ASTALOG.COM – Menopause merupakan suatu masa berhentinya siklus menstruasi secara fisiologis yang berkaitan dengan usia wanita yang telah memasuki tingkat usia lanjut. Secara alamiah, seorang wanita yang mengalami menopause sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan.
Ketika masa menopause sudah mendekat, siklus menstruasi dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia 40 tahunan, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi.
Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia 40 tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia 44 tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama.
Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya, dan hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara 2 hingga 8 tahun.
Gejala Menopause
1. Pendarahan
Yang dimaksud dengan pendarahan disini adalah keluarnya darah dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, pendarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Pendarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.
2. Rasa Panas dan Keluarnya Keringat di Malam Hari
Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering dirasakan mulai dari wajah yang menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit.
Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini.
Sampai saat ini juga belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa fenomena ini akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80% wanita, dan sisanya akan terus mengalaminya sampai dengan 10 tahun.
Selain rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga ditambah dengan keluarnya keringat di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan kerap mengalami gangguan kurang tidur.
3. Gejala pada Vagina
Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.
4. Gejala pada Kandung Kemih
Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran uretra. Uretra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran uretra juga akan mengering, menipis, dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, serta selalu ingin kencing bahkan ngompol.
5. Gejala Emosional dan Kognitif
Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain: kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon.
Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat kurang tidur.
6. Perubahan Fisik Lainnya
Perubahan fisik lainnya antara lain: perubahan distribusi lemak tubuh dimana pada wanita menopause, lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.