ASTALOG.COM – Indonesia memiliki lebih dari sekitar 400 gunung berapi dan sekitar 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Selain itu, terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
TERBENTUKNYA KEPULAUAN DI INDONESIA
Pada awalnya, pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang merupakan bagian dari craton Cina Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada periode tersier, pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan pun terpisah.
Hal inilah yang menyebabkan keragaman sekaligus keunikan flora dan fauna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bisa dikatakan jika fauna yang terdapat di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia. Demikian pula dengan pulau Papua yang berasal dari craton Australia.
Sementara itu pulau Sulawesi terbilang unik karena terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia, dan beberapa pulau dari Samudera Pasifik yang menyebabkan pulau Sulawesi memiliki fauna yang unik dan khas.
Mengapa Wilayah Indonesia Terletak di Atas “Tungku Api“?
Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api karena bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi.
Pada suhu yang tinggi itu, material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terus menerus bergejolak mempertahankan cairan sejak
jutaan tahun lalu. Ketika ada celah lubang keluar, maka akan keluar cairan yang berbentuk lava cair.
Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin, yaitu dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30°. Pada suhu ini, cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak.
Keberadaan kerak benua (daratan) dan kerak samudera selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonik.
Hal ini pula yang menjadikan sebagian wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara 3 lempeng, yaitu
- Lempeng Indo-Australia di selatan.
- Lempeng Eurasia di utara.
- Lempeng Pasifik di timur.
Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa pergerakan lempeng ke atas (subduksi), pergerakan lempeng ke bawah (obduksi), dan tumbukan lempeng (kolisi).
Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng-lempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang.
Benturan lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Namun semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga Indonesia menjadi negara yang rawan gempa sepanjang waktu.