Unsur Intrinstik Cerpen

ASTALOG.COM – Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu pokok bahasan penting dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah menganalisis unsur intrinsik dalam sebuah cerpen yang telah dibaca.

Ciri Cerpen
Ciri-ciri dari cerpen, antara lain:
a. Bersifat fiktif
b. Panjang cerpen kurangdari 10.000 kata
c. Habis dibaca dalam sekali duduk
d. Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan)
e. Bersifat padu,padat dan intensif
f. Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbilkan perubahan nasib pelaku utama
g. Hanya terdapat satu alur saja
h. Perwatakan/penokohan dilukiskan secara singkat

 

Unsur Intrinsik Cerpen
Dalam sebuah cerpen, terdapat beberapa unsur intrinsik didalamnya antara lain:
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang menjadi dasar suatu cerita.
2. Alur/Plot
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur dibedakan menjadi :
a. Maju: peristiwa dimulai dari awal hingga akhir
b. Mundur: peristiwa dimulai dari akhir peristiwa kemudian ke awal terjadinya peristiwa
c. Campuran: gabungan alur maju dan mundur
Tahapan alur:
a. Perkenalan,penjelasan awal cerita.
b. Konflik mulai timbul. Kepentingan tokoh sudah mulai muncul. Akhirnya konflik mulai tampak.
c. Penanjakan konflik. Konflik sudah mulai meruncing. Kepentingan individu/ kelompok mulai menunjukkan kerumitannya/ kegawatannya.
d. Klimaks / puncak konflik. Konflik sampai pada puncaknya.Pada tahap ini mungkin terjadi perkela-hian, perdebatan,kontak fisik,
e. Penyelesaian/ peleraian
3. Latar/Setting
Latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, meliputi :
a. Waktu: keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi.
b. Tempat: keterangan tempat peristiwa itu terjadi.
c. Suasana: menggambarkan suasana peristiwa yang terjadi.
4. Penokohan
Pemberian watak/karakter pada masing-masing pelaku. Penokohan dibedakan menjadi :
a. Langsung/analitik: memaparkan watak tokoh secara secara langsung .
b. Tak langsung/ dramatik: memaparkan watak tokoh melalui
– dialog antar tokoh
– tingkah laku
– gambaran lingkungan sekitar tokoh
– jalan pikiran
– tanggapan tokoh terhadap tokoh lain
– ciri fisik
– reaksi tokoh terhadap masalah.
5. Sudut Pandang
Merupakan posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang dibedakan menjadi :
a. Orang Pertama: pengarang terlibat langsung mengalami peristiwa peristiwa dalam cerita.
b. Orang ketiga: pengarang tidak terlibat dalam peristiwa cerita.
Terbagi menjadi :
– terarah: seolah-olah pengarang hanya melaporkan apa yang dilihatnya saja
– serba tahu: pengarang tahu segala isi hati/pikiran tokoh
6. Amanat
Merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita yang dibuatnya.

PELAJARI:  Bagaimana Proses Terbentuknya Biji?

7.Gaya Bahasa
Merupakan cara pengarang menggunakan bahasa untuk menghasilkan karya sastra. Beberapa gaya bahasa (majas) yang digunakan yaitu:
a. Majas Perbandingan
b. Hiperbola: Gaya bahasa melebih-lebihkan sesuatu. (Tangisnya membanjiri kamar).
c. Metafora: Melukiskan secara langsung keadaan sesuatu dengan gambaran yang dianggap sama. (Jago merah untuk menggambarkan api).
d. Personifikasi: Menggambarkan benda mati seakan-akan hidup/berkelakuan seperti hidup. (Mobilnya menari-nari kehabisan bensin).
e. Litotes: Melukiskan keadaan bertentangan dengan keadaan sebenarnya.