Hal Apa Saja yang Bisa Menjadi Bukti Sebuah Evolusi?

ASTALOG.COM – Evolusi merupakan proses perubahan pada seluruh bentuk kehidupan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dan biologi evolusioner mempelajari bagaimana evolusi ini terjadi. Pada setiap generasi, organisme mewarisi sifat-sifat yang dimiliki oleh orang tuanya melalui gen. Perubahan yang disebut mutasi pada gen ini akan menghasilkan sifat baru pada keturunan suatu organisme. Pada populasi suatu organisme, beberapa sifat akan menjadi lebih umum, dan yang lainnya akan menghilang.

Pemahaman mengenai biologi evolusioner dimulai pada tahun 1859 dengan diterbitkannya buku ‘On the Origin of Species‘ karya Charles Darwin. Selain itu, hasil kerja Gregor Mendel pada tumbuhan juga membantu menjelaskan pola-pola pewarisan genetika. Hal ini kemudian mendorong pemahaman mengenai mekanisme pewarisan. Penemuan lebih lanjut pada mutasi gen serta kemajuan pada genetika populasi telah menjelaskan mekanisme evolusi secara lebih mendetail. Lalu hal apa saja yang bisa menjadi bukti sebuah evolusi? Berikut uraiannya:

 

HAL-HAL YANG BISA MENJADI BUKTI SEBUAH EVOLUSI

Bukti ilmiah evolusi berasal dari banyak aspek Biologi, dimana hal itu bisa menjadi bukti sebuah evolusi yang meliputi:

PELAJARI:  Ini Syarat Mencangkok
 

1. Catatan Fosil

Riset pada bidang paleontologi yang mempelajari fosil mendukung gagasan bahwa semua organisme berkerabat. Fosil memberikan bukti bahwa perubahan yang berakumulasi pada organisme dalam periode waktu yang lama telah mengakibatkan keanekaragaman bentuk-bentuk kehidupan yang kita lihat sekarang. Fosil sendiri menyingkap struktur organisme dan hubungan antara spesies sekarang dengan spesies yang telah punah, mengizinkan para ahli paleontologi membangun pohon silsilah seluruh bentuk kehidupan di bumi.

Namun, bukti mutakhir pada catatan fosil mengarah pada konsep kepunahan massal. Akibatnya, gagasan katastrofisme kembali menjadi hipotesis yang sah, paling tidak untuk beberapa perubahan cepat bentuk kehidupan yang muncul pada catatan fosil. Sejumlah besar fosil telah ditemukan dan diidentifikasikan. Fosil-fosil ini berperan sebagai catatan kronologis evolusi. Catatan fosil memberikan contoh-contoh spesies transisi yang menghubungkan bentuk kehidupan yang lalu dengan bentuk kehidupan sekarang.

2. Perbandingan Anatomi

Perbandingan kemiripan pada bentuk maupun penampilan anggota tubuh antar organisme disebut sebagai morfologi. Morfologi telah digunakan sejak lama untuk mengelompokkan bentuk-bentuk kehidupan ke dalam kelompok-kelompok yang berhubungan dekat. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan struktur organisme dewasa spesies yang berbeda ataupun dengan membandingkan pola pertumbuhan, pembelahan, dan bahkan migrasi sel semasa perkembangan organisme.

PELAJARI:  Bagaimana Tahap-Tahap Nitrifikasi Berlangsung?

3. Biologi Molekular

Setiap organisme hidup (kecuali virus RNA) mengandung molekul DNA yang membawa informasi genetik. Gen adalah untaian DNA yang membawa informasi dan memengaruhi sifat dan ciri organisme. Gen menentukan penampilan umum suatu individu dan secara terbatas memengaruhi perilakunya. Jika 2 organisme berkerabat dekat, DNA-nya akan sangat mirip. Di sisi lain, 2 organisme yang berkerabat jauh akan memiliki perbedaan DNA yang lebih besar. Contoh: 2 orang bersaudara memiliki hubungan yang lebih dekat dan DNA yang lebih mirip daripada 2 orang sepupu. Kemiripan pada DNA biasanya menentukan hubungan antar spesies sama seperti ia menunjukkan hubungan antar individu.

4. Koevolusi

Koevolusi adalah proses 2 atau lebih spesies yang mempengaruhi proses evolusi satu sama lainnya. Semua organisme dipengaruhi oleh makhluk hidup di sekitarnya, namun pada koevolusi, terdapat bukti bahwa sifat-sifat yang ditentukan oleh genetika pada tiap spesies secara langsung disebabkan oleh interaksi antara 2 organisme.

PELAJARI:  Prinsip Pengolahan Limbah Organik

5. Seleksi Buatan

Seleksi buatan adalah pembiakan terkontrol yang diterapkan pada tumbuhan maupun hewan. Manusia menentukan hewan mana ataupun tumbuhan mana yang akan bereproduksi dan keturunan mana yang akan bertahan hidup, sehingga manusia menentukan gen mana saja yang akan diturunkan kepada generesi selanjutnya. Proses seleksi buatan memiliki pengaruh yang besar terhadap evolusi hewan domestik.

Seleksi buatan juga telah menghasilkan berbagai jenis varietas tanaman. Dalam hal ini, varietas baru yang muncul merupakan mutasi acak yang menarik bagi manusia, manakala pada seleksi alam spesies yang bertahan hidup merupakan mutasi acak yang berguna pada lingkungan tanpa manusia. Baik pada seleksi alam maupun seleksi buatan, variasi baru yang muncul merupakan akibat dari mutasi acak, dan proses-proses genetika yang berada di baliknya secara garis besar adalah sama.