ASTALOG.COM – Berbicara mengenai plankton, Anda pasti akan membayangkan hewan kecil seperti dalam salah satu film karton. Plankon adalah salah satu dari sekian banyak jenis organisme yang memiliki ukuran kecil dan hidup di laut.
Asal Kata Plankton
“Plankton” berasal dari kata Yunani planktos, yang berarti “melayang.” Secara umum, plankton memiliki sedikit atau tidak ada alat penggerak dan distribusi mereka ditentukan terutama oleh arus air dan pencampuran. Namun, beberapa plankton dapat berenang melalui perairan kurang bergolak menggunakan flagella dan pelengkap lainnya.
Pengertian Plankton
Plankton adalah makhluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengaoung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.
Dilansir dari wikipedia, Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi – cumi, paus, dll. Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll.
Fase Kehidupan Plankton
Dalam fase kehidupannya plankton memiliki dua daur hidup yaitu Holoplankton dan Meroplankton. Holoplankton adalah plankton yang menjalani seluruh daur hidupnya sebagai plankton. Fitoplankton dan sebagian zooplankton termasuk kedalam holoplankton. Meroplankton adalah plankton yang menjalani kehidupannya sebagai plankton pada stadium larva dan telur, contohnya larva-larva ikan, cumi, kekerangan, dan lainnya.
Peran Plankton
Plankton memiki dua peran yaitu negatif dan positif.
1. Peran Positif
a. Plankton bisa menjadi peneduh yang melindungi biota air karena dapat merasa aman dari sifat kanibalisme. Semua biota air memakan fitoplankton sebagai produsen primer. Jika fitoplankton berjumlah sedikit atau sama sekali tidak ada, maka konsumen di perairan akan menjadi kanibalisme. Kehidupan plankton yang mengambang bisa meneduhkan perairan karena sinar matahari sebagian terserap oleh fitoplankton yang akan digunakannya untuk berfotosintesis.
b. Plankton dapat menjaga kestabilan suhu air. Plankton hidup mengambang dan juga plankton tersebut menutupi permukaan di perairan sehingga biota laut yang ada di dalamnya terlindungi karena fitoplankton membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, sehingga sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam air, jadi suhunya dapat distabilkan.
c. Plankton sebagai katalisator penyerap karbon. Phytoplankton berada dalam berbagai bentuk dan simbion, sehingga perannya sangat vital dalam kehidupan dan rantai energi di laut. Misalnya,phytoplankton jenis zooxanthellae melakukan simbiosis dengan binatang karang dan mampu menyerap CO2 menjadi karbonat yang selanjutnya tersimpan dalam bentuk kerangka kapur. Sebagian besar phytoplankton akan segera mati dan tergantikan oleh proses reproduksi. Jika bisa dikendalikan, sejumlah besar phytoplankton yang sudah menyerap CO2, bisa dikirim ke dasar laut sebagai karbon. Saat ini banyak penelitian para ahli untuk mengembangkan cara menampung CO2 melalui phytoplankton dan menyimpan di dasar laut. 7.
d. Secara tidak langsung plankton membantu proses terciptanya awan. Para ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan plankton secara tidak langsung dapat membuat awan yang dapat menahan sebagian sinar matahari yang merugikan. Ketika matahari menyinari lautan, lapisan atas laut (sekitar 25 meter dari permukaan laut) memanas, dan menyebabkan perbedaan suhu yang cukup tinggi dengan lapisan laut di bawahnya. Lapisan atas dan bawah tersebut terpisah dan tidak saling tercampur.
2. Peranan Negatif Plankton
Selain memiliki dampak positif, plankton pun memiliki dampak negatif yang merugikan bagi bidang perairan, yaitu :
a. Banyaknya bangkai zooplankton yang mengendap didasar tanah dapat menjadi racun. bangkai zooplankton yang mati bisa disebabkan karena bangkai plankton yang mati akan terurai, jika bangkai zooplankton teurai secara anaerob akan menghasilkan beberapa gas seperti H2S, NH3. Gas–gas tersebut bersifat racun jika dalam konsentrasi tertentu yang dapat menyebabkan kematian pada ikan.
b. Pada plankton Heterosigma akashiwa plankton ini dapat membuat pernafasan ikan menjadi tersendat karena plankton ini menempel di insang.Heterosigma akashiwa mengandung hydrogen peroksida yang mempengaruhi insang ikan dan menutup pada respirasi mereka sehingga menghalangi oksigen yang masuk kedalam insang ikan.
c. Cyanobacteria menghasilkan metabolit yang bersifat racun bagi organisme terresteral (darat) maupun akuatik dengan cara menghambat proses sintesis protein pada organ tubuh yang diserang. Racun – racun yang dihasilkan dapat menyerang liver, syaraf, dan kulit.
d. Fitoplankton menyebabkan blooming. Blooming merupakan fenomena yang terjadi akibat ledakan perkembangan yang begitu cepat dari sejenis fitoplankton. Biasanya dari kelompok dinoflagellata (phyrropyta).
e. Beberapa Cyanophyta dapat menghasilkan Geosmine yang menyebabkan bau lumpur pada daging ikan dan udang. Hal ini disebabkan karena tingginya kandungan nitrogen dan fosfor pada bahan organic dalam air. Geosmine dihasilkan oleh melimpahnya fitoplankton atau biasa disebut blooming