Persebaran Rumpun Melayu Malaysia, Siam, dan Myanmar

ASTALOG.COM – Artikel ini merupakan lanjutan dari seri Persebaran Rumpun Melayu yang sebelumnya telah membahas tentang Persebaran Rumpun Melayu di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa Rumpun Melayu merupakan suatu kelompok penduduk yang menghuni wilayah Semenanjung Malaya, Sumatera bagian timur, Thailand bagian selatan, pantai selatan Burma, Singapura, dan Borneo. Lokasi-lokasi ini sekarang menjadi bagian dari negara Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Burma, dan Thailand.

PERSEBARAN RUMPUN MELAYU MALAYSIA, SIAM, DAN MYANMAR

 

1) Rumpun Melayu Malaysia

Rumpun Melayu Malaysia disebut juga Kaum Melayu yang merupakan anggota masyarakat Melayu yang berintikan orang Melayu asli dari wilayah Semenanjung Malaya (Melayu Anak Jati), ditambah dengan suku-suku pendatang dari Indonesia dan tempat lainnya yang disebut Melayu Anak Dagang seperti Jawa, Minangkabau, Riau, Mandailing, Aceh, Bugis, Bawean, Banjar, Champa dan lain-lain. Semua diikat oleh agama Islam dan budaya Melayu Malaysia. Ras lain yang beragama Islam juga dikategorikan Kaum Melayu, seperti Tionghoa Muslim, India Muslim, dan Arab. Sehingga Melayu juga berarti etno-religius yang merupakan “komunitas umat Islam Malaysia” yang ada di Kerajaan Islam tersebut, karena jika ada konsep Sultan (Umara) berarti juga ada rakyat (ummat) yang dilindunginya.

PELAJARI:  Manfaat Aluminium
 

Namun, etnis Melayu di Malaysia Barat (Malaya) yang tidak terikat dengan perlembagaan Malaysia secara umumnya terbagi atas 3 suku etnis terbesar, yaitu:

  1. Melayu Johor
  2. Melayu Kelantan
  3. Melayu Kedah

Melayu Johor sebagai suku etnis terbesar, banyak bermukim di Kuala Lumpur dan negeri Johor itu sendiri. Selain itu, masyarakat Melayu yang tinggal di negeri Terengganu, Pahang, Selangor, Malaka, dan Perak juga bisa digolongkan sebagai Melayu Johor.

Di Malaysia Timur terdapat pula komunitas suku Melayu yang mempunyai dialek yang berbeda dengan suku Melayu di Malaysia Barat, yaitu:

  1. Melayu Sarawak biasanya bermukim di wilayah Negara Bagian Sarawak, serta lebih berkerabat dengan Suku Melayu Pontianak dari Kalimantan Barat.
  2. Melayu Brunei biasanya menetap di bagian utara Sarawak, Pantai Barat Sabah, serta Brunei Darussalam.
PELAJARI:  Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia

2) Rumpun Melayu Siam

Kehadiran Suku Melayu di kawasan selatan Thailand telah ada sebelum perpindahan Suku Thai ke Semenanjung Malaya melalui penaklukan Kerajaan Sukhothai yang diikuti oleh Kerajaan Ayutthaya pada awal abad ke-16. Hal ini dapat dilihat pada nama-nama daerah di kawasan selatan Thailand yang berasal dari bahasa Melayu atau nama lain dalam logat Melayu, seperti:

  • Phuket (Bukit)
  • Thalang (Talang)
  • Trang (Terang)
  • Pattani (Patani)
  • Krabi (Gerabi)
  • Su-ngai Padi (Sungai Padi)
  • Koh Similan (Pulau Sembilan)

Kebanyakan suku Melayu Siam fasih berbicara bahasa Thai serta bahasa Melayu setempat saja. Contohnya: suku Melayu di kawasan pesisir tenggara Thailand, yaitu Pattani, Songkhla, serta Hat Yai, lebih cenderung menggunakan logat Melayu Pattani, sedangkan suku Melayu di pesisir barat seperti Satun, Phuket, dan Ranong lebih cenderung menggunakan logat Melayu Kedah. Suku Melayu di Bangkok juga mempunyai logat Melayu Bangkok sendiri.

PELAJARI:  Metode Presipitasi

3) Rumpun Melayu Myanmar

Kehadiran Suku Melayu di kawasan selatan Myanmar diperkirakan masuk di awal tahun 1865. Selanjutnya, pengaruh Melayu masih dapat dilihat dengan penggunaan nama-nama asli Melayu di kawasan tersebut, antaranya: Pulau Dua, Pulau Tongtong, Sungai Gelama, Sepuluh Batu, Kepala Batu, Tanjung Badai, Pasir Panjang, Malay One, Teluk China, Teluk Besar, Mek Puteh, Sungai Balai, Pulau Balai, Pulau Cek, Tanjung Peluru, Pulau Bada, Teluk Peluru, Tanjung Gasi, Pulau Rotan Helang, Pulau Senangin, dan sebagainya.

Di Myanmar, masyarakat Melayu mempunyai kebudayaan serta bahasa yang seragam dengan Suku Melayu di pantai timur selatan Thailand, yaitu di Phuket, Ranong, serta utara Semenanjung Malaya seperti di Kedah, Perlis, serta Pulau Pinang.