ASTALOG.COM – Vitamin D yang dikenal juga dengan nama kalsiferol ini termasuk jenis vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A dan vitamin E. Vitamin yang dikenal dengan nama Kalsiferol ini berperan dalam pembentukan tulang dan gigi bersama dengan kalsium. Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi di dalam tubuh. Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik.
Bentuk Vitamin D.
Vitamin D terdiri dari dua bentuk aktif, yaitu :
* Vitamin D2
Dikenal juga dengan nama ergokalsiferol, berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
* Vitamin D3
Dikenal dengan nama kolekalsiferol sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia .
Dosis / Angka Kebutuhan Vitamin D.
Menurut WHO kebutuhan tubuh akan vitamin D hanya 400 IU per hari, dan riset terbaru menyarankan 1700 IU untuk memelihara kesehatan.
Seiring pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk menghasilkan vitamin D berkurang. Orang yang berusia lebih dari 65 tahun disarankan mengonsumsi suplemen vitamin D 10 mcg setiap hari. Orang berkulit gelap tidak menghasilkan vitamin dengan mudah. Ibu menyusui dan wanita hamil harus mengkonsumsi suplemen vitamin D mcg 10, ini untuk memastikan anak-anaknya nanti memiliki tulang yang sehat dan terlindung dari osteoporosis di kemudian hari.
Orang gemuk juga disarankan meminum suplemen vitamin D, karena vitamin D bisa terkunci ke dalam sel lemak dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun sebaiknya mendapatkan vitamin D sebanyak 7 mcg setiap hari sebab tulangnya sedang melalui tahap kritis perkembangan.
Itu untuk suplemen, bagaimana dengan paparan sinar matahari? Menurut para ahli, sinar matahari yang terbaik adalah sebelum pukul 09.00 atau pukul 16.00-18.00 , dan hanya 10-15 menit saja. Itu sudah cukup untuk mensintesis vitamin D. Di daerah-daerah yang cahaya mataharinya sangat kurang, pemakaian radiasi ultraviolet bisa digunakan untuk tujuan yang sama.
Akibat Kekurangan Vitamin D.
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada tulang. Kelainan bentuk tulang ini dikenal sebagai rachitis, yaitu tulang menjadi lunak dan mudah bengkok. Karena tarikan otot-otot yang terus menerus, persendian akhirnya kehilangan bentuknya dan tidak dapat lagi berfungsi dengan normal.
Pada anak kecil yang kekurangan vitamin D mungkin juga akan menunjukkan gejala tulang tengkoraknya menjadi lunak. Kepala mungkin merata pada salah satu sisi, dan kemungkinan dadanya juga akan mengalami perubahan bentuk dari umumnya bayi normal lainnya.
Berikut beberapa penyakit atau gangguan yang disebabkan karena kekurangan vitamin D atau penyakit/gangguan yang dapat dicegah dengan vitamin D:
– Osteomalacia pada ibu hamil dan rachitis pada bayi yang akan dilahirkannya.
– Bayi lambat belajar duduk dan tulang tengkorak lunak.
– Anak-anak usia 1- 4 tahun akan bisa mengalami kelainan lengkung tulang belakang, kaki berbentuk huruf O atau X.
– Nyeri saat berjalan pada remaja.
– Tulang panggul mendatar pada remaja putri yang menyebabkan jalan lahir menjadi sempit.
– Kejang otot (tetani).
– Osteoporosis.
– Rheumatoid arthritis atau radang sendi.
– Multiple sclerosis atau peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang.
– Parkinson. Penyakit ini mirip dengan stroke. Bedanya, Parkinson adalah gangguan motorik pada tubuh (penyakit petinju Muhammad Ali).
– Gagal ginjal kronik.
– Diabetes.
– Kanker.
– Alzheimer, penyakit yang menyerang sel otak dan membuatnya mengerut dan mengecil. Penyakit ini menyerang orang tua dengan usia diatas 60 tahun. Lebih mirip pada kepikunan.
– Osteopenia.
– Hipertensi.
– Penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada awal tahun 2012 lalu, di antara bayi-bayi yang meninggal mendadak, 75 persen di antaranya ternyata mengalami kekurangan vitamin D.
Anak yang lahir prematur (belum cukup bulan) rentan terkena rachitis. Oleh karena itu, bayi seperti ini harus mendapatkan cukup vitamin D. Bahaya akan menjadi lebih besar lagi bila seorang anak itu tinggal di wilayah yang musim dinginnya panjang. Rachitis sering terjadi saat musim dingin, ini semua karena kurangnya mendapatkan sinar matahari langsung, atau awan yang menghalangi sinar ultraviolet. Ini menjadi salah satu problem bagi anak-anak yang sedang tumbuh.
Jenis makanan yang mengandung lebih tinggi vitamin D.
1. Susu.
Susu adalah sumber vitamin D, dan hampir semua macam susu di negeri kita telah diperkaya dengan vitamin. Secangkir susu dapat memberikan hingga seperempat kebutuhan vitamin D oleh tubuh yang direkomendasikan. Namun, sebagian besar produk susu tidak diberikan ekstra vitami D, dan hanya mengandung jumlah yang sedikit.
2. Sereal.
Selain susu, sereal juga diperkaya dengan vitamin D. Namun perlu diperhatikan adalah mengetahui informasi gizi pada bungkus untuk memastikan kelengkapan vitamin D.
3. Ikan salmon.
Ikan, terutama yang mengandungan lemak tinggi, merupakan sumber vitamin D yang sangat baik. Satu porsi salmon telah mencukupi kebutuhan harian vitamin D yang direkomendasikan. Selain salmon, ikan seperti tuna, tengiri, dan ikan lele juga merupakan sumber vitamin D yang baik. Selain dari daging, hati ikan dan minyak ikan juga tinggi vitamin D.
4. Telur.
Sebutir telur bisa menyediakan vitamin D hingga 25 IU .Vitamin D ditemukan dalam kuning telur, namun semua bagian telur seperti zat putih telur juga harus dimakan.
5. Jus Jeruk.
Selain susu dan sereal, jus jeruk juga mengandung vitamin D. Satu setengah cangkir jus jeruk dengan fortifikasi akan menyediakan 45 IU vitamin D.