ASTALOG.COM – Setiap jenis perubahan yang terjadi tanpa mengubah komposisi kimianya, adalah perubahan fisika. Perubahan fisika ditandai dengan perubahan atribut fisik yang berhubungan dengan benda apapun, seperti keadaan materi (padat, cair atau gas), kepadatan, suhu, volume (atau bentuk), yang terjadi tanpa modifikasi dalam struktur kimia fundamentalnya. Tidak ada penciptaan produk kimia baru atau perubahan massa keseluruhan. Juga, jenis perubahan biasanya sementara dan dalam beberapa kasus, benar-benar reversibel. Seperti penjelasan mengenai lilin di atas.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
– Tidak terbentuk zat jenis baru.
– Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula.
– Hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita mendapatkan kembali materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh. Misalnya, gelas yang pecah. Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika meskipun wujudnya bukan gelas lagi. Hanya wujud fisiknya saja yang berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas yang pecah masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca begitu pula dengan gelas kaca yang pecah). Contoh Perubahan Fisika:
– Sebuah logam meleleh bila dipanaskan
– Memotong kertas atau kain dengan gunting
– Transmisi suara melalui udara
– Sebuah patung yang diukir dari sepotong kayu
– Air membeku selama musim dingin dan menjadi es
– Membentuk tanah liat menjadi objek yang berbeda
– Es krim mencair.
– Memanas logam dan menempanya menjadi bentuk yang berbeda.
– Sublimasi Iodine ketika mengalami panas.
– Gaya gravitasi.
– Tinta yang diserap oleh kertas atau kapur.
– Magnetisasi kuku besi.
Macam-macam sifat fisika.
1. Berat jenis (massa jenis) Berat jenis adalah perbandingan kerapatan suatu zat terhadapat kerapatan air. Harga berat jenis identik dengan harga kerapatan karena kerapatan air adalah 1 gram/ml (1 ml air murni memiliki massa 1 gram).
2. Kerapatan Macam sifat fisika yang kedua adalah kerapatan, pengertiannya yaitu besarnya massa pada suatu volume yang dinyatakan dalam kg/m3, atau g/ml, atau g/cm3.
3. Kekerasan Kekerasan adalah ukuran untuk menentukan keras lunaknya suatu zat yang dapat diukur dengan sekala Mohs. Contoh, intan memiliki kekerasan tinggi.
4. Kelarutan Sifat fisika yang ke empat adalah kelarutan. Pengertian kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk melaruut dalam suatu pelarut Contoh : gula dan garam mudah larut dalam air, sedangkan pasir tidak dapat larut di dalam air.
5. Daya hantar listrik Daya hantar listrik adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan arus listrik atau panas. Sifat ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu konduktor, isolator dan semi konduktor. Contoh : besi bersifat konduktor, kayu bersifat isolator, dan silikon bersifat semi konduktor.
6. Kemagnetan Sifat fisika ke enam adalah kemagnetan. Pengertian kemagnetan kemampuan suatu zat (umumnya logam) untuk dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat magnet ini terdiri dari feromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik. Freomagnetik adalah jenis zat yang dapat ditarik oleh medan magnet dengan baik, contoh besi. Paramagnetik adalah jenis zat yang kurang dapat ditarik oleh medan magnetik, contohnya alumunium. Diamagnetic adalah jenis zat yang menolak medan magnet, contoh emas dan perak.
7. Wujud zat Wujud zat dapat berupa padat, cair dan gas. Zat berwujud padat memiliki bentuk dan volume tertentu. Zat yang berwujud cair memiliki volume tertentu, tetapi bentuknya tergantung pada wadah ditempatinya. Zat yang berwujud gas ini memiliki bentuk yang sesuai dengan wadahnya dan dapat mengembang sehingga memenuhi seluruh volume wadah. Zat akan selalu mengalami perubahan oleh pengaruh suhu yang ada di lingkungannya. Contoh paling mudah yaitu, air dapat berubah wujud menjadi padat dan gas.
8. Titik didih Sifat fisika yang ke delapan adalah titik didih. Titik didih adalah suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih (cair berubah menjadi uap). Pada suhu ini tekanan udara jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer luar. Contoh : titik didih air sebesar 100 derajat celcius, sedangkan air raksa sebesar 356,6 derajat celcius.
9. Titik leleh Titik leleh yaitu temperatur/suhu terendah ketika suatu zat mulai meleleh (dari padat menjadi cair).
10. Titik beku Titik beku adalah suhu ketika suatu zat mulai membeku (cair berubah menjadi padat). Contoh dari titik beku air adalah 0 derajat celcius, sedangkan air raksa sebesar 38,9 derajat celcius.
11. Warna Warna berhubungan dengan besar panjang gelombang yang dipantulkan oleh permukaan zat itu ke mata kita. Contoh : arah berwarna hitam.
12. Bau Bau ini berhubungan dengan uap atau gas yang dikeluarkan oleh suatu zat tertentu. Contoh : gas oksigen tidak berbau, sedangkan hidrogen sulfida berbau telur busuk.
13. Rasa Sifat fisika yang ke 13 adalah rasa, ras ini berhubungan dengan komposisi di dalam zat tersebut. Contoh : gula rasanya manis.