Provinsi di Indonesia yang Disebut Serambi Mekah

ASTALOG.COM – Dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, ada 1 provinsi yang dijuluki sebagai Serambi Mekah. Provinsi itu adalah Aceh (Daerah Istimewa Aceh). Lalu mengapa provinsi yang terletak di paling ujung utara pulau Sumatera dan provinsi yang terletak paling barat di Indonesia ini dijuluki sebagai Serambi Mekah? Ternyata ada beberapa alasan yang membuat Aceh mendapat julukan tersebut. Namun dibalik pemberian julukan tersebut, sebenarnya ada alasan mendasar yang menjadikan Aceh sebagai ‘Serambi Mekah.’

Alasan umum itu adalah karena Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran agama Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia.

 

Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat menjunjung tinggi nilai agama (konservatif). Maka tak heran pula bila persentase penduduk muslimnya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka menjalani kehidupan sehari-hari hidup sesuai dengan syariah Islam. Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.

PELAJARI:  Teks Kompleks Cara Menggunakan Alat

Alasan-alasan Khusus Aceh sebagai Serambi Mekah

Pada abad ke 15 Masehi, Aceh pernah mendapat gelar yang sangat terhormat dari umat Islam nusantara. Negeri ini dijuluki “Serambi Mekah”, yaitu sebuah gelar yang penuh nuansa keagamaan, keimanan, dan ketaqwaan. Menurut analisis pakar sejarawan, ada 5 alasan mengapa Aceh menyandang gelar mulia itu, yaitu:

  1. Aceh merupakan daerah perdana masuk Islam di Nusantara, tepatnya di kawasan pantai Timur, Peureulak, dan Pasai. Dari Aceh Islam berkembang sangat cepat ke seluruh nusantara sampai ke Philipina. Mubaligh-mubaligh Aceh meninggalkan kampung halaman untuk menyebarkan agama Allah kepada manusia. Beberapa orang di antara Wali Songo yang membawa Islam ke Jawa berasal dari Aceh, yakni Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ngampel, dan Syarif Hidayatullah.
  2. Daerah Aceh pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan di Nusantara dengan hadirnya Jami’ah Baiturrahman (Universitas Baiturrahman) lengkap dengan berbagai fakultas. Para mahasiswa yang menuntut ilmu di Aceh datang dari berbagai penjuru dunia, dariTurki, Palestina, India, Bangladesh, Pattani, Mindanau, Malaya, Brunei Darussalam, dan Makassar.
  3. Kerajaan Aceh Darussalam pernah mendapat pengakuan dari Syarif Makkah atas nama Khalifah Islam di Turki bahwa Kerajaan Aceh adalah “pelindung” kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Nusantara. Karena itu seluruh sultan-sultan nusantara mengakui Sulatan Aceh sebagai “payung” mereka dalam menjalankan tugas kerajaan.
  4. Daerah Aceh pernah menjadi pangkalan/pelabuhan Haji untuk seluruh nusantara. Orang-orang muslim nusantara yang naik haji ke Makkah dengankapal laut, sebelum mengarungi Samudra Hindia menghabiskan waktu sampai enam bulan di Bandar Aceh Darussalam. Kampung-kampung sekitar Pelanggahan sekarang menjadi tempat persinggahan jamaah haji dulunya.
  5. Banyak persamaan antara Aceh (saat itu) dengan Makkah, sama-sama Islam, bermazhab Syafi’i, berbudaya Islam, berpakaian Islam, berhiburan Islam, dan berhukum dengan hukum Islam. Seluruh penduduk Makkah beragama Islam dan seluruh penduduk Aceh juga Islam.
PELAJARI:  Relief yang Ada di Muka Bumi

Sejarah Asal Usul Aceh

 

Berdasarkan catatan sejarah, Aceh telah dihuni manusia sejak zaman Mesolitikum, hal ini dibuktikan dengan keberadaan situs Bukit Kerang yang diklaim sebagai peninggalan zaman tersebut di kabupaten Aceh Tamiang.

Selain itu pada situs lain yang dinamakan dengan Situs Desa Pangkalan juga telah dilakukan ekskavasi serta berhasil ditemukan artefak peninggalan dari zaman Mesolitikum berupa kapak Sumatralith, fragmen gigi manusia, tulang badak, dan beberapa peralatan sederhana lainnya.

Selain di kabupaten Aceh Tamiang, peninggalan kehidupan prasejarah di Aceh juga ditemukan di dataran tinggi Gayo tepatnya di Ceruk Mendale dan Ceruk Ujung Karang yang terdapat disekitar Danau Laut Tawar. Penemuan situs prasejarah ini mengungkapkan bukti adanya hunian manusia prasejarah yang telah berlangsung disini pada sekitar 7.400 hingga 5.000 tahun yang lalu.

PELAJARI:  Permasalahan Sosial di Asia Tenggara

***

Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. Sejumlah analis memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia. Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser didirikan di Aceh Tenggara.