ASTALOG.COM – Kerja bakti sejak dulu telah termasuk dalam kebudayaan masyarakat Indonesia yang hingga saat ini terus dilestarikan terutama di kalangan masyarakat pedesaan. Kegiatan gotong royong ini dilakukan atas dasar kepentingan bersama tanpa adanya upah. Salah satu bentuk kerja bakti yang masih sering dijumpai saat ini adalah kerja bakti di lingkungan sekolah. Para siswa dan pengajar yang bersama-sama berupaya membuat lingkungan sekolah mereka menjadi lebih bersih dan nyaman.
Kerja bakti yang dilakukan di lingkungan sekolah misalnya saja membersihkan halaman sekolah, memungut daun kering yang berjatuhan di lapangan sekolah, mengepel ruang kelas, dan lain sebagainya. Dengan keadaan sekolah yang lebih bersih, kenyamanan siswa tentu akan meningkat dan diharapkan agar siswa semakin semangat pula dalam menuntut ilmu sehingga dengan demikian, prestasi sekolah pun dapat meningkat.
Melakukan kerja bakti di lingkungan sekolah merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh para siswa. Dilakukan setidaknya sekali dalam setiap bulan ataukah tergantung pada keadaan serta kondisi sekolah. Kegiatan kerja bakti ini selain memperera hubungan dengan sesama siswa, juga secara tidak langsung mendidik siswa untuk mencintai lingkungan, serta melatih para siswa agar dapat hidup lebih mandiri.
Tentunya, ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan kerja bakti ini, misalnya saja:
– Kerja bakti dalam membersihkan sekolah mampu menjadi angin segar bagi para siswa setelah seharian mengikuti pelajaran, ini dapat dijadikan sebagai penghilang jenuh karena akan memberi rasa nyaman tersendiri saat lingkungan sekolah telah menjadi bersih.
– Kerja bakti dapat membuat hubungan antara guru dan siswa menjadi lebih akrab, karena kegiatan ini akan membuat seluruh pihak terkait berbaur sehingga timbul semangat kebersamaan.
– Satu keunggulan paling nyata dalam melakukan kerja bakti yaitu membuat lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan terawat. Kegiatan ini sebenarnya merupakan salah satu strategi pendidikan yang harus dilakukan oleh berbagai sekolah guna membiasakan para siswa agar mencintai sekolah dan lingkungan di sekitarnya.
Sudah menjadi sesuatu yang umum bahwa dalam kerja bakti sekolah, selalu saja terdapat siswa yang sulit untuk diajak bekerja sama. Entah karena tidak biasa dalam kegiatan bersih-bersih ataukah merasa jijik untuk memungut sampah yang berserakan di setiap sudut lingkungan sekolah. Karakter siswa yang seperti inilah yang harus diberi perhatian dan pengarahan agar lebih menghargai kebersamaan. Guna mengatasi masalah seperti ini, siswa harus diberi pemahaman mengenai pentingnya kebersihan terhadap lingkungan. Jika perlu, guru sebaiknya menjadi contoh langsung bagi siswa agar mereka tergerak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti.
Piket Kelas
Di setiap sekolah, biasanya dibentuk suatu kelompok atau regu untuk melakukan piket harian. Dimana kelompok ini bertugas menjaga kebersihan ruang kelas dan berbagai tugas lainnya seperti:
1. Menyapu serta mengepel seluruh ruangan kelas.
2. Merapikan letak kursi dan meja yang ada di ruangan.
3. Membersihkan papan tulis agar siap digunakan untuk proses belajar mengajar.
4. Menyiapkan kapur/spidol beserta dengan penghapus papan.
5. Mengisi papan absensi.
Namun, terkadang meskipun jadwal dan kelompok piket telah dibentuk, piket kelas ini biasanya tidak berjalan karena adanya beberapa sebab. Salah satu alasannya yaitu karena beberapa teman tidak melaksanakan piket tersebut sehingga teman yang lain merasa enggan pula memenuhi tugasnya dalam membersihkan ruang kelas. Padalah dalam hal ini, sebenarnya yang dibutuhkan bukan hanya kemauan siswa untuk membuat ruang kelas menjadi lebih bersih, namun diharapkan partisipasi siswa untuk belajar bekerja sama. Karena piket kelas merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan secara bersama-sama.
Ini kemudian membuktikan bahwa beberapa siswa masih memiliki rasa tanggung jawab yang kurang, tidak peduli dengan kondisi kelas, hal inilah yang menjadi masalah sesungguhnya dan hanya dapat diatasi dengan menimbulkan kesadaran serta kepedulian dalam diri para siswa agar bisa memberi sedikit perhatian terhadap lingkungan sekolah. Ikut melaksanakan kerja bakti di sekolah akan lebih baik meskipun dalam keadaan terpaksa, daripada menghindar sama sekali dari tanggung jawab. Siswa yang terpaksa mengikuti kegiatan ini, secara perlahan-lahan akan merasa terbiasa sampai pada akhirnya akan timbul kesenangan tersendiri jika melihat lingkungan sekolah menjadi bersih karena usaha yang dilakukannya.