Bagaimana Aurora Bisa Terjadi?

ASTALOG.COM – Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya, yang dapat dibagi 2, yaitu:

  1. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, dimana penamaannya berdasarkan nama Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, yaitu Boreas. Hal ini karena di benua Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan bebera palokasi di Kanada Timur, Islandia, dan Skandinavia Utara. Di Alaska, waktu terbaik untuk melihat aurora borealis adalah pada bulan-bulan Maret dan September hingga Oktober akhir. Saat itu langit dalam keadaan gelap dan cuacanya sangat cerah. Saat musim panas, langit malam tidak terlalu gelap. Sebaliknya pada musim dingin, udara menjadi terlalu dingin sehingga mengganggu kenyamanan orang-orang yang ingin mengamatinya. Aurora akan muncul dalam berbagai bentuk yang  berbeda. Penampakannya berubah-ubah, Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Aurora juga membentuk pita-pita cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru atau merah tua. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada di atmosfer.
  2. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis yang juga mempunyai sifat-sifat yang serupa dengan aurora borealis. Tapi kadang-kadang aurora australis muncul di puncak gunung di iklim tropis. Namun, aurora australis paling jarang terlihat karena aurora ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahunan dari aktivitas titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000. Aurora australis pernah terlihat di Tasmania.

Bagaimana Aurora Bisa Terjadi?

  • Fenomena terjadinya aurora ini terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan aktivitas kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari ( solar storm).
  • Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari yang biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet Bumi, dinamakan badai magnet.
  • Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah (misalnya pada lapisan ionosfer).
PELAJARI:  Penjelasan Bunga Tulip

Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.

Faktor Penting yang Mempengaruhi Terjadinya Aurora

  1. Medan magnetik suatu planet Bumi.
  2. Angin Matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan (plasma), yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari (korona), tersusun dari elektron berenergi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang, karena energi panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gas terionisasi maka terbentuklah  plasma, biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.
  3. Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari (plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa pancaran plasma mendekati bumi, lalu  plasma ini tertarik atau di belokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan selatan), saat plasma ini  bertemu partikel atmosfer bumi terjadilah interaksi di antara keduanya sehingga memendarkan warna yang indah, maka itulah Aurora.