ASTALOG.COM – Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Persatuan adalah berbeda beda tetapi tetap satu, seperti semboyan Indonesia. Maka, dalam sebuah persatuan, ada keberagaman seperti budaya, bahasa, agama, kepercayaan, dan lain lain dimana pelaku saling menghargai dan menerima keperbedaan dengan pelaku lain. Sehingga dengan menghargai perbedaan atau keberagaman tersebut, terjadilah persatuan.
Bhineka Tunggal Ika
Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda. Seperti dilansir dari Wikipedia, kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.
Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Pentingnya Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan
Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia Pepatah mengatakan, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Oleh karena itu, yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:
a) Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong, dan musyawarah;
b) Meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan;
c) Meratakan pembangunan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
d) Melaksanakan otonomi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah;
e) Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum;
f) Melindungi, menjamin, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan
g) Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi
2. Meningkatkan Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan, kita harus bersatu sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus memupuk semangat Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu, yaitu bangsa Indonesia.
3. Mengembangkan Semangat Kekeluargaan
Contoh membina kekeluargaan yang perlu kita usahakan atau budayakan setiap hari adalah budaya saling bertegur sapa. Bayangkan jika di lingkungan kita setiap harinya selalu ada percekcokan, adu mulut, tidak ada sikap saling percaya, dan lain-lain.
4. Menghindari SARA
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, serta adat istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, yang harus kita hindari, antara lain: egoisme, ekstremisme, sukuisme, acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan, dan fanatisme yang berlebih-lebihan. Kita harus menghindari perbuatan bukan SARA (Suku, Agama dan Ras).
Masyarakat yang bersatu dalam nilai persatuan akan mampu menangkal semua gangguan dalam kehidupan bermasyarakat. Persatuan dan kesatuan dalam masyarakat juga menumbuhkan solidaritas, semangat toleransi, kekompakan, dan memperkuat daya tahan masyarakat terhadap gangguan masyarakat itu sendiri. Gangguan terhadap masyarakat, misalnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
Mewujudkan perilaku yang mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan. Syair lagu Pergi Belajar karya Ibu Sud yaitu hormatilah gurumu, sayangi teman. Merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat menumbuhkan dan memperkuat persatuan dan kesatuan di sekolah. Dalam kehidupan masyarakat menghormati sesama dan toleran terhadap orang lain merupakan sikap dan perilaku yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia semangat persatuan dan kesatuan merupakan modal dasar dalam membentuk negara dan menjalankan kehidupan bernegara. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak awal dan pertama bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Manfaat persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah:
1. Memperkuat jati diri Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi segala ancaman dan gangguan
dalam bernegara;
3. Memudahkan mencapai tujuan nasional yaitu, tujuan nasional yang tertuang dalam
– Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hanya akan tercapai apabila
– Semua warga negara terlibat mewujudkan tujuan nasional tersebut serta.
4. Menciptakan suasana yang tentram, aman, dan damai karena semua orang menunjukkan sikap
– Setia kawan, toleran, dan solidaritas dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.