Jaringan Pengangkut Makanan Dalam Tumbuhan

ASTALOG.COM – Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.

Fungsi jaringan pengangkut adalah untuk mengangkut zat-zat mineral (unsur hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah. Selain itu, jaringan pengangkut juga sebagai pengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk disalurkan ke bagian-bagian lain.

 

Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain. Baik pembuluh kayu maupun pembuluh tapis memiliki beberapa tipe sel yang agak berbeda.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut secara singkat tentang ciri ciri jaringan pengangkut.

 

1. Jaringan Xilem.
Pengertian xilem adalah jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun dari berbagai macam sel. Ciri ciri jaringan xilem pada umumnya tersusun oleh sel-sel yang telah mati dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Xilem terdiri atas beberapa unsur atau sel-sel yaitu unsur trakeal (trakea dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem.

PELAJARI:  Tulang Mandibula Adalah

Jaringan Xilem atau Xylem disebut juga pembuluh kayu. Pembuluh kayu terbentuk dari sel-sel mati yang mengayu, bentuknya memanjang seperti sebuah saluran dimana antara saluran yang satu dengan saluran yang lain saling menyambung. Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Tapi memiliki parenkim kayu, yang mengisi ruang-ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-pembuluh tersebut.

Fungsi jaringan xilem adalah untuk mengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun serta sebagai jaringan penguat. Berikut gambar struktur jaringan xilem pada tumbuhan.

Trakea merupakan bagian terpenting pada xilem tumbuhan bunga (Anthophyta). Trakea tersusun atas tabung-tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin sebagai
bahan pengikat.

Lubang atau noktah yang terdapat di ujung-ujung sel trakea disebut perforasi. Trakea hanya terdapat pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka), kecuali anggota Gnetaceae (golongan belinjo).

Trakeida mempunyai diameter lebih kecil dibandingkan trakea, walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeida 30 milimeter dan panjangnya beberapa milimeter. Trakeida terdapat pada semua tumbuhan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).

Pada ujung sel trakeida terdapat lubang seperti saringan. Pada batang anggota tumbuhan Dicotyledoneae, jika dilihat dari arah luar letak xilem berada pada bagian dalam sesudah kambium. Sementara itu pada akar, xilem terletak di tengah dan berbentuk menjari dikelilingi floem. Pada akar Monocotyledoneae, letak xilem berdampingan dengan floem dan xilem di sebelah luar. Antara xilem dan floem tidak dibatasi oleh kambium.

PELAJARI:  Faktor-Faktor yang Menghambat Pertumbuhan Tanaman

Trakeid tersusun atas sel-sel berbentuk lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang. Dinding trakeid Xylem memiliki pori untuk meneruskan air dan mineral ke sel di sekitarnya. Serabut kayu atau serabut xilem berbentuk panjang dengan ujung-ujungnya saling berhimpit.

Serabut xilem ukurannya lebih kecil dan lebih lancip daripada trakeid. Setiap bagian dari pembuluh xylem memiliki fungsi. Trakeid dan trakea berfungsi sebagai sarana transportasi. Parenkim xylem berfungsi sebagai alat perekat antar pembuluh serta tempat penyimpanan cadangan makanan, zat ergastik, dan substansi lain seperti zat tannin, Kristal, dll. Serabut xylem berfungsi sebagai pengokoh dan penguat.

Macam-macam Pembuluh Xilem (Xylem)

Berdasarkan asal terbentuknya pembuluh xylem di golongkan kedalam 2 jenis, yaitu:

a. Pembuluh Xylem primer.
Xylem primer adalah pembuluh sylem yang terbentuk dari prokambium. Berdasarkan proses terbentuknya, xylem terbagi menjadi 2, yaitu:
– Protoxilem, adalah xylem yang pertama kali terbentuk yang kemudian berdiferensiasi dalam bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan.
– Metaxilem, adalah xylem yang terbentuk kemudian ketika tubuh primer sedang tumbuh dan berkembang.

PELAJARI:  Ciri-Ciri Taenia Saginata

b. Pembuluh Xylem Sekunder.
Xylem skunder adalah pembuluh xylem yang terbentuk dari kambium. Xylem sekunder memiliki parenkim yang berasal dari kambium yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari organ.

Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem merupakan sel-sel yang telah mati dengan dinding sel yang sangat tebal dan tersusun dari zat lignin yang dapat juga berfungsi sebagai jaringan penguat. Dalam tubuh tumbuhan berpembuluh, xylem dan floem berkerjasama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

2. Jaringan Floem.
Floem atau pembuluh tapis, pada batang dikotil terletak di sebelah luar xilem. Fungsinya untuk mengantarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem disebut pula pembuluh tapis karena terdapat sel-sel tapis yang mirip saringan. Berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil proses fotosintesis dari dau ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Elemen floem tersusun dari unsur-unsur tapis, sel pengiring dan serabut floem, sklereid dan parenkim floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan cadangan makanan