Perekonomian dan Pariwisata di Singapura

ASTALOG.COM – Sebelum merdeka di tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita sekitar $511. Hal ini merupakan yang tertinggi ke-3 di Asia Timur pada saat itu. Setelah merdeka, investasi asing langsung berdatangan dan pemerintah pun melakukan industrialisasi. Hal ini berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee yang telah berhasil membentuk perekonomian Singapura saat ini.

PEREKONOMIAN SINGAPURA

 

Sebagai negara yang memiliki pelabuhan tersibuk di dunia, Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan entrepot. Bersama dengan Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan, Singapura adalah satu dari 4 Macan Asia. Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor, khususnya di bidang manufaktur yang mewakili sekitar 26% PDB Singapura di tahun 2005 dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia, teknik mekanik, dan ilmu biomedis. Selain itu, di tahun 2006, Singapura memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia.

PELAJARI:  Tujuan Belanda Mengeluarkan Undang-undang Agraria

Singapura merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar ke-4 di dunia setelah London, New York, dan Tokyo. Dalam hal ini, Bank Dunia telah menempatkan Singapura pada peringkat hub logistik teratas dunia. Ekonomi Singapura termasuk di antara 10 negara paling terbuka, kompetitif, dan inovatif di dunia. Juga dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia. Itulah sebabnya ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga ratusan ribu pekerja manual asing.

 

Singapura memperkenalkan Pajak Barang dan Jasa (GST) dengan nilai awal 3% pada 1 April 1994 yang menambah pendapatan pemerintah hingga sekitar S$1,6 miliar dan menyeimbangkan keuangan pemerintah. Nilai GST lalu ditingkatkan menjadi 4% pada 2003, 5% pada 2004, dan 7% pada 1 Juli 2007.

Saat terjadi resesi global, negara ini pun mengalami dampaknya dimana PDB negara ini berkurang hingga 2.2% pada 2001. Untuk itu di tahun 2001 didirikan Economic Review Committee (ERC) dan menyarankan beberapa perubahan kebijakan dengan tujuan merevitalisasi perusahaan.

PELAJARI:  Peran Alga Dalam Ekosistem

Sejak saat itu, Singapura mulai pulih dari resesi, terutama karena banyaknya perbaikan dalam ekonomi dunia, sehingga ekonomi negara ini tumbuh sekitar 8,3% pada 2004, 6,4% pada 2005, dan 7.9% pada 2006. Setelah PDB-nya berkurang sekitar -6.8% pada kuartal ke-4 tahun 2009, Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB sekitar 17.9% pada pertengahan pertama 2010.

PARIWISATA SINGAPURA

Bukan rahasia lagi jika Singapura menjadi salah satu negara tujuan wisata favorit meskipun negara ini minim sumber daya alam. Di tahun 2007, Singapura menvapat jumlah total kedatangan wisatawan hingga mencapai sekitar 10,2 juta. Untuk menarik lebih banyak wisatawan, pemerintah memutuskan untuk mengizinkan perjudian dan 2 resort kasino yang dibangun di kawasan Marina dan Pulau Sentosa di tahun 2005.

PELAJARI:  Bentuk Pemerintahan Negara-negara Anggota ASEAN

Untuk bersaing dengan kota-kota regional seperti Bangkok, Hong Kong, Tokyo, dan Shanghai, pemerintah mengumumkan bahwa wilayah kota akan diubah menjadi kawasan yang lebih menarik dengan menerangkan bangunan-bangunan sipil dan komersial.

Makanan juga dimanfaatkan sebagai atraksi pengunjung pada ajang Singapore Food Festival yang diadakan setiap bulan Juli untuk merayakan masakan khas Singapura. Acara tahunan lainnya di Singapura meliputi Singapore Sun Festival, Christmas Light Up, dan Singapore Jewel Festival.

Selain itu, Singapura juga mempromosikan dirinya dalam wisata medis, dimana sekitar 200.000 warga asing mencari perawatan kesehatan di Singapura setiap tahunnya, dan layanan kesehatan Singapura telah menargetkan 1 juta pasien asing setiap tahun mulai 2012 dan memperoleh pendapatan sekitar USD 3 miliar. Agar program ini dapat berjalan maksimal, Pemerintah pun menciptakan sekitar 13.000 lowongan pekerjaan baru dalam industri kesehatan.