ASTALOG.COM – Bunglon adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes, dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna pada chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Bunglon biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan, atau kehitaman.
Ciri-ciri Khusus Bunglon
Bunglon termasuk jenis reptil. Bunglon sering ditemukan di semak-semak atau pepohonan di sekitar kita. Mangsa bunglon adalah serangga seperti kupu-kupu, capung dan lalat. Bunglon sering mengetahui mangsanya dengan berdiam-diam diri di pucuk pohon dan bergoyang perlahan seakan-akan ditiup angin. Akibatnya, mangsa kemudian terbang mendekat tanpa curiga. Jika jarak dengan mangsa cukup dekat, maka bunglon akan menjulurkan lidahnya yang panjang dan lengket untuk menarik mangsa tersebut.
Bunglon juga mampu mengubah warna kulitnya agar sama dengan lingkungannya sehingga kehadiran bunglon sering kali tidak disadari oleh predator. Ciri-ciri khusus bunglon tersebut merupakan bentuk pertahanan diri terhadap musuh. Perubahan warna juga dilakukan untuk berkomunikasi dengan bunglon lainnya.
Jika dituliskan secara lebih detil, berikut ini ciri-ciri khusus bunglon:
- Dapat mengubah warna kulitnya sesuai dengan warna alam sekitar. Kemampuan ini disebut mimikri. Kemampuan ini berguna untuk menipu mangsa dan juga musuh.
- Memiliki lidah yang panjang dan lengket. Lidah semacam ini berguna agar mangsa yang sedang bergerak dapat di mangsa dan tidak dapat melarikan diri.
- Mata bunglon dapat melirik ke segala arah. Kemampuan ini berguna supaya dapat melihat musuh dan mangsanya walaupun bergerak cepat.
- Bunglon mempunyai alat pertahanan diri yang lain, yaitu kantong udara di paru-parunya. Dengan adanya kantong ini, bunglon mampu untuk bertahan di dalam air dalam waktu yang lama atau untuk menggelembungkan tubuhnya dengan tujuan menakut-nakuti musuhnya.
Rahasia Perubahan Warna Kulit pada Bunglon
Rahasia bunglon untuk mengganti warna tubuhnya karena bunglon memiliki sel kromatofor pada kulitnya. Kromatofor memiliki lengan-lengan panjang seperti gurita yang dikelilingi oleh melanin (pigmen). Jika melanin mengumpul, maka yang muncul adalah warna gelap. Begitu juga sebaliknya, jika pigmen melanin menyebar, yang tampak adalah warna muda.
Setiap kromatofor mempunyai warnanya masing-masing. Misalnya, kromatofor warna biru mengendalikan warna biru pada tubuh bunglon. Kromatofor juga terhubung dengan sistem saraf, sehingga intensitas pigmennya dapat diatur.
Meskipun bunglon dapat berganti-ganti warna, tapi tidak semua warna dapat dimiliki oleh bunglon. Ini tergantung pada jenis kromatofor yang ada di kulitnya. Di bawah lapisan kulitnya terdapat 2 lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning. Di bawahnya lagi terdapat lapisan sel yang mengandung pigmen warna biru dan putih. Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang mengandung pigmen warna cokelat seperti yang ada pada manusia.
Sebuah penelitian terbaru bahkan telah menemukan bahwa selain sel kromator yang dikelilingi oleh pigmen, bunglon juga memiliki nanokristal pada kulitnya. Jadi, di bawah kulit terluar bunglon terdapat nanokristal spesial. Nanokristal ini memantulkan cahaya dan perubahan ruang antara kristal juga mengubah cahaya apa yang dipantulkan ke mata kita. Nanokristal akan merefleksikan jarak gelombang yang lebih panjang, seperti warna kuning, merah, dan jingga. Semuanya tergabung dengan warna biru untuk menghasilkan warna yang berbeda.
Ketika bunglon sedang bersemangat atau mengantisipasi marabahaya, sel iridophore melebar sehingga nanokristal merefleksikan tingkatan beragam dari cahaya. Dari sinilah warna kulit bunglon bisa berubah. Sementara itu, saat kulit bunglon dalam kondisi kendur, nanokristal dalam sel iridophore sangat dekat satu sama lain, maka sel-sel tersebut secara khusus merefleksikan jarak gelombang yang pendek, salah satunya warna biru.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Warna Kulit pada Bunglon
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi perubahan warna kulit pada bunglon, antara lain:
- Bunglon tak hanya melakukan perubahan warna untuk menghindari musuh, tetapi juga untuk menarik bunglon betina pada masa kawin. Biasanya warna yang ditampilkan adalah warna-warna yang menarik seperti ungu, biru, dan kemerahan.
- Suhu juga dapat mempengaruhi perubahan warna bunglon. Pada suhu dingin, bunglon akan mengubah warnanya menjadi gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas pada tubuhnya. Ketika bunglon berjemur di bawah sinar matahari, ia akan berwarna hijau karena warna yang terang akan lebih banyak memantulkan cahaya matahari.
- Perubahan warna bunglon juga dipengaruhi oleh mood-nya. Perubahan mood seperti marah, terkejut, stress, takut, dan birahi diekspresikan melalui perubahan warna kulitnya.