ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi.
Kalimat bisa dilihat dari beberapa sisi. Dilihat dari fungsi, kalimat adalah alat komunikasi. Jika dilihat dari bentuk dan proses terjadinya, kalimat membentuk suatu unsur atau pola yang terdiri dari unsur-unsur yang teratur (Razak,1990:3)
Kalimat terdiri dari satu kata atau lebih yang menjadi kesatuan yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Kalimat adalah kesatuan bahasa terkecil yang lengkap dan memiliki intonasi final. Suatu kesatuan kata bisa disebut kalimat apabila di dalamnya minimal memiliki predikat dan subjek, diawali huruf kapital dan diakhiri tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda seru (!).
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain.
Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat Secara Umum
Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :
1. Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama.
2. Pergi!
3. Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
4. The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
– Subjek / Subyek (S)
– Predikat (P)
– Objek / Obyek (O)
– Keterangan (K)
Syarat Kalimat yang Baik
Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa
Kalimat yang tidak menyimpang dari kaidah bahasa maksudnya adalah kalimat yang cermat baik dari segi pemilihan kata dan bentukan kata maupun susunan kalimatnya memenuhi aturan sintaksis yang benar. Sebaliknya, kalimat yang menyimpang dari kaidah bahasa, susunan kalimatnya tidak sesuai dengan aturan sintaksis yang benar.
Contoh:
Jadwal di atas menunjukkan kereta api eksekutif Argo Lawu berangkat pada pukul 17.00 dari Gambir.
2. Logis atau dapat diterima nalar
Kalimat juga harus logis atau dapat dinalar oleh akal. Meskipun secara gramatikal sesuai dengan kaidah namun jika tidak logis, kalimat tersebut tak akan dapat dipahami dengan baik bila disampaikan kepada orang lain.
Contoh:
Anak-anak itu sedang asyik mengumpulkan pohonan.
3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat
Kalimat yang baik juga harus mengandung pengertian yang jelas, tidak membingungkan serta tidak menimbulkan penafsiran ganda atau ambigu. Tidak sedikit pula kita temui kalimat-kalimat yang diucapkan oleh penutur bahasa mengandung pengertian ganda. Kalimat ini selain dapat membingungkan juga menimbulkan respons atau tanggapan yang tak sesuai karena tidak tersampaikannya pesan secara benar.
Contoh:
Saya bingung melihat kelakuan anak itu.