,6 sampai 14,3 kbp telah menaikkan permukaan laut setinggi 16 meter dalam jangka waktu 300 tahun.

Naiknya permukaan laut ini sekaligus telah menenggelamkan sistem sungai Molengraaf dari era Pleistosen berupa 3 sistem sungai purba yang luas, yang mengaliri paparan Sunda pada puncak masa akhir zaman es sekitar 18.000 sampai 20.000 tahun lalu. Secara umum, sungai purba ini adalah perpanjangan sungai yang ada kini dan dapat ditafsirkan mengikuti topografi dengan arah menurun.

Pada masa paling kering di era Pleistosen, daerah tangkapan air di Kalimantan Barat dan sebagian besar sungai dari Sumatera menyambung dengan sungai besar yang disebut Sungai Sunda Besar yang mengalir di antara pulau Belitung dan pesisir Kalimantan Barat di sepanjang selat Karimat,a dan terus mengarah ke utara dan timur laut dengan muara terletak di sekitar Kepulauan Natuna. Kawasan tangkapan air hujan di Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian Selatan bergabung membentuk sungai besar di dasar laut Jawa dengan arah aliran menuju ke timur dengan muara di antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.

PELAJARI:  Jenis Lumut yang Sering Tumbuh di Tanah/Tembok Adalah?

BUKTI BAHWA PAPARAN SUNDA PERNAH BERSATU DENGAN BENUA ASIA

  1. Adanya sebaran jenis mamalia Asia seperti beberapa jenis kera, gajah, macan dan harimau yang ditemukan di benua Asia, Sumatera, Jawa, dan Bali; serta adanya Orangutan baik di Sumatera dan Kalimantan.
  2. Ditemukannya berbagai spesies ikan air tawar Asia Tenggara di berbagai pulau yang kini terpisah oleh laut, misalnya ikan mas, gurame, dan ikan gabus.