Faktor Penyebab Perubahan Benda

ASTALOG.COM – Segala sesuatu yang ada di alam ini mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang merugikan dan ada juga yang menguntungkan. Kayu menjadi lunak, besi menjadi rapuh, apel menjadi lunak dan lembek terjadi karena adanya proses penguraian pada bahan-bahan itu. Benda-benda tersebut dapat mengalami perubahan. Penyebabnya bermacam-macam.

Di antaranya, pemanasan dan pendinginan, pelapukan, perkaratan, maupun pembusukan. Perubahan benda karena pengaruh panas dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

 

Pengertian Pelapukan, Perkaratan, dan Pembusukan beserta Contohnya

1. Pengertian Pelapukan
Kata dasar pelapukan adalah lapuk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti lapuk berhubungan dengan penghancuran bahan yang berasal dari tumbuhan dan binatang oleh aktivitas jamur dan jasad renik lain. Sedangkan arti dari pelapukan menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan menjadi lapuk.

 

Pelapukan adalah proses alterasi ( perubahan komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat) karena pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak dalam kondisi isokimia menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida logam) dan fragsinasi ( pemisahan kristal dari larutan ,karena proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat mengikuti perkembangan) batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia, dan biologi.

Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.

PELAJARI:  Fungsi Pankreas Pada Manusia

Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. Walaupun di alam proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan jenis lain tidak penting. Berdasarkan pada proses yang dominan inilah maka pelapukan batuan dapat dibagi menjadi pelapukan fisik, kimia dan biologis. Pelapukan merupakan proses proses alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah.

Jenis pelapukan beserta contohnya
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Benda; Pengertian Pelapukan, Perkaratan, dan Pembusukan beserta Contoh + Cara Pencegahannya

a. Pelapukan biologis/organik: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. contoh: batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan hancur atau pecah, pelapukan pada dinding/tembok karena ditumbuhi lumut

b. Pelapukan fisika/mekanik: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim .contoh : perubahan cuaca, batu yang ketetesan air lama kelamaan akan mengikis dan hancur menjadi tanah, batu yang lama kelamaan hancur karena terkena panasnya sinar matahari

PELAJARI:  Faktor Yang Menyebabkan Indonesia Mengimpor Komoditas Pangan

c. Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat – zat kimia . contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia, batuan gamping melapuk karena bercampur air

Cara mencegah atau memperlambat pelapukan
Pelapukan pada suatu benda yang terjadi dapat merugikan manusia, oleh karena itu ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah atau memperlambat pelapukan misalnya:

a. Pelapukan kayu dapat dicegah dengan cara melapisi kayu dengan menggunakan cat

b. Pelapukan pada tembok/dinding rbangunan dapat dicegah dengan melapisi tembok dengan menggunakan semen putih kemudian dicat

c. Pelapukan pada biji-bijian seperti biji kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dll dapat dicegah dengan menyimpan biji-bijian tersebut di tempat tertutup dan kering misalnya disimpan di dalam toples, kaleng, dan botol.

2. Pengertian perkaratan
Perkaratan/korosi adalah Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.

Contoh perkaratan
perkaratan besi ( paku, kawat, dll ), baja, seng karena bersentuhan langsung dengan air dan oksigen ( udara )

PELAJARI:  Karakteristik Daerah Masyarakat Papua

Cara mencegah atau memperlambat perkaratan
Perkaratan dapat dicegah atau diperlambat dengan cara melapisi logam besi, baja dengan cat

3. Pengertian pembusukan
Pembusukan atau dekomposisi merupakan salah satu perubahan secara kimia yang membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat mengalami perusakan susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer (termasuk semut, belatung, bakteri dan jamur).

Contoh pembusukan
Makanan yang membusuk karena disimpan terlalu lama. Pembusukan pada makanan disebabkan oleh proses penguraian oleh mikroba ( jamur dan bakteri )

Cara mencegah atau memperlambat proses pembusukan
Cara mencegah atau memperlambat pembusukan makanan dapat dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut :

a. Pengasinan dan pemanisan. Garam dan gula merupakan bahan pengawet alami.

b. Pengasapan-Pengasapan biasa dilakukan pada ikan agar kadar air dalam ikan berkurang.

c. Pemanasan-Memanaskan makanan bertujuan membunuh jamur dan bakteri pada makanan.

d. Pengeringan- Pengeringan menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang sehingga makanan tidak cepat membusuk.Contoh pemanfaatan pengeringan ini dapat dijumpai pada pembuatan manisan. Misalnya manisan nangka

e. Pendinginan- Pendinginan dilakukan dengan menyimpan makanan dalam kulkas.

Cara Mencegah Pembusukan

Peristiwa pembusukan yang menguntungkan manusia
Proses pembusukan tidak selalu merugikan manusia karena ada berbagai contoh peristiwa pembusukan yang bisa menguntungkan manusia. Salah satu contohnya yaitu proses pembusukan pada sampah organik. Sampah organik yang membusuk dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memupuk tanaman/tumbuhan.