Mengenal Sistem Saraf pada Manusia

ASTALOG.COM – Sistem saraf merupakan suatu sistem koordinasi yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling berhubungan dan secara esensial membentuk suatu persepsi sensoris, aktivitas motorik pada organ atau jaringan tubuh, serta proses homeostatis pada berbagai proses fisiologis dalam tubuh.

Sistem saraf yang terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut neuron, merupakan jaringan yang paling rumit sekaligus paling penting. Jutaan sel saraf itu akan saling terhubung dan merupakan jaringan yang vital dalam perkembangan pikiran, ingatan, serta kemampuan berbahasa seseorang.

 

Sel saraf itu akan bersatu untuk bekerja sama dalam suatu sistem saraf yang diikat oleh sel-sel glia. Jadi, sistem saraf itu sendiri memiliki 2 jenis sel, yaitu :

1. Neuron 

 

Neuron adalah sel saraf yang memiliki sifat paling mendasar dimana neuron yang terdiri dari jutaan sel saraf dapat berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps, yaitu pertautan membran ke membran yang mengandung mesin molekular dan mengizinkan proses transmisi sinyal yang cepat, baik secara elektronik maupun kimiawi.

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel akan keluar 2 macam serabut saraf, yaitu :

  1. Dendrit yang berfungsi untuk mengirimkan impuls ke badan sel saraf. Dendrit berukuran pendek. Setiap neuron hanya memiliki minimal 1 dendrit.
  2. Akson yang berfungsi untuk mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson biasanya berukuran sangat panjang.  Setiap neuron hanya memiliki 1 akson. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi untuk membentuk selubung mielinMielin sendiri berperan dalam melindungi akson dan memberinya nutrisi. Bagian akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier yang dapat mempercepat penghantaran impuls. Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar kemudian dibawa oleh neuron.
PELAJARI:  Sistem Koordinasi pada Manusia

Dalam sistem saraf manusia terdapat beragam jenis neuron dengan sejumlah keragaman bentuk, morfologi, serta fungsi. Keragaman tersebut meliputi :

  • Neuron sensoris yang akan mentransmutasikan stimuli fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal saraf
  • Neuron motorik yang akan mentransmutasikan sinyal saraf menjadi aktivasi otot atau kelenjar

2. Sel Glia

Sel glia yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘lem’ merupakan sel non neuron yang berperan dalam :

  • menyediakan dukungan dan nutrisi
  • mempertahankan homeostasis
  • membentuk mielin
  • berpartisipasi dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf

Pada otak manusia, diperkirakan bahwa sel glia memiliki jumlah total yang hampir setara dengan jumlah neuron, meskipun perbandingannya bervariasi sesuai dengan posisinya dalam area otak.

Sementara itu, sel glia memiliki fungsi penting bagi neuron. Fungsi penting itu antara lain :

  • untuk mendukung neuron dan menahan neuron di tempatnya
  • untuk menyediakan nutrisi ke neuron
  • untuk insulasi neuron secara elektrik
  • untuk menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron yang mati
  • untuk menyediakan petunjuk pengarahan akson dari neuron ke sasarannya
PELAJARI:  Kapal Phinisi

Secara umum, susunan sistem saraf pada manusia dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Sistem saraf pusat (SSP)

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Otak merupakan organ tubuh yang sangat penting karena berperan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak dimana beratnya kurang lebih 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak terdiri dari :

  1. Otak besar (Cerebrum) : merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh manusia yang disadari, seperti berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat, serta mendengar. Otak besar dibagi menjadi 2 belahan (hemister), yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Otak besar belahan kanan akan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh di sebelah kiri, sedangkan otak besar belahan kiri akan mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
  2. Otak kecil (Cerebellum) : merupakan pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi pula menjadi 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol.
  3. Batang otak : merupakan pengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Batang otak disebut juga sumsum penghubung yang tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak terbagi menjadi 2lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena  mengandung banyak neuron.
PELAJARI:  Karakteristik yang Terkandung dalam Nilai-nilai Pancasila

Selain otak, masih ada sumsum tulang belakang sebagai bagian dari sistem saraf pusat. Adapun deskripsi mengenai sumsum tulang belakang, yaitu :

  • Terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua.
  • Terbagi menjadi 2 lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
  • Di dalamnya terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

2. Sistem saraf tepi (SST)

Sistem saraf tepi terdiri dari saraf yang merupakan serat panjang akan akan menghubungkan sistem saraf pusat ke setiap bagian tubuh. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkungan. Sistem saraf ini dibedakan menjadi :

  1. Sistem saraf somatis : merupakan suatu sistem yang akan menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka dimana proses ini dipengaruhi saraf sadar.
  2. Sistem saraf otonom : merupakan suatu sistem yang akan mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Organ tubuh yang bekerja dalam hal ini adalah jantung dan pembuluh darah. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.